14 - Serba-serbi Ajaran Baru

17 4 0
                                    

Sebelum baca, jangan lupa tekan bintang vote dan ditunggu komentarnya ya~selamat membaca💛

-✿✿✿-

SENIN pagi ini di SMA Purwo Tugu diadakan upacara penyambutan tahun ajaran baru. Selepas upacara, suasana sepanjang koridor tampak ramai murid-murid yang berlalu lalang. Baru ketika ada guru-guru yang mulai masuk untuk perwalian, suasana yang tadinya ramai mendadak mulai lenggang.

Tak terkecuali kelas 12 IPA 1. Kelas yang tadinya terdengar obrolan murid-murid di sana kompak mengheningkan cipta ketika dilihatnya wali kelas mereka, Bu Listia—selaku guru Biologi datang bersama seorang murid baru perempuan yang mengenakan masker hidung.

"Nah, anak-anak... Hari ini kita kedatangan murid baru. Dan dimohon jangan heboh ya nantinya?" pesan Bu Listia di depan kelas.

Sontak semua murid terpaku pada sosok perempuan yang tingginya di atas rata-rata kebanyakan cewek Indonesia di depannya. Dan ketika masker hitam yang menutupi sebagian wajahnya dibuka, beberapa anak cewek menganga melihatnya. Sebagian murid cowoknya juga demikian. Lalu terdengar tepukan heboh.

Hanya satu orang yang tidak peduli. Siapa lagi kalau bukan Khajik yang sedang terbang ke alam mimpi di bangku paling pojok.

"Bu, ini serius Bu? Saya lagi tidak bermimpi?" ujar Fajar si cowok menjulang mantan kapten basket yang lahirnya saat petang. Namun, karena Fajar anak pertama dan ibunya menyukai matahari terbit, makanya dinamakan demikian.

"Syeriusan sih pasti. Nggak mungkin ye kan kita mimpi barengan!" seru Tessi—cewek mungil berponi yang selalu membawa cermin kecil ke mana-mana dan tutur bicaranya sedikit dimodifikasi biar kayak anak gawl. Dia juga disebut-sebut sebagai pusat informasi terpercaya.

"Ini lagi nggak di-prank, kan?" tanya Luhur yang sangat tidak berbudi luhur. Biarpun masuk sepuluh besar paralel, tapi isi otaknya banyak sampahnya. Penampilannya yang kutu buku dan selalu rapi berbanding terbalik dengan onderdilnya yang banyak virus negatif bersarang.

"Bu, dia mau promosi film kah? Atau mau syuting di sini?" tanya Limas si cewek mantan anak olimpiade matematika yang doyan nonton ftv, drama, series, film apa aja. Pokoknya selalu up to date dengan yang lagi booming.

"Apakah dia termasuk salah satu dari tujuh kembaran yang kita kenal?" tanya Diajeng yang merupakan anak dari anggota dewan kabupaten.

"Ini seriusan ya anak-anak. Jadi, mohon kerjasamanya supaya teman baru kalian nyaman di sini dan dimohon untuk tidak menyebarkan video apa pun. Paham kan maksud Ibu?"

"Paham, Bu!" seru beberapa anak kemudian.

"Tapi boleh kan kalau minta foto bareng sama tanda tangan?" goda Galih yang juga merupakan anak basket.

"Ta aduin Ratna ya nanti," balas Dita tak jauh dari Galih duduk. Pasalnya memang Galih sudah memiliki pacar bernama Ratna anak sebelah alias 12 IPA 2.

"Jik, tangi." Panji teman sebangku Khajik menyenggol lengan Khajik yang dijadikan bantal. "Ana artis."

"Hmm."

"Buruan." Panji mencubit pinggang Khajik, membuat Khajik seketika bangun dengan malas.

"Opo sih, Njul?" tanya Khajik kesal pada si Panjul alias Raden Panji Wijaya Kusuma Hadiyaningrat yang merupakan keturunan darah biru dan merupakan cucu dari pemilik SMA Purwo Tugu. Tak hanya itu, orang tuanya juga merupakan anggota dewan kabupaten seperti Diajeng.

"Ndelok ngarep." (Lihat depan)

Khajik memandang ke arah depan yang menampilkan ibu walinya bersama seseorang yang tak ia kenal.

ADIYANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang