01-|| BERTEMU ||

2.4K 343 40
                                    

⚠️TANDAI TYPO⚠️

⚠️TANDAI TYPO⚠️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Brukk

"Heh lo kalau jalan liat liat dong!" bentak seorang gadis yang sedang mengusap bahu nya.

"M-maaf, g-gue gak se-sengaja" ucap seorang lelaki berkacamata sambil menunduk.

Gadis itu pun melirik name tag lelaki itu. Terdapat raut wajah terkejut dari gadis itu saat melihat namanya, tetapi ia dengan cepat menetralkan raut wajahnya.

"M-maaf sekali l-lagi ya"

"Hm yaudah sana lo pergi"

"I-iya gue d-diluan"

"Hmm"

Lelaki itu pun melangkah cepat meninggalkan gadis itu.

"Dean Aldebaran, penyamaran yang bagus" Gumam gadis itu sambil menyeringai tipis.

Gadis itu pun mengeluarkan handphone dari saku celana, mencari kontak seseorang lalu menelfon nya.

"Halo, ada apa?" Tanya seorang pria di balik telfon

"Maaf mengganggu tuan, saya hanya ingin memberitahu kalau saya sudah menemukan orang itu"

"Bagus, terus awasi dia"

"Baik tuan"

"Jangan sampai dia lolos lagi! kau paham?"

"Saya paham tuan"

Tutt

Sambungan telfon terputus, gadis itu pun memasuki mobil nya lalu pergi.

Tanpa ia sadari seseorang yang tadi di bicara kan mendengarnya di balik tembok.

"Zevanya Queenby Anavella, aku tak menyangka kita akan bertemu lagi sejak kejadian itu" ucap lelaki itu sambil tersenyum tipis.

***

Byurr

"Bangun!"

Seorang yang disiramkan air pun terbangun. Penampilannya yang acak acakan, mata sembab, dan beberapa luka sayat di bagian tubuh nya, sungguh mengerikan.

"Shh" Rintih nya.

"Katakan siapa yang menyuruh mu untuk menculiknya"

"S-sudah ku bilang, saya tak akan mau memberitahu mu!"

"Hmm sudah tiga hari aku mengurung mu disini, setiap aku bertanya kau pasti tidak akan menjawabnya" Ucap seseorang berperawakan tinggi itu berjalan mendekatinya sambil membawa pisau ditangan nya.

"T-tolong j-jangan sakiti saya lagi" Ucapnya dengan nada memohon.

"Hmm, aku tak akan menyakiti mu asalkan kau mau menjawab pertanyaan ku"

Orang itu pun terdiam.

"Jadi bagaimana? Mau menjawabnya atau" Ia menggantungkan kalimatnya lalu mengeluarkan handphone nya dan menunjukkan foto seorang anak kecil.

"J-jangan apa apakan anak saya. B-baiklah, saya akan memberitahu mu"

Orang itu tersenyum puas.

"Cepat katakan!"

"Dia yang menyuruhku adalah orang yang sering ber-"

Dor!

Tiba tiba dari arah barat suara peluru tertembak, dan menembus kepala pria yang berbicara tadi.

"Shit!" Ia menatap pria yang sudah tak bernyawa di depannya dengan kepala yang hancur.

"Dia sepertinya mau bermain main denganku" Ucapnya disertai dengan senyum miring.

ZevanyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang