🩰 Enjoy Reading 🩰
🍥
🍥
🍥
Note : (sekarang Violin kita panggil Violiyna).
17:00 Sore
Kamar Violiyna"Eunghh" lenguh gadis itu.
Violiyna bangun dan memposisikan tubuhnya menjadi duduk sembari memegangi kepala nya yang sangat pening.
"Berapa lama gue tidur? Kepala gue pusing banget, nyut-nyutan pula"
Violiyna mengedarkan pandangannya menuju jam dinding putih berbentuk hati yang berada tepat di atas pintu kamar nya.
"Huh, ternyata udah sore? Gila! lama banget gue tidur nya"
Ceklek..
Seorang gadis dengan dress berwarna hitam ketat di atas lutut dan lipstik berwarna merah pekat, masuk ke dalam kamar Violiyna dengan wajah bengis nya.
"Tuan putri sudah bangun hm?" Tanya nya sambil tersenyum di depan pintu kamar Violiyna.
Violiyna mengamati gadis itu lamat-lamat dari mulai atas sampai ke bawah. Rambut panjang terurai berwarna pirang, lipstik merah tebal yang menurut Violiyna sangat menor dan norak. Dan jangan lupakan dress nya yang ketat itu.
"Tcihhh" Violiyna berdecih.
"Seperti nenek lampir haha" ujar nya pelan.
"Rosa?" Tanya Violiyna dengan satu alis terangkat.
Gadis tadi adalah Rosa. Rosalyne Dyan. Saudari tiri Violiyna Sherleen yang berarti sekarang adalah kakak tiri Violiyna karena Rosa lebih tua 3 bulan dari Violiyna.
Rosa berjalan dengan angkuhnya ke arah Violiyna yang tengah duduk di atas tempat tidur nya. Violiyna terus memperhatikan Rosa dengan tatapan tajam.
"Berhenti menatapku Violiyna"perintah Rosa dengan suara rendah.
Rosa membungkukkan sedikit tubuhnya ke depan semakin dekat dengan Violiyna. sepasang mata mereka saling bertatapan selama beberapa detik.
Lalu Rosa menarik rambut Violiyna dengan sangat kencang sampai wajah Violiyna mendongak ke atas. Violiyna mengerang tertahan sambil memegangi tangan Rosa berusaha melepaskan tarikan tangan Rosa pada rambutnya.
"Bodoh" ejek Rosa pada Violiyna dengan tersenyum remeh.
"Cepat bersihkan dirimu saudariku, Daddy dan Mommy sudah menunggu kita di bawah untuk makan malam"
Rosa menghempaskan genggaman tangan nya pada rambut Violiyna dengan kasar, Rosa pun berjalan keluar menuju pintu lalu membalikkan badannya lagi sebelum benar-benar pergi dari sana.
"Adikku sayang kau terlihat menyedihkan, pfttt hahaha"
Rosa berlalu dari sana dengan tertawa kecil sambil bertepuk tangan meninggalkan Violiyna yang masih berada di kamar tidur nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
TRANSMIGRASI VIOLIN
Teen FictionApa jadinya jika seorang gadis bernama Violin yang hidup sebatang kara, barbar, dan pecinta cogan, bertransmigrasi ke dalam sebuah novel dan dihadapkan dengan saudari tiri licik serta menjengkelkan? Mimpi apa semalam? Sehingga Violin harus satu ruma...