K.I][°27

487 11 0
                                    

 Kullu Nafsin Dzaiqotul Maut

.
.
.
.

"Halo, umi"

Gus Hafizh berusaha menghubungi orang tua nya dan orang tua Aisyah
Namun mulutnya bagaikan di bekap tidak bisa berkata apa apa

Hanya air mata yang terus-menerus mengalir tanpa henti

Setelah berusaha akhirnya Gus Hafizh berhasil mengatakan nya

"Istri Hafizh umi"
Kata gus Hafizh dengan suara yang bergetar

"(Ada apa nak?)" Tanya umi zahra di seberang sana

"Umi datang aja ke rumah sakit umi"

Setelah mengatakan itu, hp yang ada di tangan gus Hafizh tiba² terjatuh
Bersamaan dengan Gus Hafizh

Mendengar tidak ada jawaban lagi dari gus hafizh umi zahra pun langsung bergegas menuju rumah sakit nya

Tapi tak lupa menghubungi orang tua Aisyah juga

Bagaimana dengan Gus Hafizh?
Yah Gus Hafizh jatuh pingsang
Untung saja di sana ada beberapa anggota ghaazy yang ikut kerumah sakit

Mereka lebih dulu menangkap tubuh Gus Hafizh sebelum jatuh menyentuh lantai

"Gus, astagfirullah hal'adzim" ucap Atharfa sembari mengangkat tubuh Gus Hafizh bersama dengan anggota ghaazy lainya

🍁🍁🍁

"Aisyah khumaira" panggil seseorang

Seketika seorang wanita yang sedang bersama seorang anak itu menoleh ke sumber suara

"Sayang, apakah itu kamu" butiran air mata mulai jatuh membasahi pipi nya

"Afizh"

Ternyata dia adalah Gus Hafizh

"Sayang" panggil gus Hafizh lagi dengan suara yg bergetar

"Afizh kenapa nangis?" Tanya Aisyah sambil mengusap pipi Gus hafizh

"Afizh ini anak kita, dia merindukan kita" ucap aisyah sambil mengusap kepala anak kecil tersebut

Ternyata mereka waktu itu memiliki 2 anak kembar, tetapi entah gimana caranya tiba² janin Aisyah berkurang menjadi 1 ketika kandungan nya berusia 3 bulan

Tapi Aisyah berusaha berfikir positif mungkin waktu USG dia salah liat atau bagaimana

Emang boleh sepositif thinking itu aisyah

"Abah,ummah" panggil anak tersebut

Gus hafizh menyama ratakan tingginya dengan anak tersebut

"Sayang, Abah sama ummah izin pulang yah" Gus Hafizh mengusap kepala anak tersebut

Mendengar itu anak tersebut langsung meneteskan air mata

"Abah sama ummah tidak mau ikut dengan kakak?" Tanya anak kecil tersebut

"Sayang,bukan nya Abah sama ummah nggak mau ikut tapi, adik kamu masih membutuhkan kami" jelas gus Hafizh

"Kakak juga membutuhkan kalian, selama ini kakak sendirian. Sedangkan dedek, dimana pun ia membutuhkan kalian, kalian selalu untuk dia" penjelasan anak kecil itu mampu membuat mereka tak bisa menahan air mata lagi

Mereka semua berpelukan layaknya keluarga kecil

"Kakak sayang Abah sama ummah"

Mendengar itu Gus Hafizh dan Aisyah semakin tidak bisa membendung air mata nya

"Maaf kan ummah ya nak, karena ummah nggak bisa ngejagain kamu waktu masih dalam kandungan"

"Ummah sama Abah, pulang aja. Dedek masih membutuhkan ummah sama Abah. Tapi ummah Abah, boleh nggak kakak sering² berkunjung dan menemui kalian?" Tanya Anak kecil itu

"Boleh sayang, datang kapan aja kakak mau, kami pasti akan menyambut kakak dengan baik" jelas Aisyah

Setelah pergi mereka menyempatkan untuk mencium anak mereka

🍁🍁🍁

Tak terasa 1 minggu sudah berlalu
Namun Aisyah tak kunjung sadar dari koma nya

"Sayang, sampai kapan kamu tertidur terus? Hm?" Tanya gus Hafizh sambil mengusap kepala aisyah dan sesekali mencium nya

Suasana malam yang sangat dingin di ruangan itu, menyisakan mereka berdua.

"Aisyah Khumaira, sampai kapan kamu menemani anak kita?, farraz kita juga membutuhkan kamu sayang" lirih gus Hafizh

Tak terasa Gus Hafizh meneteskan air mata, hingga tetesan air mata itu tak bisa terbendung lagi

Hati Gus Hafizh rasanya seperti hancur, mendapati istri kesayangan nya itu terbaring lemas tak berdaya

Tok tok tok

"Assalamu'alaikum"

"Wa'alaikumussalam"

Bunda,umi dan juga vio memasuki ruangan Aisyah

"Nak, pulang lah nak, anak kamu masih membutuhkan kamu" ucap umi zahra sambil mengusap punggung lelaki itu

"Gimana Hafizh bisa pulang umi?, sedangkan istri Hafizh aja ada di sini, dia nggak ikut" tutur Gus Hafizh sambil  menahan air matanya

"Nak, anak kamu masih membutuhkan kamu. Aisyah biar kamu yang jagain, sekarang hanya kamu yg bisa menenangkan anak mu  dia tak henti hentinya menangis ingin bertemu ummah nya" jelas bunda aisyah dengan tetesan air mata yg mulai jatuh

Tak perlu mempertanyakan vio
Sedari tadi vio sudah di samping kakak nya memeluknya dengan erat dan menggenggam tangan nya dengan lembut

"Kakak, kakak harus sehat. Sekarang hanya kakak satu satunya harapan vio. Kakak maaf kan vio kalau vio ada salah, kakak harus sehat karena tinggal kakak satu satunya keluarga yg vio miliki" jelas vio mengeluarkan semua isi hatinya

"Setelah mama dan papa meninggal vio tidak tau lagi mau kemana kak, jadi tolong kakak harus sehat kembali demi vio. Vio nggak bisa liat kakak seperti ini" air mata vio tak bisa lagi di tahan

Air matanya keluar begitu saja tanpa perintah

Sakit banget yah vio?
Sabar yah

Setelah di berfikir, Gus Hafizh memutuskan untuk pulang dan menemui farraz

Tapi sebelum benar benar pergi Gus Hafizh kembali menatap istrinya lalu berpamitan setelah itu mencium kening istrinya lalu ke pipinya lalu hm.

Cie penasaran yah?
Kasian ga sih farraz, dia kangen sama ummah nya tapi nggak bisa ketemu

Makasih ya yg udah vote
Semoga resolusi kalian di 2024 segera tercapai aamiin....

Next..


KEKASIH IMPIANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang