(III). My home, yours too.
.
..
...
....
.....Yoongi menggeliat dalam tidurnya, rasanya tubuhnya sulit untuk digerakan dan juga ada beban lain yang menindih perutnya seolah melarang dirinya untuk bergerak menjauh. Sepertinya tadi malam ia terlalu mabuk sehingga kehilangan akal sehatnya, ia pasti sudah tidur dengan seseorang yang ia temui tadi malam dan berbagi informasi yang belum pernah ia dengar dari siapa pun.
Satu hal yang Yoongi ingat, pria bernama Arion itu menaruh minat kepada dirinya bukan sosok Asad yang ia perkenalkan kepadanya. Namun, Yoongi belum tahu dari mana asal pria satu ini. Ingin meminta tolong kepada Jimin untuk mencari informasi pria ini akan tetapi ia sedang menghindari pria manis tersebut, jadi lebih baik ia biarkan saja sebelum pria ini menunjukkan tanda-tanda berbahaya.
Yoongi menatap langit-langit kamar yang berwarna putih, kamar ini juga di cat berwana putih dengan beberapa ornamen berwarna hitam. Tampaknya pria ini menyukai warna-warna gelap, sangat cocok dengan pribadinya yang masih misterius.
"Hai, selamat pagi. Apakah tidurmu nyenyak?"
Yoongi menoleh ke arah pria yang kini menopang kepalanya agar posisinya lebih tinggi dari posisinya yang berbaring, apa-apaan dengan wajahnya yang berseri itu? Pria ini seperti baru mendapatkan kepuasan dalam hasrat biologis saja, apa sebenarnya ia masih perjaka? Apakah Yoongi harus bertanggungjawab karena sudah mengambil kesucian seorang pria dewasa?
Taehyung terkekeh kecil melihat dahi Yoongi yang berkerut, lalu ia mengusap dahi tersebut dengan ibu jarinya dengan tujuan membuat otot dahi pria manis ini menjadi lebih relaks.
"Entah kenapa aku bisa mengetahui isi pikiranmu, Asad. Tenang saja, apa yang kamu pikirkan tidaklah benar aku hanya merasa jika tubuhku sedikit lebih ringan dari sebelumnya. Sudah lama sekali aku tidak menikmati kegiatan sex dengan baik, tadi malam adalah pengalaman yang sangat luar biasa."
Yoongi memutar bola matanya malas, "kasihan sekali, mungkin anak buahmu tidak pandai mencari partner yang baik. Lain kali katakan saja padaku jika kau membutuhkan bantuan seperti itu, Arion."
Taehyung mengedipkan satu matanya untuk menggoda Yoongi, "apakah kamu akan melakukannya lagi denganku?"
Yoongi tersenyum manis, "tentu saja tidak, aku akan menyuruh anak buahku untuk mencarikan partner untukmu. Tenang saja, mereka cukup terpercaya perihal urusan ranjang seperti ini."
Taehyung tersenyum kecil mendengarnya lalu memilih untuk mengecup sudut mata Yoongi yang serupa kucing, meski kesannya lucu akan tetapi sorot matanya itu sangat tajam sehingga siapa pun yang melihatnya akan merasakan aura intimidasi yang kuat. Namun, untuk Taehyung yang memiliki otoritas tinggi sekali pun ia tatapan itu tak ada pengaruh apa pun.
Yoongi mendorong dada telanjang Taehyung, "hei, kenapa kamu memperlakukanku selayaknya seorang kekasih?"
Taehyung kembali mendekatkan tubuhnya dan mendekap bahu telanjang Yoongi, "apakah kamu ingin merealisasikan hal itu, hm? Apa kamu bersedia menjadi kekasihku agar kebutuhan biologis dan juga psikisku sedikit terpenuhi? Rasanya bersama denganmu berhasil membuatku hidup kembali setelah mengalami kematian selama beberapa saat, bukankah kita dipertemukan seperti takdir?"
Yoongi menahan bibir Taehyung yang terus mengecupi wajahnya, apa-apaan ini kenapa ia harus terjebak dengan sosok menyebalkan seperti ini sih?
Taehyung mengecup bibir Yoongi, "bagaimana kalau kita melakukannya lagi sebanyak satu ronde?"
Yoongi menatap Taehyung dengan malas, "aku tidak mau."
Yoongi membulatkan matanya saat sesuatu yang keras menekan kulit bokongnya, apakah itu penis Taehyung yang kembali tegang?
KAMU SEDANG MEMBACA
Bitter and Sweet (Taegi)
Hayran KurguDisclaimer! - BxB - Top! Taehyung Bot! Yoongi - Not safe for children Cerita ini hanya berisi oneshoot or drabble shoot, di mula yang manis hingga yang pahit sekali pun. And, welcome to my universe! Big love from me: Lilykiyowo_