Hari berganti minggu, kini ketiga gadis Bae dan asistennya semakin akrab. Mereka dekat satu sama lain. Ketiga gadis Bae nyaman bersama asistennya yang mulai menghangat walaupun sebenarnya sikap hangatnya hanya sebuah kepalsuan
"Jennie boleh hari ini eomma meminjam Rose? Kau tidak ada jadwal kan?" Jiah
"Memangnya asisten eomma kemana?" Irene
"Memangnya tidak boleh ya eomma minjam Rose?" Jiah
"hmm gapapa sih tapi Jennie engga ada teman dirumah, eomma mau kemana sih emang?" Irene
"Mau ke supermarket tapi mau sama Rose" Jiah
"Jennie ikut kalo gitu" Jennie
Akhirnya Jiah, Jennie dan Rose pergi ke supermarket. Bukan tanpa alasan Jiah ingin bersama Rose namun entah kenapa Jiah rasanya sangat menyayangi Seulgi, Rose dan Lisa
Di supermarket...
"Nyonya tak apa biar saya yang membawa troli ini" Rose
"Rose kau panggil saja aku eomma ya aku sudah mendengar kisah kalian dari Jisoo, maaf bukan ingin mencampuri namun aku juga kehilangan ketiga anakku" Jiah
"Kehilangan? Apakah anda membuang mereka juga?" Rose
"Tidak ada ibu yang tega membuang anaknya Rose, sebenci-bencinya dia pasti tetap ingin bersama anak2nya" Jiah
"Eomma, Rose ayo kenapa jadi ngobrol" ucap Jennie dari kejauhan
Rose dan Jiah pun menghampiri Jennie dan melanjutkan berbelanja
"Kalo memang begitu, kenapa eomma membuang kami? Tapi kenapa aku tidak melihat kebohongan di mata eomma" batin Rose
"Rose... Hey Rose are you okay?" Jennie yang melambai-lambaikan tangannya didepan wajah Rose yang terlamun
"Hmm ya eonnie?!" Rose terkejut dan tidak sengaja memanggil eonnie
"E-eonnie?" Jennie. Tidak dia tidak marah hanya saja panggilan itu membuatnya nyaman
"A-ah maaf saya lancang, maafkan saya nona" Rose
"T-tidak Rose, panggil saja aku eonnie" Jennie
"Hmm ya Rose panggil saja Jennie eonnie tidak usah nona, kami semua menganggap kalian sebagai keluarga" Jiah
"Keluarga?" Rose
"Ya keluarga maaf apa kau keberatan?" Jiah bertanya ragu
"T-tidak, terima kasih" Rose karena hatinya menghangat. Awalnya ia akan membalas dendam namun melihat semua perlakuan eomma dan saudaranya membuat ia sedikit ragu untuk tetap membalaskan dendam
"Oh iya Rose kami berniat akan liburan ke pulau Jeju lusa dan kami harap kau dan kedua saudaramu bisa ikut" Jiah
"Ndee gumawo" Rose
Merekapun melanjutkan kegiatan belanja mereka dan setelah selesai mereka pulang ke mansion
Malam hari di mansion...
"Eomma..." Irene
"Iya Irene sayang" Jiah
Irene menghampiri Jiah yang terduduk dikasur lalu memeluknya manja.
"Diihhh anak sulung eomma ini manja sekali... Kalo adik2mu melihat kau pasti akan malu manja gini" Jiah terkekeh geli melihat tingkah Irene yang mana
"Mumpung masih bisa manja2 eomma" rengek Irene
"Hey sampai kapanpun kamu masih bisa manja2 sama eomma" Jiah
"Idih kak Irene manja banget ih udah tua juga" Jisoo yang memasuki kamar Jiah bersama Jennie
"Tau nih cari suami sana biar bisa manja2 sama suami" Jennie
"Berisik ish! Kalian sendiri ngapain kesini?" Irene masih memeluk Jiah
"Hehe mau manja2 juga" cengir Jisoo
Irene mendengus kesal namun Jiah hanya tertawa mendengar perdebatan ketiga anaknya itu
"Hahaha kesini kalian semua peluk eomma" Jiah. Jennie dan Jisoo pun langsung menaiki ranjang Jiah dan memeluknya. Jiahpun memeluk ketiga anaknya dan menciumi kepala mereka satu persatu
"Hhhh andai saudara kalian yang lain disini juga pasti mereka sedang begini juga pada eomma" Jiah
"Irene juga rindu mereka dan rindu appa juga" Irene
"Jisoo sudah menerima laporan dari orang kita katanya rumah lama kita itu kosong jadi kita kehilangan jejak appa dan yang lain" Jisoo
"Tapi polisi sudah menangkap pencuri mobil eomma, dia mendapat 2 tuntutan yaitu pencurian dan tabrak lari" Jennie
"tabrak lari?!" Jiah terkejut
"Iya eomma dia menabrak seorang paruh baya dan melarikan diri" Jennie
"Ish kurang ajar sekali" kesal Irene
"Eomma apa appa juga merindukan kita?" Jisoo tiba2 teringat Rae dalam pelukan eommanya
"Pasti Ji, appa adalah pria terbaik yang eomma kenal. Dia sangat menyayangi eomma dan kalian" Jiah
"Tapi kenapa appa tidak menengok kita sejak dulu?" Jennie
"Mungkin belum dan ingat kita kan sudah pindah mansion, pasti appa juga sudah berusaha mencari kita" Jiah "Dengar... Kalian harus tetap menyayangi appa dan saudara kalian yang lain, tetap dicari juga"
"Iya eomma" Irene/Jisoo/Jennie dan masing2 mengecup pipi sang eomma
"Jadi selama ini appa telah salah paham?! dan bukan eomma juga yang menabrak appa?!" gumam Lisa
Tanpa sadar sedari tadi Lisa mendengarkan percakapan mereka dibalik pintu kamar Jiah dan kini ia berlari ke paviliun menghampiri kedua saudaranya
"Eonnie aku punya info untuk kalian" Lisa dan langsung menceritakan semua yang dia dengar
"Sudah kuduga karena sejak awal aku merasakan kehangatan didekat mereka, tidak ada kebencian" Seulgi
"Mereka mengajak kita ke pulau Jeju lusa" Rose
"Lalu bagaimana sekarang eon? Apa kita tetap akan menjalankan rencana appa?" Rose
"Begini saja, kita tetap on the track namun tujuan kita berubah dan tidak perlu sepengetahuan appa" Seulgi
"Maksudmu?" Lisa
"Saat dipulau Jeju kita tidak perlu menyekap mereka, cukup kita telfon appa maka appa akan datang dan kita persatukan kembali mereka" Seulgi
"Dan appa akan bahagia bukan karena dendamnya terbalas tapi karena kembali bersama eomma" Lisa
"Kau cerdas Lisa" Seulgi
"Benar sekali, kuyakin appa dulu hanya salah paham pada eomma" Rose
KAMU SEDANG MEMBACA
You're Still My Sister
Science FictionHaruskah mengikuti dendam atau mempertahankan hubungan keluarga?