••
Didalam kamarnya, Sunghoon memandang ponselnya sembari tersenyum malu——pipinya merah merona. Satu tangannya memagang ponselnya, sedangkan satu tangannya lagi menyentuh bibirnya.
Sunghoon tidak menyangka kalau dulu, Jay memiliki kebiasaan seperti itu——apa jangan-jangan itu pertanda kalau Jay akan mencintainya sebagai pasangan saat dewasa nanti?
Sunghoon menggelengkan kepalanya, tidak ada yang seperti itu di dunia ini! Mungkin saja hanya sebuah kebetulan—yang tidak terduga.
Tok tok tok
"Sunghoon."
Sunghoon segera menegakan tubuhnya saat mendengar suara Jay—ia berjalan cepat ke arah kaca untuk melihat penampilannya, merapihkan rambutnya dengan jari, bibir merah naturalnya ia jilati supaya mengkilap, Sunghoon memakai tanktop berwarna putih dengan celana pendek sepaha.
Setelah merasa rapih, Sunghoon segera berjalan ke arah pintu kamarnya—membuka kuncinya ia pun menghela nafas sebentar lalu segera membuka pintu tersebut.
"Kenapa eng?" Tanya Sunghoon—sedangkan diluar kamar Jay menatap penampilan Sunghoon yang mampu membuat nafasnya tercekat. Sialan, adiknya itu benar-benar begitu menarik, bisepnya yang begitu putih, tulang selangkanya yang terlihat begitu menggoda, bibir cantiknya yang mengkilap.
Dan celana pendek yang memperlihatkan betapa mulus nan putihnya kaki sang adik, membuat kewarasan Jay seolah dihantam dengan telak. Pemuda tampan itu segera memalingkan wajahnya sembari berdehem, ia tidak boleh goyah!
Semuanya akan sia-sia kalau sampai ia terpana dengan penampilan Sunghoon sekarang.
"Boleh hyung masuk?" Ujar Jay, mencoba bersikap biasa saja—karena ia takut kalau reaksi wajahnya saat ini membuat Sunghoon semakin jijik padanya. Jay tidak ingin mendengar kata-kata yang menyakitkan lagi dari bibir sang adik.
"Emm, masuklah... Hyung."
Jay sedikitnya merasa senang karena panggilan hyung yang sudah lama tidak ia dengar. Jay pun segera masuk ke dalam, diikuti oleh Sunghoon dari belakang setelah menutup pintunya.
"Maaf, maafkan hyung soal tadi disekolah. Kau tahu, hyung hanya khawatir padamu." Ujar Jay setelah mendudukan tubuhnya dikasur king size sang adik.
"Emm, tidak apa hyung. Karena seharusnya, Hoonie yang minta maaf padamu... Maafkan Hoonie—untuk semuanya, maaf eum?" Ujar Sunghoon sembari menggenggam tangan Jay.
Jay terkekeh gemas, "Tentu, lagi pula hyung tidak marah sama sekali, Sunghoonie... Berikan hyung sedikit waktu lagi ya? Hyung pasti akan melupakan perasaan hyung, agar kita bisa kembali dekat seperti dulu."
"Jangan membahasnya hyung, kita bisa dekat seperti dulu lagi—tanpa harus menunggu hyung melupakan hal itu... Mungkin aku akan membiasakannya? Lagi pula aku berbohong padamu, sebenarnya aku tidak pernah sekalipun merasa jijik padamu hyungie... Hoonie terpaksa mengatakannya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Behind The Mask (Jayhoon)✓
Fanfiction(END) ⚠️[21+] [Incest] [Angst] [M-preg] [Mature content]⚠️ Kedekatan Jongseong dan Sunghoon sebagai saudara kembar malah membawa sebuah perasaan yang seharusnya tidak datang diantara mereka. Perasaan yang semakin hari semakin tumbuh besar menempatka...