Setelah memasuki kelas nya thalia melihat ke belakang dia tidak melihat ada nya bintang
"Bintang di mana ya" ucap thalia lirih tapi masih bisa di dengar Lina
"Tenang aja mungkin lagi nenangin diri" ucap Lina
"Hah siapa yang nenangin diri" ucap Mega
Mereka tidak ada yang menggubris omongan cewe cerewet itu
"Ish kalian ini selalu aja di cuekin" ucap Mega dengan mempoutkan mulut nya
Setelah itu guru masuk jam pelajaran ke dua adalah pak hendri guru genit yang selalu menggoda murid nya apa lagi Mega
Skip istirahat ke dua
" Ayo ta buruan lu belum makan kan tadi istirahat pertama" ajak Mega
"Iya Meg ga usah tarik-tarik juga" ucap thalia melepaskan tangan nya dari tangan Mega
"Tata, ega" panggil seseorang
Thalia, Mega dan lina pun menengok ke belakang betapa terkejutnya Mega dan thalia itu Nizar sahabat kecil mereka
"IZARRR" teriak Mega dan langsung menghambur ke pelukan Nizar
"Hiks izar Ega kangen" ucap Mega, karena yang paling dekat dengan Nizar hanya Mega seorang karena menurut Mega Nizar ini sudah di dekati orang lain tapi tidak dengan nya
"Iya iya izar juga kangen sama Ega kecil ini" ucap Nizar dengan mengusap rambut Mega dengan sayang
"Kenapa hiks izar lama sekali kembali" ucap Mega yang masih berada di pelukan Nizar
"Hehe kan Nizar harus ngurus perpindahan Nizar dulu ke sini" ucap Nizar
"Sekarang izar di kelas mana" tanya Mega
"Nizar di kelas XI IPA" ucap Nizar
"Hai tata kecil, bagaimana kabar nya" ucap Nizar menyapa thalia
Thalia hanya diam dengan wajah datar tapi tidak dengan mata nya yang jika ia berkedip maka air itu akan turun
"Ga kangen nih sama zaza hm" ucap Nizar Zaza adalah panggilan khusus untuk Nizar dari thalia
Grep
"Tata kangen, tata kangen zaza" lirih thalia, tapi masih bisa di dengar oleh Nizar
"Jangan nangis dong, mana muka datar hm, haha" ucap Nizar menggoda thalia
"Udah yuk ke kantin" ucap Nizar
Sembari jalan thalia dan Mega mengenal kan Lina kepada Nizar
"Izar kenalin ini Herlina panggil aja Lina" ucap Mega
"Lina"
"Nizar"
Hanya perkenalan singkat saja tapi itu membuat Mega geram kaya ngga ada kah gitu minta nomor atau apa kamu banget
Mereka pun sampai di kantin dan duduk di salah satu kursi kantin , meja mereka ada di pojok
"Mega"
"Lina"
Ucap seseorang dengan barengan, Yap, dia dian dan Raka
"Ngapain kamu nempel-nempel dia Mega" ucap Dian dingin
"Ih Dian dia tuh izar sahabat kecil Mega" ucap Mega menjelaskan dia ga mau pacar nya salah paham
Dian hanya ber oh saja dan dia duduk di sebelah Mega
Thanks dan Lina hanya menyimak sambil memakan makanan Mereka
"Eh tha si bintang?, lu ga susul" ucap raka tiba-tiba
"Susul?, maksud" ucap thalia
"Si bintang sama zai gelud ege, lu ga tau, mereka di BK" ucap raka
Thalia tidak menjawab melainkan dia bergegas ke BK untuk menyusul pacar nya dan sahabat nya itu
Sesampai nya di BK, thalia mengetuk pintu terlebih dahulu
Tok tok tok
"Ya masuk" ucap Bu bk atau Bu Heni
"Emm maaf Bu saya Nathalia" ucap thalia
"Ya ada thalia" ucap Bu Heni
"Ini Bu mereka kenapa" tanya thalia
"Mereka bertengkar, tapi ntah apa masalah nya"
"Zai, bintang apa masalah kalian"
"Lo/kamu" ucap bintang dan Zai bareng
"Hah, maksud nya"
" Gw ga suka Lo Lebih deket sama sahabat Lo ketimbang sama gw" ucap bintang
"Aku kan memang seperti itu kepada nya, karena kita sahabat" ucap Zai tak mau kalah
"Tapi sahabat Lo itu ga wajar ajg" ucap bintang mulai emosi
"Bintang jaga mulut kamu" ucap Bu Heni
"Dia duluan Bu mancing emosi saya"
"Tapi di sini masih ada saya bintang, hargai"
"Ck, kalian itu sama aja, bela si Zai ajg itu"
Lalu bintang pun pergi dari ruang bk, thalia dan Bu Heni mencoba memanggil tapi di abaikan oleh bintang
"Ajg kenapa sih harus bela tuh orang, bikin kesel aja" ucap bintang sembari menendang angin
"Hai" ucap seseorang
"Siapa Lo" ucap bintang
"Gw puspa, temen nya sepupu Dian" ucap Puspa
"Bintang"
"Salken, btw Lo kenapa, kaya nya muka Lo lagi ga enak di pandang"
"Lagi kesel gw"
"Sama siapa"
"Lo tau Zai"
"Tau"
"Iya gara-gara dia, gw kesel sama tuh orang, thalia yang pacar gw aja bela dia, padahal jelas-jelas sahabat an mereka tuh ga wajar"
"Ya itu resiko Lo, pacaran sama orang yang sahabat masa kecil nya satu sekolah otomatis mereka selalu ketemu, mungkin aja kan di antara mereka ada yang nyimpen rasa"
"Iya juga, apa mungkin Zai suka sama thalia"
"Mungkin aja"
"Gw ga bakal biarin dia rebut thalia, thalia milik gw"
"Ya udah gw pergi dulu bye"
Puspa pun pergi meninggalkan bintang yang masih misuh-misuh sendiri
"Gw bakal terus miliki thalia, ga ada yang boleh miliki thalia selain gw" ucap bintang dengan obsesi
Ya bintang bukan mencintai thalia tapi obsesi kepada thalia
"Mau thalia nolak apa ngga dia cuma milik gw".

KAMU SEDANG MEMBACA
tharil (HIATUS)
Teen Fictionnona N ga bisa bikin desk kalau kepo cus baca aja ⚠️WARNING⚠️ CERITA HASIL PEMIKIRAN SENDIRI