K.I ][°11

926 23 0
                                    

"Afizh,sebenarnya bunda sama ayah bukan orang tua aisy yang asli"

Flashback

"Aisyah,kamu apain adik kamu" marah mama aisyah

"Nggak ma, dia jatuh sendiri" elak aisyah

"Kamu yah, dasar anak durhaka kerjaan nya ngejawab mulu sama orang tua" ucap mama aisyah sambil memukulkan kayu yang di pegang nya

"Ma ampun ma, mama" teriak aisyah kesakitan

Karena pukulan dari mama aisyah, kaki aisyah jadi merah² dan melemas
Bahkan berdiri sendiripun butuh usaha

"Pa, papa. Tolong" panggil aisyah sambil melihat ke arah ayahnya

"Itu belum sebanding, kamu dorong adikmu sampai lutut nya berdarah, sedangkan kamu cuman merah gitu doang" ucap papa aisyah

Setelah itu mereka meninggalkan aisyah yang tak bisa berdiri

Untung saja aisyah mempunyai pembantu yang baik hati

"Non aisy, ayo berdiri non, saya bantu" ucap bibi(pembantu) aisyah, sambil menuntun aisyah ke kamarnya

"Bibi, kenapa aku selalu salah di mata mereka, aku anak kandung mereka bukan sih" ucap aisyah sambil memeluk bibinya

Bibi aisyah yg mendengar itu hanya terdiam

"Ya Allah kasihan sekali non aisyah, non anak kandung nyonya sama tuan kok"batin bibi aisyah

Keesokan harinya

"Mama, mama tau nggak hari ini hari apa?" Tanya aisyah dengan hati yang sangat senang

"Nggak" jawab mama aisyah

"Hari ini, aisy ulang tahun" jawab aisyah

Namun mama aisyah tak menjawab apa apa
Dia hanya sibuk dengan ponselnya

"Mama, mama dengar aisyah nggak?" Tanya aisyah

"Berisik kamu, pergi sana" tegas mama aisyah

Seketika senyum aisyah pun memudar
Lalu berlari menuju kamarnya

Di kamarnya aisyah duduk di depan cermin lalu berkata pada pantulan dirinya

"Kenapa mama nggak menghiraukan aku?"

"Aku ada salah sama mama?"

"Mereka memperlakukan aku seperti bukan anak mereka sendiri, kenapa? Apa aku nggak pantas buat dapat kebahagiaan?"

"Aku nggak perlu hadiah di hari ulang tahunku ini, cukup mama ingat hari ini aja itu udah jadi hadiah terbesar dalam hidupku"

"Tapi kenapa tidak ada yang ingat"

"Aaaaaaa"

Teriakan seseorang dari kamar sebelah di lantai 2

Mendengar itu aisyah langsung berlari menuju sumber suara

"Vio" teriak aisyah langsung menuju ke arah adiknya

"Kenapa bisa pecah?"

Ya adik aisyah tak sengaja memecahkan sebuah cermin dan serpihan cermin tersebuh melukai tangan adiknya

Dan tanpa berfikir panjang aisyah langsung mengankat tubuh adiknya lalu memindahkan nya agar kakinya tidak terkena serpihan cermin tersebut

Lalu setelah itu aisyah memunguti serpihan² cermin tersebut hingga tangan nya berdarah karena tergores

Namun dia tidak memikirkan dirinya sendiri, yg dia fikirkan sekarang keselamatan adiknya

"Viooo" terika orang tua aisyah lalu berlari menghampiri vio

"Aisyah kamu apain adikmu lagi,ha?" Amarah papa aisyah

"Nggak pa, tadi aisy datang udah kayak gini" jelas aisyah

Tak segan² papa aisyah menampar aisyah hingga terjatuh ke lantai

Tapi untung nya aisyah sudah membersihkan serpihan cermin tersebut

"Jawab terus" ucap papa aisyah

Air mata aisyah seketika pecah dan dia sekarang sudah tidak bisa lagi menahan semuanya

Seketika aisyah mengeluarkan semua isi hatinya

"Papa, kenapa papa tampar aisyah? Aisyah bilang aisyah nggak tau kenapa vio sampai memecahkan cermi"

"Kenapa semua kesakahan di arahkan semua kepada aisy? Aisyah anak kandung papa sama mama bukan sih?, Kenapa aisyab di lahirkan jika hanya untuk di siksa?"

"Memang aisyah pernah minta untuk di lahirkan?"

"Papa mama, bahkan ulang tahun aisy kalian lupa, aisy nggak butuh kado mewah. Aisy hanya butuh kasih sayang dari orang tua"

"Jujur pa,ma. Aisy sangat iri dengan mereka di luar sana, yang orang tuanya selalu ada untuk mereka"

"Pa,ma. Aisy hanya ingin kasih sayang dari mama sama papa. Mulai aisy berumur 7 sampai sekarang, aisy belum pernah merasakan yang namanya kasih sayang orang tua"

Aisyah mengeluarkan semua isi hatinya dengan suara yang lantang  dan air mata yang tak henti hentinya mengalir

"Dasar kamu anak durhaka, pergi kamu dari rumah ini, pergiiii" teriak mama aisyah sambil menampar aisyah juga

"Kerjaan nya cuman ngejawab. Pergi dari rumah inj dan jangan kembali lagi, mama udah muak liat muka kamu" teriak mama aisyah

"Mama, usir aisyah?" Tanya aisyah dengan suara yang bergetar

"Iya, dan jangan pernah menginjakkan kaki di rumah ini lagi" tegas mama aisyah

Mendengar itu aisyah kantas berlari ke kamarnya lalu mengemasi barang² nya

"Mama, papa. Aisyah pamit" ucap aisyah dengan suara yg bergetar dan melangkah keluar dari rumah

"Aisyah" panggil papa nya sebelum aisyah benar benar keluar dari halaman rumah

Seketika aisyah menoleh ke sumber suara dan mendapati ayahnya yang sedang menatapnya dengan mata yang berkaca kaca

Aisyah kantas kembali ke hadapan papanya lalu berkata

"Papa, boleh kah aisyah memeluk ayah untuk pertama dan terakhir kalinya?" Tanya aisyah yang berhasil membuat papa aisyah meneteskan air mata

Setelah mendapat anggukan dari papa nya aisyah lantas memeluk papanya dengan erat

"Jadi begini yah rasanya di peluk sama papa, jujur seumur hidup aku baru merasakan nya" batin aisyah

Setelah itu aisyah lalu pamit pada papanya lalu benar² pergi meninggalkan mereka

Flashback stoppid


KEKASIH IMPIANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang