Don't forget
(✧Д✧)→ Vote and Coment🍵🍵🍵
Naruto memakan sebuah potong apel dengan santainya, sementara sepupunya masih menatapnya dengan wajah jail.
"Kenapa kau kesini?" tanya sang pemilik rumah.
Wanita bersurai pink pemilik nama Haruno Sakura itu menghela napas beratnya. "Kau tahu kan... Aku kabur dari ibuku." Ketus Sakura yang benar-benar malas berada di rumah. Sakura masihlah seorang anak kuliahan jurusan kedokteran. Jika usianya saat ini 20 tahun, maka usia Naruto 26 tahun. Dan Naruto adalah sepupu paling tua, maka dari itu, Sakura maupun Konohamaru, keduanya memilih kabur di rumah Naruto jika mereka sedang bertengkar dengan orang tuanya.
Anggap saja rumah Naruto sebagai penampungan sepupunya.
"Kenapa kau kabur?" tanya suara bariton itu meminta lebih detail.
"Dia sangat cerewet. Setiap hari aku harus mendengarkan ocehannya, itu sangat melelahkan." Dengus kesal Sakura meletakan dagunya di atas meja. Naruto tersenyum miring karena dia juga tahu bagaimana adik dari ayahnya itu.
"Kau harus bersyukur, setidaknya ibumu masih ada di sisimu." Kata Naruto. Sakura kembali bangkit dan menundukkan kepalanya, ucapan Naruto selalu benar dalam urusan tutur katanya.
"Jika saja bibi Kushina masih hidup- pasti ibuku akan sering datang berkunjung. Mereka' kan sama-sama cerewet!" ucap Sakura terkekeh kecil. Naruto pun juga ikut tersenyum mendengarnya. Kedua orang tua Naruto meninggal dalam kecelakaan pesawat ketika berpergian melakukan bisnisnya. Melihat kedatangan Konohamaru maupun Sakura, setidaknya Naruto merasa di temani.
"Jadi... Apa kau sedang fall in love, hmmm??" tanya Sakura, lebih tepatnya goda Sakura. Melihat tingkah Naruto saat pertama kali masuk ke rumah saja, wanita pink tadi sudah menebak kalau sepupunya itu tengah dekat dengan seorang wanita.
"Entahlah. Tapi- Hey! Bukankah kau seorang wanita?"
Bug! Sakura mendaratkan pukulan kecilnya di lengan Naruto ketika pria pirang itu mempertanyakan pertanyaan konyol.
"Kau pikir aku apa huh? Tentu saja aku wanita, dasar." Celetus nya menggigit kembali apel yang sempat tergeletak di atas piring. Naruto tersenyum kecil seraya menggosok lengannya.
"Maaf, aku hanya ingin bertanya,"
"Bertanya apa?"
"Apa kau pernah menangis saat menonton drama hingga matamu bengkak?" tanya Naruto yang kini berubah menjadi serius. Entah kenapa, rasa penasarannya begitu tinggi terhadap situasi mencurigakan yang disembunyikan oleh Hinata. Rasa ingin tahunya sangatlah tinggi dibandingkan dengan rasa keingintahuannya tentang ramen terbaru.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Soulmate
FanfictionNamikaze Uzumaki Naruto. Dia merupakan seorang pengusaha Tea di Jepang yang akhirnya berhasil membuka sebuah Tea institute class, memberikan pembelajaran tentang berbagai macam tea. Namun siapa sangka, salah seorang wanita dari 20 orang yang terpili...