- World Burn pt.2

59 6 2
                                    

(II). First impression

.
..
...
....
.....

Yoongi menghisap batang nikotinnya sebelum ia meninggalkan area hutan yang menjadi tempat pelepas penatnya, sudah hampir tiga bulan ia tinggal di Korea setelah pergi meninggalkan Negara kelahirannya ini selama bertahun-tahun sejak ia menginjak usia remaja. Sebenarnya jika mengingat masa-masa tersebut Yoongi sering merasa jika Ayah dan Ibunya adalah sosok yang sangat kejam karena menyembunyikan identitasnya dari khalayak publik, bagaimana bisa mereka merahasiakan seorang penerus tunggal mereka selama berpuluh-puluh tahun?

Namun, saat ia sudah mulai mengerti seperti apa dunia yang harus ia geluti dan juga berusaha menyelidiki berbagai informasi yang ada di sekitar keluarganya ia merasa berterima kasih kepada kedua orang tuanya yang mengirimnya ke luar Negeri untuk menekuni pendidikan beserta melatih kemampuan bela dirinya.

Yoongi mengangkat ponselnya sebatas wajah saat mendengar ada dering di sana, seseorang meneleponnya sekarang.

"Ya, Ibu?"

Yoongi bisa mendengar hembusan napas yang tenang dari seberang, Ibunya memang sosok yang tenang seperti ini meski terkadang ia akan berubah menjadi monster kecil di saat putra tunggalnya ini membuat masalah atau mengkhawatirkan seluruh anggota keluarga mereka.

"Ibu dengar dari Jimin dan Jungkook, katanya kamu ingin mengambil waktu liburan. Apakah itu benar?"

Yoongi menekan batang nikotinnya pada tanah untuk menghilangkan apinya, "itu benar, aku berniat untuk mengambil waktu liburan selama beberapa hari. Aku sudah berjanji akan kembali minggu depan dan aku akan menghadiri pertemuan khusus hari itu, Ibu."

Terdengar helaan napas berat dari seberang, "pertemuan itu, apakah kamu benar-benar ingin pergi ke sana?"

Yoongi menatap langit malam yang cukup gemerlap diisi bintang meski ada asap hitam yang sedikit mengganggunya, "ini adalah satu-satunya momentum di mana aku akan mengungkapkan sosokku sebagai penerus tunggal keluarga kita, Bu. Jadi, aku akan tetap pergi."

"Itu berbahaya, Yoongi-ah."

Ibunya ini memang selalu mengkhawatirkan sesuatu yang tidak perlu, menurut Yoongi kasih sayang sang Ibu terlalu besar kepadanya sehingga ia cenderung memiliki perasaan yang sedikit merepotkan untuk ia hadapi. Contohnya seperti kekhawatiran yang tidak mendasar, itu cukup mengganggu meski terdengar manis sekali pun.

"Ibu, aku sudah dewasa. Sekali pun itu mengancam nyawa, aku bisa menghadapinya. Ibu cukup percaya kepadaku saja, hm?"

"Ibu percaya kepadamu, tapi Ibu tidak akan pernah percaya kepada orang lain. Ayahmu pasti akan setuju dengan keinginan Ibu untuk tetap menyembunyikan keberadaanmu, Yoongi-ah."

Benar, Ayahnya mungkin akan menyetujui permintaan Ibunya jika seandainya wanita itu meminta. Ibunya ini meski bukan berasal dari keluarga Mafia yang kental akan tetapi menikah dengan Mafia selama puluhan tahun membuatnya menjadi sosok yang cukup lihat dalam dunia bawah ini, bahkan jika dikatakan wanita ini bisa disebut sebagai otak perencana milik Mafia Min di era lama ini.

Yoongi sangat menyayangi dan menghormati sang Ibu, ia cenderung selalu menuruti keinginan Ibunya tersebut sehingga mungkin sang Ibu mengira jika ia akan mampu mengubah rencana putra tunggalnya tersebut. Namun, perkiraan itu salah Yoongi tidak akan pernah mundur lagi mulai sekarang.

"Baiklah, karena Ibu sudah mengatakan jika Ibu percaya maka hal itu sudah cukup untuk menjadi izinku pergi ke acara pertemuan khusus tersebut. Terima kasih, Ibu. Aku menyayangimu, Bu. Sampai jumpa," ucap Yoongi seraya menutup telepon, mengabaikan panggilan sang Ibu yang memanggilnya berulang kali.

Bitter and Sweet (Taegi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang