04🍵My Soulmate

86 15 4
                                    

Don't forget
(⁠?⁠・⁠・⁠)⁠σ Vote and Coment

Don't forget(⁠?⁠・⁠・⁠)⁠σ Vote and Coment

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Museum Yokohama

Suara gemericik langkah kaki, terhentak ringan di lantai krem museum. Salah satu di antara kaki tersebut adalah milik seorang wanita bernama Hinata.

Dalam diamnya, ia mengamati sebuah lukisan serta patung yang ada di museum tersebut. Surai panjangnya yang kini ia kuncir satu dengan poni menutupi dahinya, nampak sekali kecantikan elegan nya. Tetapi, kecantikannya terhalang oleh kemuraman yang ia tunjukkan setiap harinya, tanpa tersenyum.

Sampai di salah satu sebuah pahatan seni berupa bangunan kecil kuno. Hinata sedikit berjongkok agar lebih muda melihatnya dengan jarak dekat tanpa menyentuhnya. Namun, ketika ia asik mengamatinya, dari arah depan seorang pria juga mengamati karya tersebut, sama sepertinya sehingga wajah mereka berjajar terhalang oleh karya kecil tadi.

Hinata menatap safir biru lautan yang kini juga menatapnya tanpa berkedip.

"Oh, kau rupanya!" sapa Naruto terlebih dahulu. Mereka berdua kembali berdiri tegak. Hinata mengangguk kecil, sebuah sapaan balasan dari wanita itu.

"Aku tidak tahu, selain ahli dalam bidang tea, kau juga menyukai karya-karya museum." Ujar pria pirang tadi memasukkan kedua tangannya di saku mantel yang ia pakai.

"Aku tidak sebegitu ahli Tuan Naruto."

"Jangan terlalu formal ketika kita berada di luar kelas. Panggil saja Naruto."

"Akan aku coba." Balas Hinata.

Lagi dan lagi, Naruto selalu melihat penampilan Hinata yang selalu memakai pakaian berlengan panjang. Tak pernah sekalipun ia mendapati Hinata memakai pakaian berlengan pendek seperti kebanyakan para wanita di luar sana.

Sementara Naruto tengah mengamati keseluruhan yang ada pada diri Hinata. Sang wanita sibuk memperhatikan sekitar hingga ia nampak satu pria mencurigakan yang sangat dia yakini bahwa itu adalah kiriman dari Toneri.

"Tuan Naruto... Maksudku, Naruto!"

"Ya?" pria itu tersadar kembali dan beralih ke safir mutiara sang wanita di depannya.

"Bisakah- " Manik mata Hinata melirik-lirik mencari tempat yang aman untuk dibuat melarikan diri dari CCTV bergerak dari Toneri. Naruto kebingungan saat melihat ekspresi Hinata, namun ia cukup sabar dengan diam dan menunggunya sampai selesai bicara.

Sosok pria berkulit hitam dengan tubuh gagah yang sedang memantau Hinata pun, mulai curiga ketika melihat wanita yang dia pantau seperti sedang berbicara pelan kepada seorang pria pirang di depannya.

My Soulmate Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang