I Became a Sick Nobleman [Terjemahan]

Chapter 16 - The Wizard Came

Bab 16
Sang Penyihir Datang

Setiria berfungsi sebagai gerbang menuju Kerajaan Leponia dan karena lokasinya berdekatan dengan Hutan Masu, terdapat barak kecil dan besar di setiap desa.

Ketika aku mengikuti anak-anak, aku memeriksa barak di pusat kota, jadi mudah ditemukan.

Hanya ada dua tentara yang berpatroli di sekitar barak.

'Sangat sepi.'

"Apa yang sedang terjadi?"

Salah satu dari mereka melihat rombongan Ruel dan memblokir jalan dengan tombak.

"Terjadi keributan di Pusat Permintaan, tetapi mereka tidak datang untuk menyelamatkan, jadi aku datang untuk menemui mereka."

Pada saat itu, suara tawa tumpang-tindih baik laki-laki maupun perempuan terdengar dari barak.

Prajurit itu sedikit bingung dan berbalik.
"Aku akan segera bersiap untuk pergi ke barak. Untuk saat ini, kalian sebaiknya kembali."

"Apa yang sedang kamu bicarakan?"

"Itu bukan urusanmu."

Tercium bau alkohol yang kuat dari jendela yang dibuka seseorang.
Waktu paling waspada bagi prajurit adalah pada malam hari.

"Ha." Ruel tertawa.

Sudah kuduga, ini kacau.

"Bukankah terlalu pagi untuk berpesta minum?"

"Sudah kubilang padamu untuk kembali."

"Berkatmu, aku benar-benar harus membasminya."

"Hai."

"Katakan padanya bahwa Lord telah datang." Cassion menyampaikannya dengan sopan.

"...Apa?"

Prajurit itu tiba-tiba berubah menjadi seekor domba yang lembut dan berkedip cepat.

"Katakan pada mereka."

Atas senyum dan perintah Ruel dengan arogan, prajurit itu bergegas memasuki barak.

Berdebar.

Pasti sibuk sekali karena acara perjamuan yang mereka buka telah dibatalkan.

"Tangkap semua orang dan ikat mereka."

"Bahkan wanita?"

"Tentu saja, semuanya. Jika mereka melawan, kamu bisa mengalahkan mereka."

"Baiklah, aku akan membereskannya."
Ganien melangkah ke barak dengan penuh semangat.

"Aduh!"

Aku sudah bisa mendengar teriakan.

"Ck." Ruel menendang lidahnya.

Tempat ini penuh dengan kekacauan. Segala hal, dari hal besar hingga hal kecil, perlu diperbaiki.

'Mari kita perbaiki apa pun yang kita lihat.'

M

eskipun uang tidak dapat diperoleh dengan segera, keamanan publik berbeda.
Kalau mereka memperbaiki kepala busuk mereka, masalahnya pasti akan terselesaikan.

Setelah sekitar lima menit, Cassion membuka mulutnya.

"Kamu bisa masuk sekarang."

Tak. Tak.

Aku pergi ke barak bersama Cassion.
Aku minta mereka semua berlutut di lantai untuk melihat apakah mereka menyadari kesalahan mereka.

Semua orang mengalami memar di wajah, tampaknya mereka terkena pukulan cukup keras.