6 - Kejutan Adiyan

63 24 1
                                    

Sebelum baca, jangan lupa tekan bintang vote dan ditunggu komentarnya ya~selamat membaca💛

-✿✿✿-

Selama staycation di hotel. Adiyan dan kawan-kawan benar-benar menggunakan fasilitas hotel dengan baik. Sore-sore berenang terus lanjut buat video hot. Peralatan tempurnya hasil minjem dari dapur hotel. Bahkan bumbu-bumbunya aja dikasih cuma-cuma. Mereka cuma modal kerupuk mentah sama iPad-nya Adiyan. Pokoknya mereka mempersiapkan segalanya secara mendadak dan apa adanya di dekat kolam renang lantai atas.

Diva yang tadi dijemput Pinus juga tampil apa adanya seperti biasa. Biarpun dia naksir Adiyan, tapi dia bukanlah cewek heboh yang harus dandan cantik demi pujaan hati. Soalnya Diva realistis, kalau cinta itu nggak harus mengubah penampilan.

Diva juga bersyukur karena Adiyan nggak bahas kejadian di telepon yang memalukan itu. Adiyan bersikap seolah tanpa ada apa-apa dan malah membuatnya nyaman. Tak ketinggalan sepupunya Adiyan yang juga selalu membuat nyaman. Diva dekat juga dengan Bebi karena dulunya Diva pernah les bahasa Inggris gratis lewat Bebi.

Bebi yang nggak ikut berenang dan memilih tiduran di kursi malas pinggiran kolam ikut diseret Adiyan buat ikutan bikin video bareng Diva dan Pinus.

Soalnya Bebi suka seblak, tapi seblak yang pada umumnya dan level yang sedengan. Bukan seblak cabe. Bebi bisa makan pedes yang levelnya banget-bangetan, tapi efeknya bukan huhuh-hahah, melainkan hidungnya akan meler terus-terusan. Jadi sepanjang video, hidungnya disumpal tisu biar nggak ribet usap-usap. Abis itu mereka keliling hotel dan mampir sebentar buat nge-gym.

Malamnya, mereka pesan semua menu yang tersedia. Tepatnya Afik yang pesan. Mumpung dibayarin dan kesempatan emas. Soalnya dia penasaran sama semua rasa makanan hotel bintang lima. Dan dasarnya Afik punya lambung karet, makannya yang paling banyak. Tapi biar suka makan malem-malem, perutnya tetep aja ada kotak-kotaknya.

Mereka menghabiskan malam dengan main kartu dilanjut begadang nonton film horor sampai jam tiga dini hari. 

Dan benar saja, satu kamar yang dipesan Bebi kasurnya masih utuh tanpa tersentuh. Mereka malah jadi tukeran kamar. Diva yang menguasai satu kasur di kamar Adiyan karena yang paling awal tepar duluan, sementara Adiyan satu kasurnya lagi bersama Khajik yang ikutan menyusul ke alam mimpi. Bebi juga ketiduran di sofa panjang dekat jendela.

Tadinya Pinus sama Afik mau tidur di karpet aja, tapi karena Ijaz sayang banget sama kasur yang nganggur, jadinya nyeret mereka berdua ke kamarnya Bebi. Alasan sebenarnya sih, mau tidur sendiri nggak berani. Efek dari nonton film horor.

Tapi biar pada tidur dini hari, semuanya pada bangun beberapa menit sebelum Shubuh. Adiyan yang duluan bangun, lanjut bangunin yang lain. Abis itu ngajak para cowok turun hotel. Buat Shubuhan di masjid dekat sana.

***

Begitu keluar hotel jam sebelas siang, mereka langsung pulang ke desa disetirin Ijaz karena Bebi pengen angin-anginan di belakang. Sementara Pinus yang bawa motor, anterin Diva pulang dulu, terus balik ke rumahnya sendiri di pusat kota buat siap-siap.

Soalnya tadi Shubuh, Adiyan memberi tahu rencana kejutannya untuk sepupunya nanti sore. Pinus beneran nggak habis pikir sama Adiyan, tapi dia juga nggak keberatan terlibat sama rencananya Adiyan.

Selepas Ashar, Adiyan nyamperin Bebi di kediamannya bareng Afik. Mereka beda rumah, karena Bebi tinggal di tempat Mbah yang tetanggaan bareng Ijaz dan Khajik. Persis sebelahan.

Jarak dari rumah Adiyan sebenarnya tidak terlalu jauh. Jalan kaki sebentar juga sampai. Tapi Adiyan dan Afik memilih naik motor, soalnya mau pergi nantinya.

ADIYANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang