Chapter 11

203 13 0
                                    

"kondisi bayinya baik. apakah ada keluhan selama sebulan ini?",  tanya dokter Gina, dokter kandungan yang menangani kehamilan briel setelah pemeriksaan rutin

Briel menggeleng pelan, membuat tristan menggenggam tangannya

" katakan saja jika memang ada sesuatu sayang. demi anak kita", ujar tristan

"Em.. se-sebenarnya A-Asi saya juga ka-kadang keluar cu-cukup banyak. sa-sampai beberapa kali merembes, ta-tapi juga kadang ti-tidak keluar sampai sampai terasa nyeri", ucap briel pelan menahan malu

" Oh.. itu kadang terjadi saat masa menyusui. Tapi tuan tidak perlu khawatir. Suami bisa membantu untuk melakukan pijatan laktasi. Dipijat dengan gerakan memutar puting 15 sampai 20 kali secara bergantian. Lalu kompres dengan air hangat. Yang terpenting jangan terlalu stress, hal itu bisa mempengaruhi kualitas ASI ", jelas dokter

" oh ya Dok, saya sering melakukannya saat sedang berhubungan intim. Itu bisa membantu kan?", tanya tristan tanpa malu

" bisa. tapi karena tuan briel sudah memasuki masa kehamilan tua, harap jangan terlalu sering melakukan nya. Agar tidak memancing kontraksi ya", dokter gini tersenyum, terlebih saat briel semakin menunduk

❀(*´▽'*)❀

Briel sedang memasak makan siang untuk tristan. Setelah mengantarkannya pulang, tristan langsung kembali ke kantor.

tak tak tak

Briel melihat seorang wanita cantik yang diketahuinya adalah ibu kandung tristan kini mendekatinya.

"Tanda tangani surat ini", ucap rumi, ibu tristan 

" A-apa ini ma?", tanya briel takut

"Itu surat perjanjian. Setelah anak itu lahir, kamu harus keluar dari rumah ini dan meninggalkan tristan. Saya memang tak menyetujui hubungan tristan dengan grace, tapi bukan berarti saya rela anak saya berhubungan dengan laki-laki. terlebih orang miskin seperti kamu", ucapnya

Briel menunduk, menggigit bibir bawahnya.

Awalnya briel berfikir jika rumi menerima nya dan juga bayi dalam kandungannya. Rumi bahkan tak berkomentar saat tristan membawanya untuk meminta restu.

" Cepat tanda tangani. Kamu tenang saja, saya sudah siapkan uang 1M untuk kamu. Saya juga sudah menyiapkan calon ibu untuk anak kamu. Kamu bisa melanjutkan pendidikanmu dengan nyaman tanpa hambatan. Tapi ingat, setelah itu jangan pernah muncul lagi dihadapan kami", ucap rumi lagi

"calon ibu? maksud mama, mama mau memisahkan saya dengan anak saya?", tanya briel memberanikan diri menatap rumi

" tentu saja. kamu pikir untuk apa saya membiarkan tristan menikahi kamu jika akhirnya anak itu ikut denganmu? memang apa yang bisa kemu berikan pada anak itu? kamu mau membawa anak mu hidup susah?", tanya rumi

"ta-tapi saya yang mengandungnya. kenapa saya tidak boleh bertemu dengannya?", tanya briel sudah mulai mengeluarkan air matanya

" agar anak itu tidak tahu jika dirinya lahir dari seorang laki-laki miskin sepertimu!", ujar rumi tanpa memikirkna perasaan briel

❀(*´▽'*)❀

"Sayang", tristan menggenggam tangan briel yang sejak tadi nampak melamun dan hanya mengaduk makanannya

BURUNG KERTASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang