Mendengar ombak pantai yang berdesir keras membangkitkan semangatku. Mentari siang ini tidak begitu terik, cukup untuk sekedar duduk menikmati cuaca cerah di bawah pohon rindang ini. Anak – anak lelaki mulai berhamburan mendekati pantai, sementara anak perempuan sibuk dengan diri mereka sebelum turun ke dalam air.
Memakai lotion, mengeluarkan kacamata untuk bergaya dan hal – hal lain yang terlihat begitu merepotkan. Sementara di bagian pondok guru – guru bercengkrama, menikmati hari libur mereka untuk mengajar. Khusus hari ini, mereka lebih bisa disebut sebagai penjaga anak. Mengingat tugas mereka disini adalah mengawasi siswa – siswi yang sebenarnya bukan lagi anak – anak.
Kenaikan kelas dan penerimaan rapor telah berakhir, sehingga beberapa kelas di sekolah memutuskan untuk mengadakan liburan bersama.
Dan disinilah aku. Bersantai sembari memperhatikan orang – orang dari jauh.
Aku memperhatikan laki – laki itu yang berjalan santai menyusul teman – temannya. Ia mengenakan celana pantai dan tampak menarik dengan memamerkan abs yang ada di perutnya. Hasil dari olahraganya yang cukup keras.
Kulirik adik – adik kelas yang memperhatikannya dari jauh sepertiku. Sesekali berbisik membicarakan laki – laki itu. Ia tidak memiliki pacar, dan ia siswa berprestasi. Tidak ada alasan bagi orang – orang ini untuk tidak menyukainya.
Sivia, sahabatku itu mengajakku turun ke pantai yang kutolak halus. Aku belum ingin bermain di dalam air. Ia lalu meninggalkanku dan menjauh dari pandanganku.
Talking about him, aku tidak pernah berpikir untuk memiliki perasaan ini padanya. Dia tertawa lepas dengan teman – temannya, sesekali ombak menghempas tubuhnya yang keras diusianya yang sangat muda.
Tidak, jangan sampai ia tahu aku menyukainya.
***
This is another story from this book, and it's gonna be the last story. There will be 5 chapter in this story.
Maaf karena alur dan cerita yang kusut, cerita ini aku tulis tahun 2014. Terima kasih
KAMU SEDANG MEMBACA
Summer In Love (Finish)
Short StorySome love story to enjoy summer! Bahasa Indonesia