Part 4

25 4 0
                                    

Follow, vote dan komen
Dulu ya sebelum baca supaya gak lupa ❤️

Typo ! Tandai ya:)

(⁠。⁠♡⁠‿⁠♡⁠。⁠)

_HAPPY READING _

*****

Tepat di meja makan, disini Hilya berada. Ia sedang menikmati makan siang nya yang sudah dibuatkan oleh Bi Marni. Ia menyantap makan siangnya dengan lahap, "pelan-pelan non makan nya nanti keselek loh." Tegur bi Marni yang membawa segelas air dan diletakkan di meja makan.

"Hehehe, iya bi tenaga ajah kok lagian ini semua salah bibi." Ujarnya yang membuat mata bi Marni membulat sempurna.

"Loh kok salah bibi ?" Tanya dengan nada tak terima.

"Iya, ini semua salah bibi karena udah buat makan yang enak." Jelasnya sambil terus mengunyah makanannya.

Penjelasan Hilya sontak membuat bi Marni lega, setelah itu bi Marni pun pamit pergi untuk mengerjakan pekerjaan rumah tangga yang lainnya.

"Emmm habis ini aku ngapain ya ?" Monolog nya, sambil menghabiskan makannya.

Dilain tempat. Sama percis dengan apa yang sekarang Hilya lakukan.

Tepat di meja makan juga ada dua wanita yang sama-sama sedang menyantap makanannya.

Keduanya makan dengan menu lauhan, ayam kecap, tahu goreng dan sambal. Keduanya sangat menikmati makan siang nya.

Dua menit kemudian acara makan siang pun usai kini keduanya kembali merapihkan meja makannya dan tak lupa untuk mencuci piring bekas makan keduanya.

Yups, dirumah yang sederhana ini hanya Moza dan sang ibu lah yang menempati, soal ayah. Ayah Moza selalu mendapat dinas ke luar kota sehingga jarang untuk tinggal di rumah nya.

Ibu Moza ia berprofesi sebagai seorang psikolog, dan ia sukses membuka praktek nya sendiri yang jelas sudah mendapatkan surat izin praktik psikolog klinis dari pemerintah. Ibu Moza, ia kan tahu dan selalu tahu hal apa saja yang menyangkut mood sang anak.

Seperti sekarang tepat di rumah tv keduanya berada, ia menatap wajah Moza yang cukup ceriah dari sebelumnya.

"Coba dong cerita hari ini kamu ngapain ajah ?" Kata nya yang membuat atensi Moza beralih menoleh kearahnya.

Sebuah senyuman yang sazkiya dapatkan, dan ia pun balik memberikan senyuman seraya berkata "Ibu perhatiin kayak nya hari ini kamu cukup senang ya ? Emm oh sayang tadi katanya punya temen baru ? Siapa namanya ?" Kata sazkiya yang menteter dengan banyak pertanyaan.

"Hari ini Moza senang Bu, karena akhirnya Moza bisa ngerasain punya temen lagi." Ucapannya terjeda.

"Emm namanya Hilya Bu." Lanjut nya dengan nada semangat " Tapi Bu..." Sambung nya dengan nada sedih.

" Kenapa ?" Tanya sazkiya

"Moza takut Hilya bakalan dapat imbasnya juga karena udah nemenin aku." Ucapannya tak enak hati

"Ibu yakin Hilya bakal aman kok asalkan kalian berdua sama-sama saling percaya dan mendukung, oke." Ucapannya yang diangguki Moza, serta seuntai senyuman yang merekah.

Azka's ( He Is My Brother's Best Friend )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang