BAB 3

36 17 5
                                    

Happy Reading
『••✎••』
┊ ⋆ ┊

Pukul 6 dini hari veline sudah berada di sekolah, dia berangkat lebih awal karena hari ini adalah jadwal piketnya.

"Ini ga ada murid satupun selain gue apa?" monolog veline sambil menyapu.

DEG

Sedang asyik menyapu tiba tiba ada yang menyentuh pundak veline, dengan perasaan takut veline memutar badan dengan perlahan dan...

"Heh gue kaget sialan" ucap veline dengan kesal melihat sang pelaku.

"Ya maap, lagian lo fokus banget nyapu jadi sekalian gue isengin deh" ucap Elina dengan cengirannya.

"ck iya iya"

"Eh btw bestie lo mana? tumben ga bareng"

"Gue berangkat duluan soalnya ada piket,  kalo nungguin dia telat nanti gue yang ada"balas veline tanpa menatap lawan bicaranya.

"ohh"

Hening tidak ada lagi yang memulai obrolan.

Tidak lama dari itu suara Elina memecahkan keheningan.

"Btw mau gue bantuin ga" ucap Elina memecah keheningan

"Boleh"

lalu mereka membersihkan kelas sambil bercerita, tanpa sadar mereka terlihat begitu akrab bahkan sesekali tertawa,  padahal sebelumnya hanya sebatas kenal saja tidak terlalu dekat.

Elina adalah teman satu kelasnya tetapi tidak terlalu dekat, karena elina yang lebih sering bersama Dita bahkan sudah seperti anak kembar, karena setiap ada Elina pasti ada Dita begitu juga sebaliknya, Elina juga cukup dekat dengan Raiden dkk karena ekstrakurikuler basket dan selera humor yang sama.

Setelah selesai kini mereka sedang asik berbincang duduk di bangku veline.

"Ekhem"

"Eh buset ni tuyul tiba² nongol aja" ucap veline membuat lesya mendelik.

"Eh sya sorry tadi ikut duduk di bangku lo" kata elina ingin beranjak pergi

Namun ditahan lesya" duduk aja,its okey santai aja kali".

"Oh ya tadi kalian ngobrolin apa?" kata lesya duduk di depan mereka tepatnya di bangku depan.

"Gibahin lo" ucap veline asal.

"Nyenyenye"

"Random aja sih apa aja di omongin" balas Elina.

"oooh, btw lo kalo lgi sama reiden ko bisa seasik itu sih? padahal reiden irit banget ngomong, tapi beda kalo lagi sama lo" tanya lesya penasaran.

"Itu karena topik sama jokes gue nyambung sama die mybe? tapi kalo kata gue b aja sih".

"Jadi kalo mau ngobrol sama dia harus ngejokes gitu?"

"Heh munaroh ga gitu konsepnya".veline tak habis pikir dengan temannya itu.

"Yakan kali aja gitu"

"Lo suka sama reiden?" Tuduh elina

"E-engga apaan deh lo, tuh si veline kali" Ujar lesya dengan terbata bata.

"Dih gue adem ayem ngapa jadi kena semprot dah" Ucap veline tak terima.

"Emm kalo gitu gue pergi ke bangku dulu ya, soalnya udah mau masuk nih, bye guyss" Ucap Elina lalu pergi

"Byeee" Ucap mereka kompak.

Kini elina sudah duduk di bangkunya tepat di sebelah bangku reiden dan ivan.

"Tumben lo ngobrol seakrab itu selain sama Dita" ucap Rei.

RavelineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang