Part 3

38.6K 500 4
                                    

Dengan sangat mudah tangan Ali menempatkan jemari tangan nya di wilayah wilayah tertentu. "Jiaah wilayah? Emangnya kota pake pake wilayah segala. Oke diam.. Cuuzz"
.
.
Prilly.r. : sayaang?
Ali.r. : ssstt... Jangan banyak
Bicara. (Meletakkan
jempolnya di bibir merah
Prilly)
Prilly.r. : dengerin dulu sayang..
Ali.r. : iya,, apa? (Mengelus Nipple
merah muda Prilly)
Prilly.r. : pelan pelan yahh.. Kamu
mah kalo udah beginian
pasti ntar gk inget aku yang
udah kayak tikus rebus
Nahanin perihnya. (Cemberut)
Ali.r. : (menahan tawa) iya sayang,
Gk bakalan sakit kok.
Sekarang di leberin ya buka
kangkagan kakinya biar lebih
adem.
Prilly.r. : ntar perih lagi...
Ali.r. : uugghh di buka ah. Kamu nya
Kayak pertama kali
melakukan ini aja. Padahal
udah ketagihan kan? Buka ya
sayang.

Ali membuka kangkagan kaki Mrs. Prilly Robinson dengan cukup lebar hingga Ali dengan mudah menyelundup kedalam antara paha kanan dan paha kiri istrinya. Ali mulai menyentuh keintiman itu dengan begitu lembut, mengelus nya dengan cinta yang membuat Prilly sedikit gelisah dari awalnya. Ali tersenyum. Ali senang. Ali bahagia melihat reaksi dari istrinya itu yang telah 5 hari tidak ingin di ajakin bercinta. Jangankan 5 hari dalam waktu berkisar dengan jam saja, Ali Robinson sudah sangat susah menahan nafsu dan hasratnya kepada perempuan yang memiliki mata yang sedikit coklat dan rambut yang sedikit kepirangan ini ya siapa lagi kalau bukan Prilly Robinson.
...
Prilly.r. : mmhhh... Mmhhh...
..
Ali menggerak kan jemarinya semakin laju hingga Ali melihat ekspresi istrinya sangat menikmati percintaan malam ini. Desahan desahan Prilly semakin terdengar.
...
Ali.r. : mimiknya sayang.. Aaak?
...
Dengan cepat Prilly menarik kepala Ali dan menenggelamkan kepala ali tersebut kedalam payudaranya yang lembut. Prilly terus menekan kepala ali seakan akan Prilly ingin ali menghisapnya lebih dalam lagi. Merasakan lendir yang sudah membasahi vagina Prilly, dengan cepat ali menarik kedua kaki Prilly hingga ujung ranjang. Ali mengangkat satu dari dua kaki Prilly dan di letakkan di atas bahunya. Dengan pelan Ali menggesek kan pistolnya ke mulut manis pangkal paha Prilly tersebut. Seketika seluruh tubuh Prilly bergetar menerima itu. Ali semakin laju menggesekkan nya hingga keringat dingin mereka saling bercucuran.
..
Prilly.r. : mmmmhh aahh.. Aahh
Ali.r. : aahh.. Aahh tahan ya sayang.
(Meremas susu Prilly hingga
airnya keluar)
Prilly.r. : pE... Pelan sayaang... Aahh
mmmmhh
...
Hingga titik panas pun tercapai. Begitu hangat aliran itu mengalir di rahim Prilly. Ali terbaring di atas perut Prilly dengan keringat yang luar biasa. Prilly yang juga merasakan sesak nafas dengan pelan mengajak Ali agar kembali keposisi tidurnya yang semula. Ali langsung menarik Prilly kepeluakan nya. Sebelum tidur yang sudah menjadi kebiasaan, Ali selalu mengelus punggung Prilly sesekali mencium puncak kepala Prilly hingga Prilly tertidur.
.
Tidak terasa subuh waktunya sahur pun tiba. "Hadeeeww ini pasangan dua masih terlihat pelukan tanpa helaian benang😲 udah Woii sahur keleus" Ali yang sedikit menggeliat membuat Prilly terbangun dari tidurnya. Prilly melepaskan pelukan itu sembari kembalikan nyawa nya yang sedikit hilang dan meregangkan otot otot nya yang lemah. Prilly memeluk sang buah hatinya dengan lembut. Seseorang yang masih dalam keadaan tidak memiliki benang di tubuhnya langsung memeluk Prilly dan memencet-mencet cinta brest Prilly hingga air susu Prilly sedikit keluar dan membasahi pipi Brunella yang sedang tertidur.
.
.
Prilly.r. : sayang?
Ali.r. : hmmmm? (Mata terpejam)
Prilly.r. : pelan pelan ah pencetnya,
sakit tau. Liat tuh mimiknya
keluar.
Ali.r. : Iyaa Iyaa (mata terpejam)
Prilly.r. : bangun yuuk sahur.
(Menghadap Ali)
Ali.r. : ntar ah. Masih ngantuk.
Prilly.r. : hmm yaudah aku keluar dulu
yah kayaknya mami udah
bangun deh. (Mencium
singkat bibir Ali)
Ali.r. : pake drawstring nya sayang.
(Suara mengantuk dengan
mata terpejam)
Prilly.r. : (tersenyum) iya sayaang.. Di
peluk sayang anaknya Bobo..
(Keluar kamar)
.
.
Terlihat mami dan eyang serta Dhilla yang tengah sibuk memasak untuk santapan sahur.
.
Refado.r. : Hay? Udah bangun? Kok
bangun sih? Ga capek ya?
Kan ada mami yang
masak sayang.
Prilly.r. : gpp kali mi ily Bantuin
mami masak. Capek?
Capek kenapa?
Refado.r. : ha? Gpp kok (senyum
senyum gaje)
.
.
Butuh waktu 28 menit memasak semua menu itu akhirnya selesai juga. Prilly memasuki kamarnya kembali untuk membangunkan suami tercinta. Prilly tersenyum melihat Ali yang tertidur sambil memeluk Brunella itu. Prilly duduk menghampiri Ali yang tertidur. Prilly menempelkan telapak tangan nya di pipi Ali dan mengelusnya dengan lembut secara berulang kali. Tak hanya itu, sesekali Prilly mencium pipi Ali dengan lembut hingga Ali benar benar terbangun dari tidurnya. Lagi lagi Prilly tersenyum melihat tingkah suaminya yang melepaskan langsung pelukan nya dari Brunella saat merasakan sentuhan dari istrinya.

The Beauty Of LoveWhere stories live. Discover now