00.05

259 25 2
                                    

Don't Forget To Vote
Pliss banget tolong jangan sider, makin kesini kok makin banyak sider:)
Tau kok cerita ku kurang menarik, seenggaknya kasih vote. Maap maksa:)
Klo ga suka sama cerita ini, gaush dibaca di skip aja😭🙏

Warn sedikit 18+

🌻Happy Reading🌻

□□□□



Mata dengan bulu mata lentik itu terbuka, nafasnya tersenggal matanya tak bisa melihat karena ditutup oleh kain berwarna hitam dan, kaki juga tangannya diikat.

Haechan— lelaki manis itu mencoba memberontak namun yang ia dapatkan rasa perih dipergelangan kaki dan tangannya.

"Lepaskan aku! siapa pun kau, cepat lepaskan aku." Suara yang terdengar serak itu cukup kencang, bahkan bisa menembus dinding tebal. Tapi, tidak dengan dinding kamar seorang Mark Jung.

Ya, itu adalah ulah Mark. ia menculik haechan, dan membawa nya ke mansion miliknya.

~Flashback~

Tok!
Tok!
Tok!

Haechan melangkah mendekati pintu lalu membukanya, setelah membuka pintu nya. ia terkejut karena tiba-tiba saja seseorang menyekap mulutnya lalu membawanya ke dalam mobil hitam.

"Yak lepaskan aku!"

"tidak bisa. tuan kami sudah menunggumu di mansion."

"Sialan, lepaskan aku. Aku tidak ingin ikut dengan kalian!"

"jika kalian tidak melepaskanku, aku akan teriak memanggil para warga— emmmphhh"

Haechan yang saat itu belum selesai bicara, mulutnya kembali disekap kemudiam kesadarannya perlahan menghilang karena sepertinya sapu tangan yang menyekap mulutnya mengandung bius.

~Flashback End~



Tap

Tap

Tap

"Kau sudah bangun?" Suara bariton yang tak asing bagi haechan terdengar, langkah sepatu itu pun mendekat padanya.

"Mark? kau mark?" Haechan langsung menebaknya, dan tepat sasaran.

"kau mengenal suaraku dengan baik, ya?"

"bagaimana jika bibirmu yang manis ini mendesahkan namaku saat lubang  manismu kuhentak kuat dengan milikku..." Lanjutnya sambil terkekeh, saat melihat haechan yang terus memberontak.

"Brengsek! lepaskan aku. aku sudah tidak memiliki urusan lagi denganmu, Tuan jaehyun sudah menganggap hutang mama-ku lunas." Haechan meninggikan suaranya.

"ya aku tau itu! daddyku memang sudah menganggap hutang mama-mu lunas, tapi—" Mark menggantung perkataannya, lalu mendekati haechan.

Tangan kekarnya mencekal pipi si manis dengan kasar.
"Tapi, kurasa urusan kita belum selesai."

Tolong ingatkan, jika seorang Mark Jung bukanlah orang yang penyabar.

MY DESTINY || MarkHyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang