Penantian 4

233 12 0
                                    


"Hari ini kita rival, Oke?" Bisik cowok itu pelan, pembawa acara telah menyebutkan nama grup cowok itu.

Dengan percaya diri, Rio dan Alvin, sahabatnya melangkah menuju panggung besar yang disediakan.

Gadis itu mengibas rambutnya tak perduli, lebih tepatnya kesal dengan tingkah sombong laki – laki itu. Ia menoleh kearah teman – temannya dengan wajah bosan, orang – orang itu sibuk berteriak mendukung nama grup Rio dan Alvin.

Sayangnya, tidak sesuai dengan keinginan Ify, 'Passion' nama grup kedua orang itu, Rio dan Alvin tampak berhasil menampilkan gerakan mereka dengan baik.

"Sombong." Desis Ify tajam menatap Rio yang turun dari atas panggung bersama Alvin yang diiringi dengan sorakan oleh penonton, tak terkecuali teman satu grupnya. Sivia, Shilla, dan Pricilla yang bertepuk tangan keras dan menghampiri mereka.

Pembawa acara kembali menyapa penonton, beberapa saat kemudian nama grup keempat perempuan cantik itu disebutkan. 'Gergous Crew' panggil pembawa acara tersebut. Penonton yang bisa ia ketahui sebagiannya adalah siswa sekolahnya mulai berteriak.

Ify menghela napas sebelum bersama teman - temannya melangkah kearah panggung.

Ia beradu jalan dengan Rio, Cowok itu memberikan senyum evilnya.

Gadis itu lantas membuang muka. Keempat gadis itu segera naik keatas panggung, dengan konsep baru yang mereka siapkan. Dalam hati Ify berdoa agar mereka melakukan yang terbaik dan tidak mendapatkan omongan orang.

***

"Via, jangan ngedance kayak gitu lagi deh, menurutku itu terlalu terbuka dan," Protes Alvin terus menerus pada kekasihnya. Sivia mengacuhkan ocehan panjang Alvin yang sudah menjadi pacarnya selama lima bulan.

"Kamu berlebihan deh, Vin," Jawab Sivia ketus.

"Tapi, Vi," Alvin masih mengoceh dan Sivia berjalan didepannya. Mengabaikan Alvin yang terkadang menjadi sangat berisik.

Ify melirik kanannya, berbeda dengan Alvin dan Sivia. Cakka sibuk menggoda Shilla dan memuji penampilannya.

"Astaga, mereka ini benar – benar," Desis Ify.

Takdir sepertinya tidak berpihak dengan dirinya yang sedang menjomblo itu, dan ia memilih menjauhi kedua pasangan itu. Mengambil tempat di ruang istirahat yang disediakan. Pikirannya masih penuh dengan penampilan yang mereka siapkan tadi.

Rasa menyesal karena mengubah konsep hiphop cowok menjadi girly dengan sentuhan seksi yang menurutnya tidak berlebihan itu berhasil membuat cowok – cowok yang menjadi penonton berteriak mendukung, dan rasa senang karena sukses menghipnotis penonton dengan penampilan mereka. Jujur saja, dengan hiphop concept yang sering mereka lakukan, tidak banyak orang yang tertarik menonton.

Satu – satunya harapan yang ia miliki adalah agar ia tidak menjadi bahan pembicaraan di sekolah.

***

Acara telah usai, namun seluruh tim dance memilih menunggu untuk pengumuman pemenang dan acara fun yang disiapkan malam hari.

"Woi," Ucap Rio tepat di telinga Ify yang berhasil membuat cewek itu berjengkit kaget.

"Ngapain lo disini?" Kata Ify dengan cepat melihat cowok berkulit cokelat manis itu berdiri di hadapannya.

"Lo tadi keren," Ujarnya serius.

Ify baru saja mengangkat sudut bibirnya untuk membentuk lengkungan senyum, namun akhirnya terhenti dengan reaksi berlebihan Rio dalam detik selanjutnya.

Cowok itu terpingkal – pingkal mengingat gerakan dance tim Ify.

"Sialan, lo ngetawain gue,"

"Ya enggak nyangka aja, anak karate yang satu ini bisa dance kayak tadi," Jawab Rio memegang perutnya sembari dengan tawa kerasnya.

Ify menghentak kesal lalu berbalik meninggalkan Rio. "Ify..." Tahan Rio dengan menyentuh tangan Ify.

Sesaat Ify berada di dunia yang berbeda, jantungnya berdegup aneh.

"A-apaan lagi sih," Jawab Ify gugup.

Matanya tidak berani menatap Rio, entah mengapa sesuatu menggelitik perasaannya.

"Shall we do a battle, tonight?" Ajak Rio santai menaikkan alis matanya,

Gadis itu dibuat tertegun sekejap oleh ucapannya.

Dan sesaat kemudian kembali menyadari apa yang terjadi,

"Okay"

Jawab Ify menantang.

Gadis itu pun melepas tangan Rio dan pergi, ia menyentuh tangannya yang terasa aneh sementara Rio melihatnya menjauh dengan tersenyum.

***

Summer In Love (Finish)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang