"Eungh." Lenguh nya
"Kak..." Panggil nya berusaha duduk
"Hm." Dehem Andra membuat Gibran menoleh ke Andra
Gibran langsung turun perlahan dari kasur lalu menuju ke arah Andra.
"Ngapain?." Tanya Andra menaruh handphone nya lalu menatap nya
"Maaf, maaf kak." Ucap Gibran berusaha memeluk Andra namun Andra menghindar
"Ka-
*cklek
"Andr- Ucap Aza terhenti ketika di kamar adiknya terdapat Gibran disana
"Kenapa za?." Tanya Andra menghampiri Aza
"Oh enggak, tadinya gue mau ajak lo ke cafe. Eh lo lagi sama Gibran yaudah gajadi deh gue aja sendiri." Ucapnya ingin berlalu dari sana
"Ikut lah gua!." Ujar Andra
"Kak tunggu!." Ucap Gibran menghampiri mereka
"Apa? Udah istirahat aja." Ucap Aza
"Maaf plis maafin aku!!." Ujarnya memeluk Aza erat
"Lepas deh!."
"Hiks enggak! Maaf!."
"Nangis! Katanya udah gede!." Sindir Andra
"Nggak! Hiks iya enggak maaf!." Tangis nya histeris membuat Andre menghampiri mereka
"Kenapa sih?." Tanya Andre
"Kak maaf hiks iya enggak lag-i." Ucapnya sesegukan
"Sini sama ayah." Ucap Andre menggendong Gibran yang masih terisak
"Jangan nang-
"Tuhkan! Mimisan lagi!." Panik Andre langsung membawa Gibran ke bawah
"Gibran mimisan lagi!." Panik Aza
"Duh! Pasti gara gara banyak fikiran!."
"Ayo kebawah! Salah kita juga ini!." Ucap Andra menarik tangan Aza
•♪
•♪
•♪
•♪"Jangan banyak fikiran dong nak." Peringat Andre
"Iya ayah, maaf ya ngerepotin."
"No, kamu sama sekali ga ngerepotin kok." Jawab Andre mengelus surai Gibran
"Kangen Ka Vion sama Levi...." Cicit nya
"Sabar ya, mereka agak lama di sana."
"Humm."
"Gib!." Panggil Andra dengan wajah khawatir
Kedatangan mereka membuat Gibran mengangkat tangan nya ingin di gendong.
"Maafin Gibran..." Lirih nya di gendongan Andra
"Kakak yang minta maaf ya, pasti kamu kepikiran."
"Emmm." Dehem nya menduselkan kepala nya ke dada bidang Andra
"Ayah ke kamar deh, kalian jaga Gibran!."
"Kamu istirahat aja sana dikamar, kita mau ke cafe." Ucap Aza
"Ikut!."
"Gak!." Jawab Andra
"Ihhh, kenapa? Masa aku sendiri di kamar, sunyi, bosen."
"Terserah, tapi pake hoodie."
"Dih! Panas kak!."
"Pake atau gausah ikut." Ancam Aza
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐅𝐚𝐦𝐢𝐥𝐲? |𝐄𝐍𝐃
Storie brevi𝐌𝐞𝐧𝐠𝐢𝐬𝐚𝐡𝐤𝐚𝐧 𝐭𝐞𝐧𝐭𝐚𝐧𝐠 𝐬𝐞𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐚𝐧𝐚𝐤 𝐛𝐞𝐫𝐮𝐬𝐢𝐚 𝟏𝟔𝐭𝐡 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐭𝐢𝐧𝐠𝐠𝐚𝐥 𝐬𝐞𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐝𝐢𝐫𝐢 𝐝𝐢 𝐬𝐞𝐛𝐮𝐚𝐡 𝐤𝐨𝐬𝐭𝐚𝐧. 𝐢𝐚 𝐡𝐢𝐝𝐮𝐩 𝐝𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐬𝐞𝐝𝐞𝐫𝐡𝐚𝐧𝐚, 𝐢𝐚 𝐛𝐚𝐡𝐤𝐚𝐧 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐢𝐤𝐮𝐭...