Tepat pukul 10.30 pagi menjelang siang, dimana semuanya telah bangun yang terkecuali Ali yang masih tertelungkup di atas ranjang dalam tidur ganteng nya. Hari ini Prilly berencana untuk berbuka bersama dengan keluarga Latuconsina di rumah megah eyang nya. Semua telah berkumpul menyediakan Makanan untuk berbuka nantinya. Sementara pada saat ini, prilly masih sibuk mengemasi beberapa bajunya kedalam tas yang telah ia sediakan. Sedangkan Brunella yang masih polos dengan langkah kaki kecilnya sibuk bermain dengan Kaka Kaka sepupunya. Karena hari sudah semakin siang, akhirnya Prilly memutuskan untuk membangunkan Ali dari tidurnya.
...
Prilly duduk sebelah ali. Prilly mengelus lembut punggung telanjang Ali. Sebelumnya Ali hanya tidur mengenakan sebuah boxer di bawah dingin nya AC. Lama kelamaan Ali Robinson merasakan sesuatu kelembutan itu. Ali membalikkan tubuhnya hingga mendapati Prilly Robinson tengah duduk cantik di sebelahnya. Ali tersenyum.
...
Ali.r. : kenapa? Kangen yaa?
(Menarik Prilly kepelukan nya)
Prilly.r : banget... (Nada manja
memeluk Ali)
Ali.r. : mmmm ada yang kangen?
(Tersenyum mengeratkan
pelukan)
Prilly.r : sayaang.... (Mengelus dada
Ali)
Ali.r. : apa sayang? (Mencium
puncak kepala Prilly)
Prilly.r : jadikan sore ini kita buka
tempat eyang?
Ali.r. : Iyaa, jadi kok. Udah kangen
Papa ya?
Prilly.r : (mendongak kan kepala)
iyaaa (dengan nada yang
manja dan bibir yang sedikit
manyun)
Ali.r. : mau berangkat kapan? Udah
selesai semua barangnya?
(Mengelus pelan bibir istrinya)
Prilly.r : udaaaah... Sekarang ya kita
berangkatnya? Kamunya
mandi dulu..
Ali.r. : oke bos.. Siapin bajunya.
...
Dengan kaki kaki mungilnya Brunella datang dengan sendirinya dan berlarian kecil menuju mami dan Daddy nya. Dengan cepat Prilly mengangkat anaknya kedalam dekapan Ali dan dirinya.
...
Ali.r. : Heeii cantik, udah Mamam
Nak?
Brunella : Dah. (Sambil mencari cari
letak mimik maminya)
Ali.r. : ihhh bisa cari sendiri..
(Mencium puncak kepala
Brunella)
Brunella : mimik...
Prilly.r. : gk mau ah. Mami malyes..
Brunella : aaaah aaaahh mimik
(rengek)
Ali.r. : (tersenyum) gk boleh mimik
ya nak, Brunella puasa
kan?
Brunella : tak... Tak.. Mimik..
Prilly.r. : ooh anak Daddy gk puasa
ya Nak ya? (Mengelus
punggung Brunella)
Brunella : mimik mi...(mata berkaca)
Prilly.r. : uugghh ini dia mimiknya
nak, haus ya? Boleh kok
anak mami mimik, kan
masih kecil ya nak ya?
(Mengelus kepala Brunella)
...
Dengan cepat Brunella menyantap puting susu maminya. Ali yang melihat itu semua menjadi senyum senyum sendiri dan mencium puncak kepala Brunella lalu berlalu mandi.
..
Setelah berjam jam lamanya akhirnya waktu yang di nanti nantipun tiba. Berbuka. Semua keluarga besar dari Latuconsina berbuka di rumah eyang. Malam pun tiba, lantunan takbir tak henti hentinya berkumandang dari rumah Allah yang Agung. Tapat pukul 21.31 dimana Ali dan Prilly telah masuk kamar dan telah mengunci pintu. Ali juga telah mematikan lampunya dan menyalakan lampu tidur. Asik mencium buah hatinya hingga Brunella menangis.
...
Prilly.r. : ihh Daddy nya jail banget
sih? Kebangunkan anaknya.
Ali.r. : gpp lagi, siapa tau anak kita
juga pengen ikut main sama
kita.
Prilly.r. : main apaan?
Ali.r. : udah sana mimik in dulu
anaknya baru deh ntar
akunya kamu mimik in.
Prilly.r. : ihhh apaan coba?!
...
Begitu Brunella telah tertidur, dengan cepat Prilly melepas payudaranya dari mulut kecil Brunella. Prilly langsung balik kanan dan memeluk Ali. Ali tersenyum. Ali bahagia. Ali langsung membalas pelukan lembut istrinya. Sebelumnya Ali telah membuka semua helaian benang di tubuhnya terkecuali black drawstring nya yang masih melekat. Dengan pelan Ali menarik turun helaian benang yang ada di tubuh Prilly. Begitu semua terlepas, Ali langsung menarik Prilly kedalam gulungan selimutnya. Sambil memainkan brest lembut Prilly, sesekali ali mencium bibir Prilly. Lama kelamaan Prilly yang merasakan semua itu jadi terbawa arus sensasi.
...
Karena Ali takut anaknya akan terbangun akibat percintaan nya ini, Ali menggendong Prilly yang masih di baluti selimut ke ranjang sebelah ranjang yang ia tempati saat ini. Ranjang itu berukuran minim dari ranjang yang ia tiduri sebelumnya. Ali membaringkan tubuh Prilly dan menindih nya dengan siku yang sudah tertumpu sebagai penahan berat tubuh kekarnya.