Chapter 9

208 11 0
                                    

hiks

Samar-samar zio mendengar suara seseorang menangis. Saat zio membuka matanya, ternyata Ananta yanng sedang menangis dalam tidurnya.

"Papa", ucap ananta

Zio mengelus bahu ananta perlahan dan membangunkannya

Ananta membuka matanya dan langsung memeluk zio. masih dengan sesenggukan.

❀(*´▽'*)❀

Zio memberikan segelas air hangat untuk ananta dan langsung diterimanya.

" Terimakasih", ucap ananta

hampir 10 menit namun tak ada yang memulai pembicaraan

"kakak tahu, ibu ku adalah seorang laki-laki. aku sempat menolak kenyataan itu hingga hal yang sama terjadi padaku", ucap ananta

" namanya petra. ibuku adalah pria yang manis dan juga pekerja keras. Sejak kecil kami hanya tinggal berdua karena ayah kandungku menolak mengakui ku sebagai anaknya", jeda ananta

"ayah kandungku adalah bos dimana ibu ku bekerja sebagai sekretaris di perusahaannya. mereka berpacaran meski sifat ayahku keras dan juga sering berbuat kasar. ibuku sangat mencintainya. hingga suatu saat ibuku berselingkuh dengan orang yang dirasanya lebih sabar dan bisa bersikap lembut. Ayahku yang tahu hal itu pun memutuskan hubungan mereka. Namun disaat yang bersamaan, aku telah hadir di rahim ibuku", ananta mulai terisak

" dan ya, ayahku menganggap aku adalah anak hasil perselingkuhan ibuku. meski ibu ku sudah mengatakan bahwa ia tak pernah berhubungan badan dengan pria lain, ayah tetap tak percaya", ananta menangis dan memeluk zio

"kakak tahu kan selama ini aku berjuang membayar hutang. aku tak pernah mengeluh karena ibuku berhutang demi membesarkan ku. ditengah penyakitnya, dia berjuang meski akhirnya kalah", suara ananta semakin memelan

" Aku rindu ibuku", ucap ananta sebelum akhirnya terdengar suara dengkuran lembut

Zio mengelus punggung ananta sebelum membaringkannya di ranjang dan memastikannya dalam posisi yang nyaman.

❀(*´▽'*)❀

Zio dan ananta sarapan bersama di balkon hotel  setelah memesan makan dari delivery order karena tiba-tiba saja zio mengidam mie kocok.

"kakak, kita kapan pulang?", tanya ananta

" terserah kamu sayang. aku sudah mengajukan cuti seminggu, tapi jika memang kamu ingin segera pulang juga tak manjadi masalah", ucap zio santai

"bisakah kita pulang hari ini?, tanya ananta pelan

"bisa sayang", zio mengelus kepala ananta

" bi-bisakah kakak menemaniku ke suatu tempat?",  tanya ananta

"kemana pun sayang", zio menyuapkan makanannya pada ananta

❀(*´▽'*)❀

langkah kaki ananta dan Zio kini memasuki suatu pemakaman umum. terdapat satu nisan bernama kan Petra hartono.

" ibu, ananta datang", ucap  ananta

"kenalkan ibu. ini kak Zio, suami ananta. maaf terlambat mempertemukan kalian", ucap ananta sembari membersihkan rerumputan liar yang menutupi nisan

" bu, maaf karena terakhir kali kita bicara nanta kasar pada ibu. Seharusnya ananta percaya pada ibu jika ibu adalah ibu nanta. Seharusnya nanta sadar kenapa nanta diberikan nama putra sanjaya. Apa itu nama ayah?", tanya ananta begitu saja

BURUNG KERTASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang