MACARONS || 2

1.4K 107 3
                                    

[jangan lupa Vote, Komen dan Follow]

" Jika pelangi selalu menjadikanmu bahagia, maka aku lebih memilih menjadi Senja yang selalu hadir, walaupun tanpa diminta "

~Macarons

[Happy reading]

_______________________

____________


Dominic Brian Carter yang biasa disapa Dom itu terlihat datang memasuki area sekolahan, diikuti dengan ketiga teman-temannya.

Kebanyakan siswa maupun siswi yang baru datang maupun yang sudah hadir, terlihat menyempatkan diri untuk melihat serangkai most wanted lelaki, yang namanya selalu menjadi topik panas seantero sekolah

Lelaki tinggi dengan rahang tegas yang berjalan di posisi paling depan, mengangkat dagunya angkuh melewati koridor sekolah

Banyak pasang mata menatap kearah mereka berempat

Jika ditanya apa jasa mereka hingga menjadikan nama mereka begitu terkenal dan besar seantero, jawaban nya tidak ada

Hanya saja kenakalan dan ketampanan mereka yang lebih mendominasi, membuat nama mereka begitu tenar dengan sebutan bad boy di belakang nya

"Hai cantik, kamu cantik"

"tanggung jawab dong, rahim abang anget nih? "

Gibran memberikan wink genit, kearah gadis-gadis yang sedang bergerumul di pinggiran koridor sembari berbincang

Alka yang merangkul pundak Gibran, menepuk mata kiri lelaki itu yang tadinya dibuat wink

"Alay"

Gibran mendengus tak suka, lelaki itu memalingkan wajah menatap kearah Dom yang berjalan angkuh di depan mereka

"Bos, ntar malem jangan lupa"

"Lupa lagi, gua yang berabe"

Gibran memberi peringatan kepada Dom yang nampak acuh tak acuh menurut nya

"Lo denger gua kan bos? "

Dom berdecak kesal "iye bacot"

Arga yang sedari tadi diam itu, tertawa pelan kearah Gibran yang mengerlingkan mata, karena tingkah cuek Dom kepada nya

"Muka lo padahal kek orang benar Gib"

Gibran melirik tajam kearah Arga "Bapak vampir nggak diajak "

"Nama gua Arga bukan Agra ya man "

Arga menjawab dengan sewot seraya mengibaskan tangannya kearah Gibran

Dom tiba-tiba menghentikan langkahnya, dan berbalik badan menatap mereka bertiga

"Duluan"

Ucap Dom membuat mereka bertiga mengangguk, kelas lelaki tinggi itu memang berbeda dari ketiga temannya

Dom membawa kedua kaki panjangnya memasuki sebuah ruang, yang menjadi kelasnya

Di tengah jalan, alisnya terangkat menatap kearah sejoli berbeda gender itu tengah tertawa bersama seolah dunia ini hanya ada mereka

Sungguh, itu adalah pandangan yang paling menjijikkan menurut Dom

Apalagi yang terlihat mendominasi diantara sejoli itu adalah seorang gadis,

Tiba-tiba keningnya mengkerut melihat tangan gadis tersebut terangkat mengacak rambut lelaki di depannya

Ia berjalan santai menuju kearah mereka berdua.

"Pagi-pagi udah pacaran aja lu ama si banci ini"

Sebenarnya bukan itu yang ingin ia katakan, hanya saja lelaki yang sedang duduk di sampingnya itu terlihat lemah dan patut untuk di ejek

"Mau aja lu temenan ama banci gini"

Mata setajam elang milik Dom mengamati gerak-gerik lelaki kecil di sampingnya berdiri.

"Eh ada Macaron nih "

Netra coklat Dom, tak sengaja melihat kearah Macaron yang berada di pangkuan lelaki itu

"Buat gue dong"

Ucap Dom kembali dan mengambil Macaron tersebut dengan cekatan.

____________________

Kylo mendongak, Netra hitam bulat nya langsung bersitatap dengan mata coklat pekat setajam elang milik Dom

Lelaki berkulit putih pucat itu sedikit menurunkan pandangannya kearah Macaron di tangan Dom dengan lesu

"Iya ambil aja"

Gressa yang merasa tidak terima di tempatnya itu sontak menyahut tidak santai kepada Dom yang mengernyit heran kearah Kylo

"Eh Dom!, enak aja lu maen ambil punya Kylo"

"Beli sendiri dong, lu nggak mampu beli ginian "

Gadis itu berujar sewot yang hanya di dengusi acuh oleh Dom

Kylo mencekal tangan Gressa "nggak apa-apa biarin aja, Kylo juga tadi udah makan"

Perkataan teman nya itu sontak membuat Gressa mendelik "tapikan..." Kylo langsung menggeleng tanda tak apa kepada nya

Gressa berdecih, memalingkan wajah dan bersedekap dada

Dom menatap Kylo yang sedikit melirik kearah kotak Macaron di tangan nya

Ia terkekeh kecil, hal itu membuat Kylo mendongak kembali kearah nya

"Apa? " Dom mengataskan dagu

"Nggak ada"

Kylo menjawab pelan, karena takut

Lelaki tinggi yang memakai baju tidak rapi tersebut menatap ekspresi wajah Kylo dengan penuh minat,

Menurut nya, wajah bulat seperti Macaron yang sedang menatapnya itu,

Terlihat seperti puppy kecil yang meminta di kasihani oleh pemiliknya

"Heh Macaron kecil, nih ambil punya lu"

"Gua nggak mau dibilang brengsek cuman gara-gara malak Macaron"

Dom melemparkan pelan Macaron itu di meja Kylo, tepat di hadapan nya, ia bisa melihat kembali bibir itu tersenyum tipis dan mata bulat itu berbinar dengan cerah

Dom tanpa sadar menggeleng tak habis pikir seraya bersedekap dada

"Woi Macaron kecil, lain kali jangan natap orang pake wajah gitu"

"Kalo nggak mau gua pukul"

Ucap Dom terakhir, sebelum meninggalkan Kylo dan Gressa yang menatap punggung nya dengan raut wajah heran

"Aneh"

Kylo sontak menoleh kearah Gressa yang mendengus tak suka terhadap tingkah Dom baru saja


MACARONSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang