Chapter 14

408 15 5
                                    

Ananta memandang tubuhnya di depan cermin. Tuxedo yang dikenakannya sudah tak dapat dikancingkan dan dadanya rasanya cukup sesak

Zio datang dibelakangnya dan memeluknya. membuat punggung ananta bersandar di dada nya.

CUP

"istriku indah dan sempurna", ucap zio ditelinga ananta

"kakak sendiri saja ya. a-aku malu", ucap ananta

" sayang. kenapa malu?", zio membalik tubuh ananta

"kamu adalah istri CEO. Kamu harus justru harus bangga dan menunjukkan pada orang orang siapa kamu", ucap Zio

υ´• ﻌ •'υ

Dan disinilah Zio dan Ananta, berada ditengah kerumunan orang banyak.

Ananta berusaha tersenyum meski merasa ada banyak tatapan tajam tertuju padanya.

Tangan zio terus berada di pinggang ananta, dengan bangga menunjukkan siapa pemenang hati nya

" kak, aku mau ke toilet", bisik ananta

ananta juga sebenarnya tak ingin keluar dari rumah karena di usia kandungannya yang memasuki 9 bulan membuatnya menjadi sering ke kamar mandi.

"perlu kakak temani?", tanya zio yang di jawab gelengan

υ´• ﻌ •'υ

" kau lihat tidak wajah istri pak zio. ya ampun. bahkan aku lebih cantik darinya.  dan lihat perut besar nya itu. menjijikan. Aku tak bisa membayangkan bagaimana anak nya akan lahir"

"tapi aku lebih kasihan pada anaknya sih. bagaimana rasanya punya ibu seorang laki-laki. pasti dia di bully habis habisan nantinya"

"Kamu tau pak Tristan dari Tris.Co . istrinya juga laki-laki. yang kudengar dari karyawannya justru anak pak Tristan bahkan lahir 5 bulan setelah pernikahannya. Bukankah berarti istrinya hamil di luar nikah"

"Wah, berarti istri pak tristan bukan laki-laki baik dong. Eh.. jangan jangan anak nya bisa jadi bukan milik pak tristan"

"laki-laki jaman sekarang kan banyak yang menjalang. bisa saja"

BRAK

Ananta membuka pintu dan menatap 4 orang yang sedang berdiri didepan wastafel menatapnya dengan wajah terkejut.

"Coba katakan lagi!", ujar ananta dengan wajah emosi

" Kalian mau mengatai saya, saya akan diam. Tapi kalau kalian mengatai adik saya, saya tidak akan terima. Memang kalian pikir, kalian siapa? Dengarkan kalimat saya baik-baik. Saya akan pastikan kalian di pecat dari perusahaan ini dan tidak akan diterima di perusahaan mana pun", ucap ananta sebelum keluar dari toilet

Zio yang berjalan ke toilet pun berlari begitu melihat Ananta yang baru keluar dari pintu toilet.

"Sayang, kenapa wajah kamu merah? kamu sakit?", tanya zio khawatir

" kak, tolong pecat 4 orang wanita di dalam. Aku muak dengan mereka", ucap ananta

Zio yang tahu jika ananta jarang sekali marah pun mengangguk dan menuntun nya kembali ke dalam acara, namun ananta menolak

"hiks.. pulang", ucap ananta akhirnya

Zio menghela nafas dan mengikuti kemauan istrinya itu.

υ´• ﻌ •'υ

Zio dan Ananta berada didalam kamar dan saling berpelukan.

Ananta telah menceritakan apa yang didengarnya dari karyawan yang menggosipkannya dan juga briel.

BURUNG KERTASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang