21

3.6K 179 24
                                    

-happy reading-
.
.
.

Setelah Reza selesai menceritakan tentang masa lalunya dengan Gabriel, ia pun langsung menangis di dalam dekapan Marvel.

"Hiks hiks." Tangis Reza sambil mendusel-duselkan wajahnya di dada bidang Marvel.

"Cup, cup, cup, Udah baby, jangan di ingat-ingat lagi." Marvel mempuk-puk punggung si kecilnya.

Tanpa Reza sadari, Marvel diam-diam mengepalkan tangannya kuat di balik punggung Reza.

Tak lama itu, Tangisan Reza mulai mereda. Perlahan, ia mendongakkan kepalanya dan menatap wajah Marvel.

Marvel yang melihat wajah si kecilnya yang memerah khas orang nangis itu menahan gemas.

"Udah ya, jangan nangis lagi." Marvel mengelus'i pipi gembul si kecilnya.

"E-eza gak mau ketemu sama Gabriel lagi, hiks hiks."

"Iya baby, nanti Arel suruh Gabriel pulang lagi ke Seoul ya?" Ujar Marvel menangkap kedua pipi gembul si kecilnya.

"Arel, tadi Eza ganggu ya?"

"Enggak baby, Eza gak ganggu kok." Jawab Marvel.

"Emang tadi lagi rapat apa? Kok serius banget?"

"Besok sekolah kita mau ngadain camping di puncak."

"Untuk kelas 11 sama 12, Baby mau ikut?" Tanya Marvel.

Reza membulatkan matanya, "Mau mau mau, Eza mau ikut." Antusiasnya.

Marvel tersenyum, "Besok Arel punya hadiah untuk kamu baby."

Reza memiringkan kepalanya, "Hadiah apa?"

"Itu rahasia baby."

"Ishhh, Arel mah apa-apa mainnya rahasia rahasia an." Reza mempout kan bibirnya cemberut.

"Tunggu ya." Ujar Marvel tersenyum.

***

Sore hari pun tiba.

Di parkiran, terdapat teman-teman Marvel yang dari tadi ngedumel mengunggu Marvel yang tak kunjung datang.

Bel pulang sekolah sudah bunyi sejak 20 menit yang lalu.

"Si anjing, kemana aja lo? Dari tadi kita nungguin di sini kayak orang gila tau gak!" Ujar Rizal kesal saat Marvel sudah datang bersama dengan Reza.

"Maaf, tadi ada masalah dikit." Jawab Marvel.

"Masalah apa Vel?" Tanya Mahen.

"Bukan apa-apa."

"Udah ayo berangkat sekarang!" Ujar Marvel lalu melangkah menuju mobilnya.

Mobil sport Marvel kini melaju membelah jalan raya yang tidak terlalu ramai di lalui oleh pengendara lainnya.

Teman-teman Marvel mengikutinya dari belakang dengan motor sport mereka masing-masing.

"Arel Arel, kita mau kemana?" Tanya Reza yang belum mengetahui dirinya akan di ajak kemana.

Marvel mengelus telapak tangan si kecilnya, "Nanti kamu juga tau."

Marvel kembali fokus menyetir sedangkan Reza duduk manis sambil menatap keluar jendela yang terdapat hutan pinus yang rimbun.

30 menit menempuh perjalanan yang cukup menegangkan,  kini mereka sudah sampai di tempat tujuan. Marvel memarkirkan mobilnya kemudian turun membukakan pintu untuk si kecilnya.

Reza menatap apa yang di lihatnya sekarang ini. Bangunan tua yang sangat mengerikan tetapi layak untuk di pakai. Dan di sekitar bangunannya di tanami dengan pohon-pohon besar. Juga terdapat beberapa patung.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 22 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Husband Is Ketos [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang