"Bukan Reinkarnasi"
••
Blaze menggenggam erat tangan Ice. Tidak pernah sebelumnya Blaze memohon dengan sangat seperti ini. Masih tidak percaya dengan keadaan, Blaze jatuh berlutut di hadapan Ice.
"Apa apaan, Blaze?!" kaget Ice, melihat tingkah saudaranya itu.
"Tolong Ice.. tolong. Pergi dari sini, hiraukan mereka semua!"
"Gak bisa. Masalah ini akan terus berlanjut karena gw. Sekali ini aja Blaze, percaya sama gw"
"Gak bisa! Dimana Ice yang pemalas? Lu bukan Ice, karena mau menghabiskan waktu gak berguna untuk ketemuan di tempat kayak gini!"
"Gak ada hubungannya! Udahlah Blaze.. sekali ini aja dan semua akan baik baik aja," Ice mengangkat saudaranya, terkekeh melihat tingkah si Blaze.
"Gak bisa. Gw gak mungkin ninggalin lu!" Blaze sesegukan, kali ini ia tidak bercanda lagi.
"Ekhem.." suara orang berhodie diruangan itu bergema.
"Tapi Ice.. kenapaa? Gw yakin dia-- diaa.."
"Ini semua dari awal memang kesalah pahaman Blaze. Biarin gw selesain ini semua, biar masalah selesai. Biar gw tenang, lu tenang, yang lain tenang. Biar R-"
"Jangan pernah sebut nama itu dari mulut kotor lu, oke?" si orang berhodie berkomentar.
Tangan Blaze terkepal erat. Meskipun sedang menangis, dia juga emosi. Blaze ingin membantai orang dibelakang Ice. Orang yang menempatkan mereka di tempat ini. Blaze ingin mengulitinya hidup hidup, membakar dirinya, mencekokkannya kerikil tajam, kemudian membuangnya ke laut.
Meskipun begitu, Blaze sadar. Dia tak mungkin melakukannya, Ice akan menahannya. Ice akan merasa bersalah karena tingkah Blaze. Ice bisa gila, bisa mati karena kepikiran.
Blaze sendiri tidak tau, apa yang membuat Ice menjadi sangat sensitif tentang ini. Ice membela mereka, yang bukan saudara Ice. Ice menyalahkan dirinya, dan melarang kami menyalahkan si orang jahat ini. Entah apa masalah yang sebenarnya terjadi.
Yang Blaze tau, Blaze mengikuti Ice diam diam kesini. Ke Gudang Plastik Bekas, yang gelap. Dengan bau mesiu, membuat Blaze merasa khawatir. Ice datang tak bersenjata, bermodalkan jaket kesayangannya datang seorang diri, masuk ke Gudang Plastik yang di depannya terparkir 3 motor besar modelan preman preman.
Karena merasa tak aman, takut dengan pergaulan Ice. Blaze memanggil Ice saat itu, tapi malah dikejutkan dengan tsunami fakta. Setelah ditenggelamkan fakta, Blaze disuruh pulang. Membiarkan Ice membusuk disini. Apa menurut kalian, Blaze akan mau? Apapun tawarannya Blaze akan menolak!
Ya, setidaknya itu, sebelum akhirnya.. semuanya berubah.
"Bajingaan, jangaaan ditembak!"
Nt:
Hallooaaa~
Mungkinn cerita ini akan sedikit berbeda sama yg sebelumnya, yaa sedikit sih :DOh yaa, makasih buat kalian yang sempatin waktu buat baca ❤
usahain sih up setiap Sabtu, yaa gak janji 😁✌satu lagi,
Ikan Hiu lagi berkaca
I love you bagi yang baca 🌹-Fel
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Reinkarnasi [OG]
FanfictionBeberapa tahun setelah kepergian Ice, mereka malah bertemu kloningan Ice. Kebiasaan, rupa, dan sifatnya mirip. Hal janggal membuat mereka menyadari sesuatu, ada yang tidak beres dengan sosok yang menyerupai saudara mereka ini. Start : 29 Januari...