MACARONS || 3

1K 80 1
                                    

[JANGAN LUPA VOTE, KOMEN, FOLLOW]

" Mereka bilang, cinta itu lebih penting daripada Uang, tapi, pernahkan Anda membayar cilok memakai pelukan? "

~Macarons

[Happy reading]

____________________

____________

Saat ini, pembelajaran dikelas sedang berlangsung, semua murid yang berada dikelas nampak tenang dan fokus mengamati satu objek didepan mata, yang menjadi pandangan mereka semua

Tak terkecuali dengan Kylo yang juga berdiam anteng, menopang dagu, dengan jemari yang mengapit bolpoin seperti murid pada umumnya

Ia menguap pelan, mencatat kembali materi yang diterangkan oleh sang guru dengan perlahan.

Ditengah-tengah fokus menulisnya, ia menoleh ke sembarang arah, ketika merasa seseorang telah memperhatikannya.

Dan benar saja.

Dom di seberang sana menopang dagu, sembari menatapnya angkuh

"Apa? "

Lelaki itu bertanya tanpa suara kearah Kylo yang meliriknya aneh

Kylo menatap kembali kearah buku dan bolpoin dihadapannya, mengindahkan Dom yang berdecak tak suka di tempatnya

Menurutnya berurusan dengan orang bermasalah, sekaligus orang yang selalu menjadi figur publik seperti Dom adalah hal yang tidak perlu.

Hal itu sangat-lah merepotkan

Apalagi yang menjadi urusannya, lelaki angkuh dengan wajah menakutkan.

Ia berharap pemikiran itu hanya delusi semata, dan tidak pernah terwujud kenyataannya

_____________________

Dom terbangun dari tidurnya dan menguap, kemudian meregangkan otot-otot tangannya,

Lelaki itu baru sadar jika dirinya tertidur sepanjang pelajaran.

Ia mengedarkan pandangan ke penjuru arah

Kelasnya sudah kosong, hanya beberapa saja yang masih tinggal di dalamnya

Dom bangkit dari tempat duduknya, membawa kaki-kaki panjangnya keluar dari ruangan yang menjadi kelasnya

Ia berniat akan menemui ketiga temannya sekaligus mengajak mereka membolos di tempat biasa

Sebenarnya walaupun tak diajak, ketiga temannya itu pasti akan membolos dengan sendirinya seperti biasa, seolah hal itu sudah menjadi rutinitas sehari-hari mereka berempat

Entahlah ia hanya ingin menghampiri ketiganya kemudian berkumpul bersama.

"Kylo nggak boong"

"Kylo nggak punya uang"

Jemarinya yang tadi bergerak menggaruk kepalanya itu berhenti, matanya meneliti, mengedarkan pandangan

"Miskin amat lu, Kita cuman minta limapuluh ribu doang kali"

Kedua kakinya ia berhentikan, posisi koridor yang sepi itu membuat suara mereka terdengar sedikit keras

Dom mengorek telinga, memastikan bahwa pendengarannya itu tidaklah salah

"Salah denger kali"

"Tadi kayaknya suara Macaron kecil deh"

Lelaki itu bermonolog heran, dan bersedekap dada

MACARONSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang