BAB 1

89 20 6
                                    

Happy Reading
『••✎••』
┊ ⋆ ┊

Hari senin adalah hari yang paling Veline benci. Karena di hari itulah veline harus bangun lebih awal untuk berangkat ke sekolah, walaupun di hari biasanya sama saja, tetapi bagi veline entah mengapa hari senin terasa sangat menyebalkan. Terlebih lagi harus melakukan upacara terlebih dahulu.

Dan disinilah seluruh murid SMA pahlawan bangsa berkumpul, terdengar riuh gemuruh keluhan para murid yang sudah sedari tadi menahan haus, lapar, pegal, dan lainnya. Terlebih lagi cuaca hari ini cukup panas membuat mereka semakin tidak sabar untuk segera pergi dari lapangan upacara. Begitu juga veline dan juga lesya yang sekarang berada di barisan 11-IPS2

"Vel apa gue pura² pingsan aja ya?biar bisa rebahan di uks, udah gosong nih gue" keluh lesya yang sedari tadi mengoceh tidak jelas akibat kepanasan dibawah teriknya matahari.

Lesya Aurelia. Gadis dengan kulit putih hidung mancung, bibir tipis, dan rambut bergelombang itu adalah teman dekat sekaligus teman sebangku ravelin. Gadis dengan sikap cerewetnya mampu membuat velin ingin rasanya melakban bibirnya, tetapi dibalik sikap cerewet itulah cara lesya mengungkapkan bentuk kasih sayang terhadap orang  orang di sekitarnya termasuk veline sebagai sahabatnya.

"Silahkan aja, emang lo bisa aktingnya?denger orang nafas aja lo ketawa" ujar veline seraya berusaha menahan tawa.

"Lo aja kali yang gatau kalo gue jago akting, bahkan sekelas shah rukhan aja kalah sama gue"

Veline mengangkat tangannya untuk menyentuh kening lesya."hmm panas, obat lo abis ya?pantesan agak agak gimana gitu yaa"

Lesya mendelik sinis."Heh your cangkem jaga ya mba, masa gue yang cantik ini di bilang agak agak sih"

"Lagian kalo gue agak agak, kenapa Lo mau jadi temen gue sampe sekarang huh" sambung lesya berucap dengan angkuhnya dan tangan dilipat di depan dada.

"Ya karena gue kasian sama lo, sayang banget kan kalo lo ga temenan sama gue, secara gue kan baik hati" balas veline dengan tingkat kepedean yang melampaui batas. 

"Sialan lo" balas lesya sambil mengerucut kan bibirnya, sedangkan veline terkikik geli melihat tingkah temannya itu.

Terdengar suara pak Tomi yang berbicara lantang dari mikrofon mengalihkan atensi murid seluruh SMA pahlawan "Sebelum upacara dibubarkan, untuk anak-anak yang terlambat datang ke sekolah dan melanggar aturan, saya minta sekarang juga maju ke depan!!"

Suasana di lapang kini mulai ramai dengan suara teriakan-teriakan para kaum hawa, bagaimana tidak? murid yang melanggar aturan itu adalah murid most wanted di SMA pahlawan bangsa, yang sialnya mereka memiliki wajah tampan. Yang menjadi perhatian saat ini adalah Reiden. ya, Reiden dan kedua temannya bukan termasuk murid yang suka melanggar aturan tetapi entah mengapa mereka termasuk murid yang melanggar aturan dihari ini?.

Reiden Madhava atau kerap di panggil Rei, Rei adalah laki laki dengan tubuh tinggi, alis tebal dan rahang tegas, juga hidungnya yang mancung dan rambut yang hitam legam, sosok ketua basket sekaligus most wanted yang terkenal memiliki wajah datar dengan sikap dingin dan cuek, tapi justru dengan sikapnya yang dingin dan cuek itulah para siswi di SMA pahlawan semakin gencar untuk mendekatinya. Termasuk veline sebagai pengagum rahasia Rei.

Aziz Alastar Malik, atau biasa dipanggil Aziz, dia merupakan salah satu teman dekat Rei, walaupun berteman sejak menginjak di bangku kelas 1 SMA, tetapi terasa seperti teman lama. Dia adalah laki laki yang mempunyai keturunan Arab dari mendiang kakek dan neneknya, dengan  hidung yang mancung, tubuh tinggi rambut ikal juga bola mata berwarna coklat, memiliki sifat yang konyol dan tingkah laku yang random. Tetapi dengan tingkah lakunya itu mampu mencairkan suasana terasa lebih menyenangkan dan menjadi mood booster bagi orang di sekitarnya.

RavelineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang