chapter 9 (sidang)

93 7 0
                                    

"Fufufu indah adikku yang imut pasti akan bangga dengan kakaknya ini" bukannya arkan memikirkan situasi saat ini dia malah memilih untuk memikirkan indah dan seketika aura marahnya hilang.

"Rimuru-dana akihiro-dana, kalian membutuhkan pengrajin berbakat bukan?"

"Ya" jawab arkan.

Dwarf itu langsung berbalik dan mengatakan..

"Maukah kalian menerima ku?"

"Ehh, seriuss?tentu saja aku akan menerimamu apa lagi hiko dan Hiro iyakan??"melihat kearah arkan.

"Tentu,kita dengan senang hati menerimamu bantuan mu,kaijin"

---

"Kita ditahan.. Sebenarnya aku bisa langsung melepasnya tapi nanti alurnya berbeda ya walaupun emang udah beda" bicara arkan kepada pikirannya sedari tadi.

Para dwarf berjalan dan arkan hanya mengikuti mereka saja.

---

"Selama ini kerja mu hanya tidur?!" Teriak rimuru pada gobta yang masih tertidur.

"Ohh dia dilupakan ternyata" ucap santai arkan.

Tiba-tiba saat kaijin sedang berbicara muncul ular putih dijendela dia menyelinap masuk dan akhirnya sampai ke arkan.

"Maaf ya aku meninggal kan mu disana?" Gumam arkan pada ularnya.

Akhirnya arkan hanya bicara pada ularnya sepanjang waktu.

---

Akhirnya waktu sidang tiba.

"Yang mulia Gazel dwargo akan memasuki ruangan!"

Mereka semua langsung bungkuk saat pengumuman itu.

Sementara rimuru dan arkan hanya ikut tunduk doang.

"Kita mulai sidangnya sekarang,semua berdiri! "

Mereka semua langsung berdiri dan melihat keatas.

"Seperti yang kita ketahui, menteri Vesta sedang menikmati minumannya dibar, kaijin dan teman-temannya pun datang lalu menghajarnya aksi tersebut tidak bisa ditolerir"

"Ga masuk akal bjir, mana lukanya di kasih gitu lagi kon"

"Apa itu benar?"

"Ya, tidak salah lagi"

"Raja Gazel, anda mendengar semua ini? Tolong berikan hukuman yang berat pada mereka" Ucap menteri Vesta sambil berjalan maju.

"Yang mulia!" Menteri berjalan satu langkah lagi.

"Sekarang aku akan mengungumkan tuntutan nya"

"Terdakwa kaijin, dijatuhi hukuman 20 tahun bekerja paksa ditambang sementara sisanya dijatuhi hukuman 10 tahun kerja paksa ditambang"

"Dengan begini sidang berakhir!"

"Tunggu" raja Gazel dwargo akhirnya berbicara juga.

"Lama tak berjumpa kaijin, bagaimana dengan kabarmu?" Tanya raja Gazel dwargo.

"Ya" kaijin langsung tunduk dan diikuti mereka semua.

"Kaijin, kau boleh menjawab pertanyaan yang mulia"

"Baik yang mulia, saya bersyukur melihat anda dalam keadaan sehat juga" ucap kaijin masih sambil tunduk.

"Capek nunduk.."

"Kaijin.. Apa kau tertarik untuk kembali melayaniku?"

Kaijin diam beberapa detik sebelum akhirnya mengangkat kepalanya.

"Maafkan saya yang mulia, tapi saya sudah punya seorang tuan,saya tidak boleh melanggar sumpah setia saya,saya tidak bisa melanggar nya walau itu perintah yang mulia" tegas kaijin.

"Kurang ajar" ucap pengawal disamping raja Gazel sambil mengangkat tombak nya diikuti semua pengawal.

"Begitu ya" raja Gazel memberi kode untuk menurunkan senjata mereka dan akhirnya mereka menurutinya.

"Sekarang akan kuputuskan hasil sidangnya, kaijin dan teman-temannya akan diusir dari negara ini itulah keputusan ku"

"Entahlah dari hadapanku!"

"Dengan begini sidang berakhir!"

---

"Jaga dirimu kakak"

"Maaf sudah membuat masalah, kalian jaga diri juga."

"Rimuru-dana akihiro-dana tolong jaga kakakku"

"Jangan khwatir aku pasti aku membuatnya bekerja keras"

Sementara arkan hanya mengangguk saja.

"Ini kapan selesainya woyy?? Gue pengen peluk cella huaaa"

Arkan yang tidak sabar bertemu indah pun tidak sadar bahwa pembicaraan rimuru kaijin dan ya ga tau lah.

Sudah selesai pun langsung mengangkat rimuru.

"Aaa aduh"

"Ayok berangkat, adikku tunggu kakakmu ini"

Mereka semua sweetdrop(?) Dengan arkan yang seketika kehilangan sikap coolnya.

---

"Ukhh tiba-tiba aku merinding" ucap indah yang sedang bermain dengan ularnya.

---

Dan akhirnya mereka melupakan gobta.

the twins (tensura) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang