Part 11

25.5K 386 10
                                    

Prilly mendongak kan kepalanya ke wajah Ali, Prilly memanyunkan bibirnya mengisyaratkan minta sebuah kecupan manis dari Ali Robinson. Ali tersenyum, Ali mendekatkan bibirnya lalu menjauh. Ali memain mainkan Prilly hingga Prilly merengek meminta jatah. Inilah yang Ali inginkan. Ali ingin istrinya yang menyatakan meminta percintaan itu. Lagi lagi Ali mendekatkan wajahnya hingga hidung mereka saling bertaut. Prilly tersenyum seakan akan mendapatkan kecupan manis dari Ali, ternyata tidak, lagi lagi Ali cuma memberi harapan hingga Prilly ngambek dan berbalik arah menghadap ke putrinya. Prilly memejamkan matanya sambil memeluk erat Brunella yang tertidur. Ali tertawa pelan dan membalik kan tubuh istrinya secara pelan. Ali menenggelamkan kepala istrinya ke dada kekar yang ntah sejak kapan sudah tidak di baluti benang terkecuali badcover yang menggulung badan nya. Ali mencium kepala Prilly begitu lama dengan tangan yang mengelus punggung Prilly. Prilly tersenyum.

"Aku kangen kamu"
"Aku apalagi" balas Ali singkat.

Perlahan Ali menarik dagu Prilly dan menundukkan kepalanya hingga mulutnya terparkir di mulut lembut Prilly. Tangan Ali mulai meremas pelan pantat Prilly yang ntah sejak kapan tubuh Prilly juga tidak di baluti helaian benang. Semakin lama lumatan itu semakin dalam. Hingga Ali menindih tubuh istrinya dengan sangat pelan.

Dengan mulut yang masih bertaut, Ali meremas pelan susu Prilly hingga sesekali memuncratkan air susu segar. Ali tersenyum. Begitu lumatan itu di lepas, mulut Ali berjalan menuju bawah dan menyangkut di payudara lembut Prilly. Perlahan desahan Prilly mulai terdengar. Dengan mulut yang menghisap puting susu Prilly, jemari kiri Ali mengelus bibir Prilly hingga desahan Prilly mengecil. Ali tak ingin putrinya terbangun. Prilly menekan kepala Ali, seakan belum merasakan kepuasan dengan keadaan puting susunya yang sudah menegang. Lidah Ali sibuk menampar puting susu Prilly dengan penuh Cinta.

"Aahh.. Mmmmhh"
"Sayang, mainan kamu udah minta di bobok in nih. Kamu udah siapkan?"

Mendengar ucapan Ali dengan suara khas nya itu membuat pangkal paha Prilly berdenyut hebat.

"Ayok sayang masukan. Aahh.. Aahh" ucap Prilly spontan dengan desahan nya sambil membuka lebar kedua kakinya.

Melihat tingkah dan mendengar ucapan Prilly membuat nafsu Ali Robinson semakin meningkat tingkat kabupaten. Ali Robinson mengangkat kedua kaki Prilly Robinson dan di letakkan di atas pundaknya. Ali robinsonon menunduk hingga wajahnya berpapasan dengan bunga yang selalu ia mainkan. Melihat tubuh Prilly Robinson yang sudah mulai menggeliat, Ali Robinson mengelus bunga yang kembang itu sesekali menjilat dan mengisapnya. Sekali lagi Prilly terlonjak dari ranjang nya merasakan kenikmatan itu. Ali yang sudah tidak sabar lagi ingin memasukkan benda itu. Dengan cepat Ali menarik istrinya ke ujung ranjang dan mulai memasukkan bendanya. Gesekan demi gesekan yang membuat keduanya merasakan dalam kenikmatan hingga cairan panas itu mengalir kedalam perut Prilly Robinson. Dengan pelan Ali melepas benda yang tegang itu dari bunga Prilly. Ali menggendong istrinya dengan mulut yang selalu tertempel di pipi Prilly. Ali membaringkan kembali istrinya ke tempat semula dan menarik pelan Prilly kedalam dekapan nya. Prilly sedikit mendongak kan kepalanya dan tersenyum melihat Ali. Prilly menepis keringat yang membasahi wajah dan tubuh Ali dengan lembut. Ali tersenyum dan menarik tangan Prilly hingga mengecupnya dengan penuh cinta.

"Makasih ya"
"Gk usah ngomong gitu, aku kan istri kamu sayang"
"Iya, i Love you"
"Love you too.. Bobok yuk, akunya udah ngantuk banget"
"Iya sayang" balas Ali sambil meremas pelan pantat Prilly.

The Beauty Of LoveWhere stories live. Discover now