9

2.6K 64 8
                                    

Sudah seminggu semenjak Acha bertemu dengan wanita itu. dan sudah seminggu juga Ikram bersifat dingin. semenjak Acha berkata bahwa ia lebih lembut pada wanita lain, Ikram menjadi lebih dingin. tidak banyak pembicaraan mereka.

Pagi ini hujan mengguyur bumi. Acha dengan malas membuka matanya, melihat pada alarm nya yang sudah berbunyi sejak tadi. dengan rasa malas yang melanda ia terpaksa turun dari tempat tidur.

sudah pukul 5 lewat 10. Acha bergegas masuk ke kamar mandi, mencuci wajahnya lalu kembali ke ranjangnya. wanita itu sedikit menggoyangkan tubuh suami nya yang masih berbalut selimut itu.

"Ikram bangun, udah mau subuh"

Acha terus menggoyangkan tubuh Ikram. sampai akhirnya tubuh itu bergerak.

selimut putih itu terbuka. Ikram mengucek matanya mencoba menyesuaikan dengan cahaya yang masuk. Pria itu melirik Acha yang berdiri dengan tangan di pinggang nya.

"Bangun udah mau subuh"

Ikram mengangguk lalu kembali memeluk guling dan menarik selimutnya lagi. Acha menggeleng-gelengkan kepalanya melihat tingkah manusia yang sudah kembali masuk ke alam mimpinya itu lagi.

"5 menit Cha"

Acha mendengus mendengar suara itu. ia segera pergi keluar kamar menuju dapur. walaupun masih terlalu pagi, tapi ia harus membuat kopi untuk Ikram.

satu hal yang harus Acha biasakan mulai sekarang adalah, ia harus membuat kopi setiap pagi, sebelum Ikram berangkat ke masjid untuk solat subuh. awalnya Acha merasa aneh dengan itu. namun lama kelamaan ia harus menjalani nya.

Acha meletakkan gelas yang sudah terisi kopi itu di atas meja. ia melirik Ikram yang baru saja keluar kamar. Ikram belum mengganti bajunya, ia masih menggunakan kaus hitam polos dan sarung kotak-kotak.

"Ga solat di Masjid?"

Ikram menggeleng. ia duduk di kursi meja makan. menyeruput kopi yang sudah tersedia di atas meja.

"Hujan. nanti pagi kalo udah ga hujan lagi sarapan diluar mau?"

Acha mengangguk.

"Mau"

Ikram tersenyum. Azan berkumandang membuat Ikram segera bangkit dari duduknya lalu pergi menuju kamar.

"Saya solat dulu, kalo udah agak dingin tolong masukin kulkas ya" ucapnya sebelum meninggalkan Acha sendiri. Acha hanya mengangguk. membuat kopi dan memasukan kopi itu ke kulkas setelah sang suami selesai menyeruput setengah kopinya.

setelah memasukan kopi itu ke kulkas, Acha segera menyusul Ikram ke kamar untuk solat.

.

.

.

Acha sedikit kaget melihat Ikram yang masih duduk di ujung ranjang. Ia fikir Ikram sudah selesai solat.

"Lo belum solat?"

"Saya nungguin kamu, biar solat jamaah"

Acha mematung mendengar ucapan Ikram. semenjak menikah ia belum pernah solat di imamkan oleh suaminya itu. Acha mengangguk, ia segera bergegas mengambil wudhu dan memakai mukenah.

Ikram berdiri di depan Acha, mengangkat kedua tangan nya menandakan bahwa ia sudah memulai solat. Acha mengikuti sang suami. mereka solat dengan penuh khusu'.

"Assalamualaikum" .

Ikram mengucapkan kalimat itu ke kanan dan kiri menandakan bahwa ia sudah selesai solat. Ikram menadahkan tangannya, ia berdoa di dalam hati. Acha juga ikut berdoa, tentu dengan doa yang berbeda.

GUS IKRAMWhere stories live. Discover now