K.I][°26

537 14 0
                                    


Seorang pria dengan gaya rambut khas nya tengah menaiki sebuah mobil mewah

Ya dia adalah Reyhaneh

"Angga, Ali. Saya pulang duluan yah" ucap Rey yang sudah berada di atas mobilnya

"Iya, Rey hati hati yah" ucap Ali

"Assalamu'alaikum" ucap Rey yang di jawab oleh mereka bersamaan

Wa'alaikumussalam

Mobil Rey keluar dari parkiran yg kampus mereka sediakan

Setelah sampai di gerbang utama Rey melihat seorang wanita yg berdiri di tepi jalan

"Kayak kenal" ucap Rey pada dirinya sendiri sembari memperhatikan wanita tersebut

Setelah mengetahui dia siapa Rey langsung menepikan mobilnya

"Vio" panggil Rey

Yah dia adalah vio
Ternyata vio juga kuliah di kampus yg sama dengar Rey
Cuman beda jurusan saja
Vio mengambil jurusan sastra
Sedangkan Rey mengambil jurusan ekonomi

Tetapi mereka masih di satu fakultas yang sama

"Maaf siapa yah?" Tanya vio sambil menatap Rey penuh pertanyaan

"Saya Rey, ingat ga?"

Vio mencoba mengingat kembali nama nama yg ia kenali tapi tak satupun teman  kelasnya yang bernama Rey

"Siapa?, maaf saya tidak ingat" ucap vio sambil menatap hp nya seakan tak peduli dengan keberadaan Rey

"Saya Rey, yang 2 tahun lalu pernah nabrak kamu waktu di pesantren" Rey mencoba mengembalikan ingatan vio

"Rey?" Lirih vio "pernah nabrak aku di pesantren?"

"Owh ingat" jawab vio antusias tapi setelah itu seketika ia langsung  membekap mulutnya

Setelah berjuang mengingat, akhirnya vio mengingat Rey

"Nah iya"

"Kamu, ngapain di sini?" Tanya vio tanpa menatap Rey

Vio sibuk dengan hp nya

"Saya baru aja pulang ngampus, kamu sendiri?" Tanya Rey balik

"Owh, saya lagi nunggu angkot" ucap vio tapi dengan sikap yg agak tidak tenang

Gimana tidak sedari tadi vio menatap kiri kanan, seperti sedang menunggu sesuatu

"Owh gitu, kamu liat apa?" Tanya Rey sambil mengikuti arah pandangan vio

Vio tidak menjawab pertanyaan Rey
Justru ia sibuk seperti sedang mencari sesuatu dan sekali kali menatap layar hp nya

"Hai, vio" panggil Rey lagi

"Ha? Iya, ada apa?" Tanya vio kebingungan

"Kamu kenapa kok kayak orang bingung gitu?" Tanya Rey

"Hm,dari tadi aku nungguin angkot ga ada yg lewat padahal ini sudah hampir jam kerja ku" jelas vio

"Hm gitu, eh gimana kalau saya antar? Kebetulan saya pakai mobil, gimana?" Rey berusaha menawarkan tumpangan

"Nggak usah deh, takutnya ngerepotin" vio merasa tidak enak

"Nggak kok, ayo dari pada kamu terlambat"

Rey membuka pintu mobil nya bagian depan dan berusaha membujuk vio agar ia  mengantarkan nya

Tak lama, karena tak ada jalan lain vio akhirnya menyetujui tetapi bukan nya duduk di kursi yang res sediakan ia malah duduk di kursi belakang

Rey yang mengerti pun tak membantah
Setelah itu Rey mengantarkan vio ke tempat tujuan nya

Sesampainya di sana, terlihat sebuah cafe yang lumayan besar, ternyata vio bekerja sebagai kasir di sana

"Makasi banyak ya Rey, assalamu'alaikum " ucap vio lalu berlari meninggalkan Rey yg masih berada di atas mobilnya

"Krap, wa'alaikumussalam "

🍁🍁🍁

صدق الله العظيم

"Maa syaa Allah,anak nya Abah. Lancar banget hafalan nya" Gus Hafizh mengusap dengan lembut kepala putranya itu
Dengan mengekspresikan kebanggaan nya

Kini hafalan farraz bertambah jadi 16 juz

"Hehe" farraz tertawa malu saat di puji oleh Abah nya

"Hm, Abah dedek mau pamit dulu yah, mau  kedapul nyampelin ummah"

"Iya sayang"

Setelah itu FARRAZ menuju dapur untuk melihat ummah cantiknya itu

"UMMAH..."

FARRAZ berteriak sangat kencang sehingga membuat gus Hafizh yang berada di kamar ikut mendengarnya

Mendengar teriakan putranya Gus Hafizh tanpa berfikir panjang langsung berlari menuju sumber suara

Dan betapa terkejutnya saat ia melihat istrinya sudah tergeletak bersimbah darah dan di samping nya ada farraz yang tengah menangis sambil memegangi tangan ummah nya

"Abah, ummah kenapa?"  Tangis farraz tak henti

"Sayang" panggil gus Hafizh

Tanpa berfikir panjang gus Hafizh langsung membawa aisyah menuju ke rumah sakit

Sesampainya di rumah sakit Aisyah langsung di larikan ke ruang icu, untuk di bantu beberapa alat.

Gus Hafizh tak henti²nya mencium kening aisyah dan beberapa kali melantunkan ayat suci Al-Qur'an dan juga dzikir yg tidak pernah terputus

Mata Gus Hafizh sudah memerah karena tak berhenti menangis
Begitu pun dengan FARRAZ yang tidak berhenti menangis di ruang tunggu bersama pak dirman sopir Gus Hafizh

Karena memang Anak kecil tidak di per boleh kan masuk, karena anak kecil rawan terkena penyakit. Sedangkan di rumah sakit banyak orang yang penyakitnya bisa saja menular apa lagi di ruang ICU

"Sayang, kamu kenapa sayang?" Tanya gus Hafizh dengan suara yang bergetar

Aisyah kini di nyatakan koma

"Sayang, ini afizh. Sayang bangun dong farraz masih butuh kamu sayang"

Gus hafizh berusaha membangunkan Aisyah

Kira² ada apa dengan Aisyah?
Kenapa dia kehilangan banyak darah?

Kasihan farraz tidak bisa menjenguk ummah nya

Makasi yang udah vote

Next...

KEKASIH IMPIANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang