Don't forget
(☞゚∀゚)☞ Vote and Coment🍵🍵🍵
"HINATA! BUKA PINTUNYA." Brakk! Brak! Brak!
Hinata sama sekali tidak menjawabnya, dia terlalu takut meski sekedar menjawab, karena bagi Toneri semua yang akan Hinata ucapan selalu salah di telinga dan juga matanya. Jadi, wanita itu selalu diam menahan rasa sakitnya sendiri, entah itu sakit di badan maupun hati.
"Jika kau tidak membukanya, aku akan mendobraknya." Ancam Toneri yang sudah geram.
Hinata terkejut sembari menggeleng ketakutan, siapa saja- Hinata berharap ada seseorang yang mau membantunya lepas dari pria seperti Toneri. Meski Toneri adalah suaminya, kenyataan bukanlah begitu, lebih tepatnya Hinata hanyalah sebuah benda untuk dipukul saja.
"Hina- "
"Tuan Toneri. Tamu Anda sudah datang." Seorang penjaga pria baru saja menghentikan aksi Toneri yang hendak mendobrak pintu kamar tadi. Setelah mendengar kedatangan tamu nya, Toneri memilih pergi dari sana untuk menemui tamunya.
"Kali ini kau selamat, sialan." Umpat Toneri berjalan Engan langkah panjangnya.
Mendengar jejak kaki yang sudah semakin menjauh, Hinata langsung merasa lega sampai-sampai ia memejamkan kedua matanya dan terduduk di lantai bersandar pintu. Wanita malang itu mulai menangis bersyukur karena hari ini dia selamat dari kemarahan Toneri yang tak ada habisnya. Namun besok? Bagaimana dengan besok? Hinata akan pasrah jika besok adalah hari kematiannya.
"Selamat datang! Selamat datang di istanaku Tuan Nara! Silahkan duduk." Sambut hangat Toneri seraya merentangkan kedua tangannya ramah.
Seorang tamu pria berpakaian rapi seperti berjas abu-abu serta rambutnya terkuncir satu menjulang ke atas sehingga tindik anting terlihat di kedua cuping telinganya. Dengan wajah sayu seperti orang malas, pria bernama Nara Shikamaru itu cukup pandai dalam hal apapun.
"Maaf saya datang terlalu tiba-tiba." Ucap Shikamaru yang datang bersama sekretaris wanitanya bernama Shiho.
"Ya... Kedatangan mu membuatku menghentikan hukuman yang mau aku berikan kepada istri sialan ku. Tapi tidak apa-apa, kedatangan mu lebih penting untuk aku sambut." Jelas Toneri sambil menuangkan botol minuman di gelas milik Shikamaru dan Shiho.
Terdengar aneh di telinga Shikamaru maupun Shiho, tetapi mereka tidak bisa terlalu ikut campur dan bertanya-tanya soal hubungan ruang tangga orang lain. Tetapi yang membuat kedua orang itu bertambah curiga adalah- sebuah bercak darah di jas pria bersurai putih yang mana pria bernama Toneri itu belum sadar akan hal itu.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Soulmate
FanfictionNamikaze Uzumaki Naruto. Dia merupakan seorang pengusaha Tea di Jepang yang akhirnya berhasil membuka sebuah Tea institute class, memberikan pembelajaran tentang berbagai macam tea. Namun siapa sangka, salah seorang wanita dari 20 orang yang terpili...