'Tin tiinn'
Changmin sedikit terkejut dengan mobil sport biru yang berhenti didepannya.
Ia mengenali mobil ini
Pemilik mobil itu menurunkan kaca mobil dibagian kursi penumpang.
"Come on"
Ajak pemilik mobil itu sembari memainkan kacamatanya.
Changmin seolah merasa dejavu
Changmin pun perlahan membuka pintu mobil tersebut dan duduk di bangku pengemudi dengan canggung.
"Wae? kau takut kubawa kesurga?" tanya Chanhee sembari memakaikan sabuk pengaman pada Changmin.
"ummm' Changmin menggeleng cepat.
Chanhee menyunggingkan ujung bibirmya dan mulai melajukan mobilnya.
"Ji Changmin"
"Umm?" Changmin menolehkan kepalanya pada Chanhee.
"Ambil buku didepanmu"
Changminpun menurut dan meraih buku yang tergeletak diatas dashboard dihadapannya itu.
"Swear dictionary ?"
Changmin menolehkan kembali kepalanya untuk memandangi Chanhee
"Oneul buteo... Kita mulai balas dendam dengan cara yang sassy"
"Apa itu?" Changmin mengernyit tak paham
"Yhaa kau harus berlatih untuk mengumpat" ujar Chanhee sembari terus melajukan mobilnya
"Oughh Halmae tidak akan suka" ujar Changmin bergidik"
"Michin nom"
Changmin terkejut Chanhee mengatakan umpatan itu dengan entengnya
"Shibbal saeki"
Mata Changmin membulat dan memundurkan badannya, mendengar Chanhee mengatakan dengan wajah datar sungguh menakutkan.
"Yha kau harusnya mengatakan itu pada perundungmu"
Changmin mengulum bibirnya.
Dia mengatakannya kok, didalam hatinya.
"Kau ingat saat di taman bermain dulu?" Ujar Chanhee sembari memarkirkan mobilnya
Changmin enggan mengingatnya sebenaenya karna itu sangatlah melakukan.
"Aku sangat pintar dalam hal seperti itu jadi aku akan mengajarimu" ucap Chanhee menggerlingkan matanya kemudian turun dari mobilnya
Changminpun juga turun dari mobil dan mengikuti Chanhee masuk ke sebuah mall yang termasuk besar didalam kota Seoul tersebut.
Dia diam saja selama membuntuti Chanhee yang sedang melihat-lihat store didalam mall itu.
Kemudian Chanhee tiba-tiba menghentikan langkahnya yang membuat Changmin hampir saja menabrakanya.
"W...waeyoo?" Tanya Changmin terkejut mereka berhenti didepan toko optik.
"Kau minus berapa?"
"Ummm... ¼?"
"Hahhh?" Chanhee terkejut mendengarnya.
Dia yang minus 1 saja ogah mengenakan kacamata minum ¼ kan masih bisa terobati.
"Okayy pass, kau tidak membutukan soflens sepertiku" ujar Chanhee lalu meraih tangan Changmin dan menariknya.
Changmin juga hanya menurut saja.