𝐭𝐢𝐠𝐚 𝐝𝐮𝐚

971 79 16
                                    

Keesokannya, semua tengah berkumpul di ruang keluarga.

"Ma." Panggil Aza

"Kenapa kak?."

"Aku mau ngekost boleh gak?." Tanya nya

"Gak!!." Bukan Rissa yang menjawab, tetapi Gibran

"Ih kenapa?."

"Gaboleh pokoknya ga boleh!!!."

"Boleh aja kak, asal kamu bisa jaga diri." Sahut Andre

"Mama setuju sih, emang niat nya kamu dimana?."

"Ih mama, ayah kok di izinin sih!."

"Suttt, diem deh dek." Ujar Aza

"Kata Levi sama Vion mereka udh nyewa kost di deket rumah mereka."

"Kenapa ga sekalian sama mereka aja?." Tanya Andra

"Ga ah, mau nyoba hal baru."

"Yaudah, rencananya kapan ke sana?." Tanya Rissa

"Emm besok sih ma, barang barang aku juga sebagian udh di packing."

"Yaudah gih, tapi sesekali pulang ya nak."

"Aman yah!."

"Kakak ga sayang aku lagi!." Teriak nya memukul lengan Aza dengan mata berkaca kaca

"Adek apasih!." Kesal Aza

"Gibran.... Gaboleh begitu." Tegur Andra

"Kakak gaboleh ngekost!!." Karang nya

"Apa sih! Kamu jangan begini kenapa!." Sentak Aza

"Aza..." Tegur Rissa

"Apa ma! Kita terlalu manjain dia tau gak! Jadinya gini! Apa apa gamau sendiri! Manja ma!."

"Udahlah! Mending aku beresin barang barang aku!."

Kepergian Aza membuat Gibran merenungi ucapan sang kakak.

"Ucapan Aza jangan di dengerin ya dek..." Ucap Andre

"Jangan di fikirin Oke? Kita yang minta kok kamu kaya gini." Ujar Andra mencoba menepis pikiran adik nya

"Enggak.... Gibran emang udah bergantung sama kalian..." Ucapnya dengan terbengong

"Stt, enggak adek..." Ujar Rissa menenangkan Gibran

"Hiks maaf, maaf kalo aku ngerepotin kalian."

"Apalagi sama...penyakit aku..." Ucapnya di akhiri dengan lirih

"Gibran! Kakak gasuka ya kamu ngomong gitu! Kakak sama yang lain sayang sama kamu!!." Marah Andra langsung memeluk adiknya erat

"Kakak ga suka...." Lirih nya menangis

"Adek gaboleh ngomong gitu....semua sayang adek..." Ucap Rissa ikut memeluk Gibran diikuti dengan Andre

"Maaf...."

"Adek ga salah, jadi stop minta maaf!."

Setelah drama tadi, akhirnya mereka kembali kesibukannya masing masing.
Di ruang keluarga tersisa Andra dan Gibran.

"Kak, pusing...." Cicit nya

"Sini, tiduran di paha kakak."

"Mau peluk.."

"Iya iya sini."

"Kak...kalo nanti Gibran pergi kakak sedih gak?." Tanya nya

"Sedih, bangett. Emang adek mau pergi kemana?." Tanya Andra

"Tadi adek liat di sudut sana ada papa. Papa bisikin adek, gatau kenapa kedengeran padahal jauh." Jawab Gibran membuat Andra kaget

"Papa ngomong apa sama adek?."

"Papa ngomong 'adek harus kuat, adek harus selalu sama kalian' gitu. Tapi ada 1 lagi di belakang papa, pakaiannya hitam semua, dia ngomong 'saya menunggumu ke atas' gitu."

"Sttt, udah. Kamu halusinasi aja kali. Sekarang tidur ya?." Ucap Andra

"Emmm." Dehem nya kemudian ia menutup matanya perlahan

"Pa...tolong jangan bawa adek dulu...." Ucapnya dalam hati sambil memandang wajah adik nya sedikit pucat.

••••••••••••••
Halo halo! Balik lagi sama aku
Minta Vote nya ya gais! Sorry kalo ada typo.
Semoga suka! Selamat membaca!
(ʘᴗʘ✿)

𝐅𝐚𝐦𝐢𝐥𝐲?  |𝐄𝐍𝐃Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang