Sepuluh🍁

1.9K 127 6
                                    

••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

••

Orang bilang, jatuh cinta dengan perasaan tulus adalah sebuah anugerah yang tidak bisa didapatkan oleh semua orang. Cinta yang hadir untuk mencintai pasangannya terbentuk melalui rasa ketertarikan.

Begitupun dengan Jay, sejak kecil ia begitu tertarik pada sosok Sunghoon—namun saat itu, rasa ketertarikannya Jay dedikasikan sebagai rasa kasih sayang antar saudara. Terlebih lagi, mereka lahir menjadi saudara kembar membuat hubungan mereka jauh lebih erat.

Walaupun tidak kembar identik, tapi mereka mampu memberikan ikatan yang benar-benar sangat kuat.

Usia yang hanya terpaut belasan menit, tapi begitu berpengaruh dalam pertumbuhan mereka. Jay yang tumbuh menjadi sosok dominan, memiliki sikap dingin dan tenang seperti Mingyu saat remaja. Sedangkan Sunghoon, begitu plek ketiplek dengan sang ibu yaitu Mina.
Tak ayal, wajah mereka pun sangat mirip dengan letak mole yang sama.

Sunghoon begitu manja, sikapnya yang ceria dan terkesan polos membuat anggota keluarga lebih begitu protektif dan posesif pada sosok Sunghoon.

Hidup bersama selama 18 tahun lamanya, membuat arti dari ketertarikan Jay berubah seiring berjalannya waktu. Rasa sayangnya pada Sunghoon, rasa cintanya pada Sunghoon bukan di dedikasikan sebagai saudara.

Tapi ia dedikasikan, sebagai pasangan hidup yang kelak akan memiliki keluarga bahagia sendiri.

Gila memang, tapi itulah yang Jay rasakan dan inginkan setelah ia mencintai Sunghoon dengan segini dalamnya.

Ini sudah lima hari terlewati, semenjak itu mereka tidak saling berbicara satu sama lain, selama itu pula Jay sudah mencoba mengajak Sunghoon berbicara—tapi saudara kembarnya itu selalu saja menolak dengan bermacam-macam alasan.

Saat ini, Jay dan Sunghoon tengah berada di bandara internasional—menunggu kepulangan Mingyu dan Mina yang pulang pada hari ini. Jadi mereka menjemputnya disana, mereka duduk dibangku panjang dengan saling berjarak, keduanya sama-sama diam tanpa ada yang berniat memulai percakapan.

Pupil mata Sunghoon membesar saat melihat entitas kedua orangtuanya—ia pun segera berdiri lalu berlari ke arah mereka, sedangkan Jay berjalan dengan kedua tangan dimasukan ke dalam saku.

"Daddy! Momma!" Sunghoon segera melompat memeluk tubuh besar Mingyu, untung saja Mingyu bisa menahan bobot tubuh putranya, Sedangkan Jay memeluk mommanya dengan lembut.

"Apa ini? Bayi kecil daddy sudah sebesar ini?" Goda Mingyu sembari mencubit hidung Sunghoon.

"Dad, kalian hanya pergi seminggu lebih! Ukuran tubuhku memang sebesar ini!" Ujar Sunghoon sembari turun dari pelukan Mingyu.

Mingyu tertawa gemas, ia mengusak surai Sunghoon—jujur saja Mingyu rindu sekali dengan dua putranya yang begitu berharga ini. Maka dari itu, ia segera menyelesaikan semua pekerjaannya yang ada di Jepang.

"Kalian makan dengan teraturkan?" Tanya Mina, tangan cantiknya merapihkan poni Jay yang sedikit berantakan.

Jay hanya menggangguk, ia mendekatkan wajahnya lalu mengecup kening sang momma dengan lembut. "Songie, merindukanmu mom."

Behind The Mask (Jayhoon)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang