00.06

194 20 9
                                    

Don't Forget To Vote
Pliss banget tolong jangan sider, kasih vote nya boleh bagi yg udah baca? Maaf agak maksa😂🤣

Ga suka?skip ya sayang.

Btw cerita nya makin ngawur jadi mohon maap😭🙏😂otak ku lagi ruwet, suka silakan baca klo ga suka skip aja ya kakak-kakak😭

Chapter ini penuh ama momen haechan dkk sama keluarga nya dulu ya, jadi maaf klo agak membosankan.

CHAPTER TERPANJANGGG🤣🙏😭

Typoo ...

◇🌻Happy Reading🌻◇






🐯🐻






Haechan terbangun di sebuah ruangan serba putih serta bau obat-obatan, di sampingnya sudah ada teman-teman nya. Empat hari haechan tidak sadarkan diri, dan di hari kelima ini ia baru membuka matanya.


Haechan terpaksa di bawa ke rumah sakit karena ditemukan dalam keadaan pingsan dan wajahnya yang memucat. bahkan ada bekas botol obat-obatan yang sepertinya haechan tenggak sebelum dirinya benar-benar kehilangan kesadaran. Haechan berniat bunuh diri.


"Haechan, kau sudah siuman? syukurlah!" Felix sedikit heboh, sampai Jaemin, Renjun, dan Yangyang ikut senang.

"kepalaku sakit..." keluh nya sambil memejamkan mata nya, suara haechan sangat serak hampir tak terdengar.

"Yangyang, felix. kalian tolong panggilkan dokter," titah renjun yang terlihat khawatir, kedua temannya mengangguk lalu keluar dari ruang rawat dan memanggil dokter.

"a-aku ingin m-minum," Jaemin langsung mengambilkan segelas air putih, renjun membantu nya untuk sedikit duduk dengan bantal untuk bersandar. "perlahan saja..." kata renjun saat melihat haechan yang minum tergesa-gesa.

Tak lama dokter pun datang bersama seorang perawat serta yangyang dan felix.

"Tuan Lee, boleh saya tau. apa yang dirasakan sekarang?" tanya dokter bermarga Kim itu.

"K-kepala saya sangat sakit, dok." Dokter kim mengangguk, meminta pada teman-teman haechan untuk menunggu di sofa, omong-omong ruang rawat haechan VVIP.

Dokter kim mulai memeriksa haechan, sedangkan perawat sesekali mencatat yang di ucapkan sang dokter. selesai itu dokter pun pamit, sementara sang perawat mengganti infus haechan.

Click
Pintu ruang rawat haechan terbuka, terlihat seorang pria manis dengan usia yang tak muda lagi, pria itu membawa buah-buahan. Perawat itu juga pamit setelah selesai mengganti infus haechan.

"Jaemin, Renjun, Yangyang, Felix..." yang dipanggil pun tersenyum lalu berdiri dan membungkuk sopan.

"Paman ten. apa paman ingin menjenguk haechan?" Tanya jaemin.

"iya, paman dengar dari paman taeyong. kalian tidak kuliah?"

"Tidak. kami izin, karena tidak ada yang menemani haechan di rumah sakit..." bukan jaemin yang menjawab tapi, Renjun. Ten mengangguk paham, Taeyong mengabarinya tentang haechan yang dirawat tapi taeyong bilang ia dan jaehyun tak bisa datang karena sedang berada di luar negeri, sedangkan mark berada di kantor mengurus sesuatu yang tak bisa di tinggalkan dan Jeno harus kuliah atas perintah Jaemin.

"kalian belum makan, kan? makan lah lebih dulu, paman akan menjaga haechan disini."

"apa tidak masalah, paman? maksudku, aku hanya takut merepotkan paman-"

MY DESTINY || MarkHyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang