06

4.4K 265 18
                                    

-happy reading-
.
.
.

Kini Reza dan Marvel serta anggota inti ThunderWolves yakni Rizal, Gibran, dan Mahen sedang duduk di sofa ruang tamu.

Mereka sibuk dengan kegiatannya masing-masing.

Reza yang duduk di pangkuannya Marvel sambil memakan ice cream capnya. ia juga menyuapinya untuk Marvel.

Dan Marvel menerima suapan dari si kecilnya sambil mengelap noda ice cream yang belepotan di bibir Reza.

"Si Devan ke mana anjing? Dari tadi gak datang-datang?" Ucap Rizal kesal karena menunggu Devan yang tak kunjung datang.

Sudah dari tadi mereka menunggu devan sejak Marvel memperkenalkan semua anggota inti ThunderWolves kepada Reza.

"Masih di jalan kali."

"Masa dari tadi masih di jalan? Gak mungkin kan dia ngapel dulu? orang gak punya pacar juga." Timpal Mahen.

"Siapa tau kan dia nemu lonte di jalan." Jawab Gibran asal kemudian mendapatkan jitakan dari Rizal.

"Sakit sat." Gibran mengelus kepalanya.

Tak lama setelah itu, pintu masuk utama di buka lebar-lebar membuat mereka yang ada di dalam menengok ke arah pintu masuk.

"Lo dari mana aja anjing?"

Orang yang di depan pintu itu adalah Devan, ia berjalan mendekati teman-temannya dan duduk di sebelah Rizal.

"Sorry gue telat, lupa."

Devan merasa bersalah kepada teman-temannya, ia sendiri yang memberi tahu, ia sendiri yang lupa.

"Lupa-lupa, lo dari mana aja hah?" Kini Mahen yang berbicara, ia berdiri lalu mencengkram baju Devan.

Devan terangkat lalu mata mereka saling bertemu.

"Sorry gue salah, gue lupa sumpah, gue tadi gak sengaja ketemu orang yang tadi pagi nabrak gue di sekolah." Jelas Devan.

Mahen melepaskan cengkeramannya lalu menatap heran kepada Devan, "Lo di tabrak?Sama siapa?"

Devan membenarkan bajunya lalu kembali duduk sambil menatap semua teman nya.

"Jadi gini ceritanya...." Devan mulai menjelaskan.

"APA?"

"JADI LO SUKA SAMA BRIAN ADEK KELAS ITU?" Teriak Mahen setelah Devan selesai menjelaskan semuanya.

"Ya, gue suka. Bahkan gue cinta." Jawab Devan sambil tersenyum.

"Terus si Brian bakalan suka sama lo?"

"Gue bakal bikin dia jatuh cinta sama gue."

"Gue dukung lo Kak." Gibran yang tadinya hanya menyimak pembicaraan, kini ia berucap menyemangati kakak nya.

Devan dan Gibran itu kakak beradik, orang tua mereka sudah meninggal sejak Gibran kelas satu SMP akibat kecelakaan.

"Thanks."

"Brian juga suka kok sama kak Devan." Reza juga ikut nimbrung.

Semua orang menatap Reza.

"HAH SERIUS?"

"Iya, dia tadi bilang kalau dia suka sama orang yang tadi pagi dia tabrak. Gue gak tau kalau orang yang dia tabrak itu kak Devan." Jelas Reza.

Devan mendengarkan semua yang Reza ucapkan. kemudian ia tersenyum, "Jadi dia suka sama gue?"

"Iya kak! Makanya, pepet terus si Brian sebelum di ambil sama yang lain."

Devan menjawab dengan senyuman.

My Husband Is Ketos [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang