Loli Tantrum

5 3 0
                                    

Typo  tersebar dimana² so.. Mohon dimaklumkan

Jangan lupa vote dan follow aku key

Happy Reading 😉

***

Sudah 3 minggu lama nya Wawa tidak kunjung bangun dan 3 minggu itu pula Tara tidak pernah meninggalkan Wawa sendiri disana ia setia menunggu dan sampai pagi ini dokter datang ke ruang rawat Wawa untuk mengecek pasien

"Selamat pagi"dengan senyum yang terukir dibibir dokter itu

Tara hanya mengangguk dan sedikit menyingkir agar dokter dan suster bisa memeriksa Wawa

"Hallo cantikk, ga bosen tidur terus?, kasian loh pacar nya nungguin"

Tara sedikit tertegun dengan ucapan dokter apa tadi 'pacar?' mungkin kalo Wawa sadar sekarang ia akan sedikit nyolot dengan dokter nya karna salah paham

Dokter mulai memeriksa Wawa dengan teliti ia juga menyuntikkan obat di selang agar Wawa cepat sadar nya

"Dok?, kapan Wawa sadar?, buat dia sadar dok, kasian dia pasti lagi merasakan sakit disana"

"Dia koma dek, mungkin karna luka yang begitu banyak dan benturan dikepala nya yang membuat nya begini"

Dokter itu berbalik dan pergi begitu saja meninggal Tara yang masih memandang wajah tenang itu

Tara perlahan mendekat meraba lembut pipi  Wawa menggenggam erat tangan nya "Wawa lagi apa disana?, Tara mau minta maaf karna ga bisa nyelamatin om sama tante" sudah berapa kali Tara mengucapkan kalimat maaf kepada Wawa

Sesaat Wawa terangkat seperti kesusahan untuk bernafas Wawa kejang-kajang

"DOKTEERRR!!!, DOKTERRR BANGSATTT DOKTERRRR!!! " Tara panik sambil terus menekan tombol darurat berkali-kali dan sambil terus menenangkan Wawa yang susah bernafas

Dokter datang dengan cepat dan menyuruh Tara untuk keluar dari ruangan

"Iya adek nya keluar dulu ya akan saya tangani"

"ANJENGG SAMPE TERJADI APA-APA GUA BAKAR NI RUMAH SAKITT, LIAT LO!! " Tara emosi sambil menunjuk dokter yang memang menangani Wawa

Baru tadi Wawa baik-baik saja dan sekarang dia kejang-kajang tidak karuan Tara seperti akan kehilangan seseorang yang sangat berarti bagi nya,

"Mama... Wawa mama... Hiks kesini cepet mahh.. "

"Wawa kenapaa?? Sabar sayang mama kesana, kita tunda rapat nya sampai minggu depan! "

Tut

Sambungan telpon terputus Tara juga langsung menelpon mama nya, ia sekarang sangat panik dengan air mata yang terus mengalir

'𝑾𝒂𝒘𝒂 𝒍𝒖 𝒉𝒂𝒓𝒖𝒔 𝒃𝒆𝒓𝒕𝒂𝒉𝒂𝒏 𝒈𝒖𝒂 𝒎𝒐𝒉𝒐𝒏... 𝑻𝒆𝒓𝒖𝒔 𝒃𝒆𝒓𝒋𝒖𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒔𝒂𝒏𝒂 𝒘𝒂.. 𝑨𝒅𝒂 𝒈𝒖𝒂 𝒅𝒊𝒔𝒊𝒏𝒊 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒂𝒌𝒂𝒏 𝒕𝒆𝒓𝒖𝒔 𝒏𝒆𝒎𝒆𝒏𝒊𝒏 𝒍𝒐' Tara terus menguatkan Wawa dari luar berharap yang ada didalam mau berjuang

𝐾𝐸𝑌𝐿𝐼𝐴Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang