Chapter 3

309 21 0
                                    

"Di hadapan Tuhan, imam, para saksi, dan semua yang hadir disini, saya Zionel Natan Amsel menyatakan dengan tulus ikhlas mengambil engkau Ananta Putra Sanjaya menjadi istri saya. Saya berjanji setia kepada engkau dalam untung dan malang, sehat dan sakit. saya mau mencintai dan menghormati engkau seumur hidup saya.

"Di hadapan Tuhan, imam, para saksi, dan semua yang hadir disini, saya Ananta Putra Sanjaya menyatakan dengan tulus ikhlas mengambil engkau Zionel natan Amsel menjadi suami saya. Saya berjanji setia kepada engkau dalam untung dan malang, sehat dan sakit. saya mau mencintai dan menghormati engkau seumur hidup saya.

ヾ('︶'♡)ノ

Ananta menyatukan kedua tangannya, gugup. Kini ananta berada didalam kamar nya dan juga Zio, suaminya.
Ananta masih tak menyangka jika selama ini Zio diam-diam menyukainya.

Ceklek

Pintu kamar terbuka dan Zio datang membawa segelas susu dan juga makanan

"Ini, kamu makan dulu. Terus jangan lupa susunya. Aku tinggal mandi dulu ya", ujar Zio memberikan piring pada Ananta dan meletakkan gelas susu di atas meja

Ananta menatap makanan yang sudah ada di pangkuannya. Perlahan di masukkannya makanan itu kedalam mulut sembari memikirkan apa yang harus di lakukannya setelah ini.

" Apa kak Zio akan menuntut ku untuk melayani nya selayaknya seorang istri?", batin Ananta

ヾ('︶'♡)ノ

Zio keluar dari kamar mandi dan berjalan ke ranjang.
Zio tersenyum begitu mendapati Ananta yang kini tertidur dengan nafas pelan.

"pasti kamu lelah ya. istirahat ya sayang", ucap zion sembari mengelus kening ananta dan membenarkan bathrobe nya yang tersingkap

Zio sesaat tertegun begitu melihat perut ananta yang nampak buncit. Tangannya perlahan ditaruh di atas perut ananta.

" Bagaimana pun daddy berterimakasih karena kamu telah hadir dan menjadi penghubung kami. Tumbuhlah dengan baik", ucap Zio

Zio pun berbaring di samping ananta dan menyusulnya menuju pulau mimpi.

ヾ('︶'♡)ノ

Ananta membuka mata perlahan. Saat matanya sedang menyesuaikan cahaya, ananta terkejut mendapati Zio disampingnya.
Namun dengan cepat, Ananta menyadari jika mereka baru saja menikah.

"Eh", ananta menegakkan tubuhnya dan menyadari kesalahannya

" A-aku ketiduran ya", ucap ananta pelan

Tempat tidur bergerak, membuat ananta mengalihkan perhatiannya pada zio yang nampak mulai membuka matanya.

"Pagi", sapanya
"pa-pagi kak", jawab ananta

Zio menyandarkan punggungnya ke headboard, mengumpulkan nyawa sembari menutup matanya.

Setelah beberapa menit, zio pun membuka mata dan melihat kearah ananta yang masih terdiam.

Krukkk~~

Perut ananta bunyi membuat wajahnya memerah dan suara tawa dari mulut Zio.

BURUNG KERTASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang