happy reading
.
.
.
.
.Hari sudah malam, namun belum ada tanda-tanda Senja pulang. Farhan sangat amat khawatir akan itu begitupun Aksa.
Akhirnya mereka memutuskan mencari Senja, dan menuju ke arah taman yang senja bilang saat pamit tadi.
Perasaan Farhan tidak enak, entah kenapa perasaan itu datang dan apa sebab nya?
Saat sampai ditaman, mereka berdua berjalan mengelilingi taman, namun taman sepi. Tidak ada orang sama sekali disini.
Farhan dan Aksa frustasi, kemana Senja pergi? kenapa belum pulang juga sampai jam segini. Pikiran Farhan kalut, tidak bisa berfikir jernih.
Aksa memandangi taman yang sepi itu, dan melihat ada seseorang yang berjalan melewati taman itu, Aksa meninggalkan Farhan dan memutuskan bertanya kepada sang ibu-ibu tersebut.
"Permisi Bu, maaf saya mau bertanya. Ibu tau tidak perempuan ini?, ini kakak saya. Ibu ada lihat?" Aksa memperlihatkan foto Senja untuk menanyakan nya
"Oh perempuan ini ya mas?, tadi dia pingsan mas di taman" jelas sang ibu
"Pingsan Bu? terus sekarang kakak saya dimana Bu?" tanya Aksa dengan raut cemas
"Dia dibawa rumah sakit mas, soalnya badan nya panas banget dan muka nya pucet. Mas nya kesana saja, ada di Rumah Sakit Melati, ruang kenanga nomer 11 mas, saya baru saja dari sana" terang sang ibu itu lagi
"Baik Bu, terimakasih banyak ya Bu. Saya permisi" pamit Aksa
Aksa menghampiri sang abang dan langsung menarik abang nya itu untuk menuju ke Rumah Sakit tanpa bersuara.
***
Sesampainya mereka di ruangan yang dimaksud sang ibu tadi, mereka melihat Senja yang masih menutup matanya dengan wajah yang sangat amat pucat.
"Sayang, bangun. Kamu kenapa? jangan buat abang kaya gini dong. Bangun yuk" ucap Farhan, walaupun sadar bahwa sang Adik tidak akan merespon nya.
Aksa menangis dalam diam nya, kakak nya kenapa? Aksa merasa bersalah, kenapa tadi tidak menemani Senja ke taman.
Tangan yang di infus itu perlahan menggerakkan jari nya, tanda bahwa Senja akan bangun.
"Sayang, kamu udah bangun?"
Aksa menghampiri sang abang saat mendengar kata-kata nya.
Senja bangun dan menatap sekitar, melihat ada abang dan adiknya. Air mata itu keluar perlahan.
"Kak, ada yang sakit? kenapa nangis? mana mana yang sakit kak, bilang sama Aksa" ucap Aksa khawatir
"Pengin pulang" gumam Senja
"Iya, kita pulang sekarang ya, abang urus dulu administrasi nya ya. Kamu disini sama Aksa, Aksa jaga kakak dulu ya"
"Iya bang"
***
Mereka sampai dirumah, dan langsung menuju ke dalam kamar Senja. Untuk beristirahat, entah kenapa Farhan dan Aksa merasa ada yang tidak beres dalam diri Senja.
Semenjak kepulangan dari Rumah Sakit tadi, Senja lebih banyak diam. Ada kejadian apa di taman tadi sampai Senja seperti ini.
"Sayang, sekarang tidur ya" Senja mengangguk dan langsung tidur tanpa ada bantahan.
Farhan tambah merasa janggal akan ini, dia harus mencari tau apa yang sebenarnya terjadi di taman tadi. Pasti ada sesuatu dalam diri Senja, yang membuat dia jadi seperti ini.
_tbc_
Gimana part ini?
Jangan lupa vote and komen yaa^^
See you
KAMU SEDANG MEMBACA
Sang Senja
Teen FictionSeorang anak yang tidak pernah mendapatkan keadilan dalam hidupnya, yang selalu di kelilingi oleh orang yang tidak punya hati. Ingin menyerah? pasti! namun apa daya, saat orang-orang sekitar hanya mengganggap dia hanya sebagai butiran debu. "Dunia i...