Ada Tikus di Sekolah dan Apartemen ku BSD X BNHA

9. "Kami bukan sepasang kekasih?"

Jika Anda mempunyai kesempatan untuk menggambarkan suasana hati Dazai Osamu dalam satu kata, apakah itu kegembiraan? Emosi yang sangat jarang dirasakan Dazai hingga hampir tidak ada sama sekali. Tapi membayangkan Fedya pergi ke sekolah bersamanya sungguh luar biasa. Sekolah akan jauh lebih menyenangkan jika dia ada di sini. Mereka dapat mengacaukan guru dan siswa secara bersamaan. Misi ini ternyata jauh lebih baik dari yang diharapkan.

Itu sebabnya Fyodor absen selama dua hari terakhir. Tapi sekarang dia sudah berada di depan kelas. Teman-teman sekelasnya menatap teman baru mereka dengan sangat terkejut. Beberapa dari mereka saling berbisik dan menunjuk ke arah Ushanka miliknya. Kasar.

“Dia benar-benar orang Rusia. Dia bahkan punya topi aneh ini. Apa menurutmu dia minum vodka?”

"Seolah olah. Dia masih di bawah umur, dan merupakan murid pahlawan. Namun dia tetap memberikan kesan klise Rusia.” Dazai mendengar Kirishima dan Kaminari saling berbisik.

"Harap tenang. Dostoyevsky, mohon perkenalkan diri Anda.” Aizawa menggerutu di balik perbannya.

"Selamat pagi. Nama saya Fyodor Mikháylovich Dostoyevsky, tapi tolong panggil saja saya Fyodor. Seperti yang Anda dengar, bahasa Jepang saya tidak selalu yang terbaik, jadi harap abaikan saja kesalahan pengucapan atau tata bahasa saya atau koreksi saya dengan sopan. Quirk saya meningkatkan kecerdasan saya. Ini mungkin tidak terdengar terlalu mencolok atau berguna pada awalnya, tetapi saya punya cara untuk melawan penjahat dan menyelamatkan orang hanya dengan menggunakan pikiran saya. Bagaimana kata pepatah “Bulu lebih kuat dari pada pedang” atau semacamnya. Saya pikir kepala sekolah Anda akan setuju karena dia memiliki quirk yang sangat mirip dengan saya. Saya harap kita semua bisa rukun.”

Seisi kelas kini terlihat lebih tercengang daripada kaget sementara Momo mengangguk setuju dan Dazai mencoba menahan tawanya. Fyodor sangat suka membuat penampilan pertama yang dramatis. Memang benar dia terlihat sangat seksi berdiri perkasa di depan manusia-manusia yang memudar di hadapannya. Tapi tidak ada yang perlu mengetahui hal itu.

Fyodor pergi ke satu-satunya kursi kosong di seluruh kelas yang merupakan kursi lama Aoyama. Sayang sekali letaknya di baris pertama tepat di sebelah pintu. Oh, Dazai sudah bisa merasakan kebencian dari Fyodor atas posisi duduk yang sangat disayangkan ini. Atau hanya kekecewaan Dazai karena dia bahkan tidak bisa melihatnya dari baris terakhir di seberang kelas.

Mungkin lebih baik seperti ini. Dazai mungkin akan menatapnya sepanjang kelas dan itu akan menimbulkan perhatian. Tidak ada yang boleh tahu bahwa mereka sudah saling kenal. Tampaknya itu mencurigakan. Bahkan untuk suatu kebetulan yang beruntung seperti mereka mengenal satu sama lain dari liburan yang lalu atau kedua orang tua mereka berada dalam bisnis pahlawan, sehingga mereka saling mengenal. Pertama-tama, hal itu tampak seperti kasus yang sangat tidak mungkin atau kebohongan belaka dan akan lebih lucu jika mereka berpura-pura tidak mengenal satu sama lain dan kemudian tertawa terbahak-bahak di rumah tentang betapa bodohnya sekolah ini.

Dazai begitu tenggelam dalam pikirannya hingga dia tidak menyadari fakta bahwa seluruh kelas mulai asyik mengobrol tentang festival olahraga? Oh. Festival olahraga. Sebuah acara pada dasarnya adalah setiap pahlawan pro dan sejumlah besar penggemar pahlawan laki-laki/perempuan/orang berkumpul. Dazai (dan kemungkinan besar Fyodor juga) akan sengaja gagal di tantangan pertama. Mereka tidak bisa tampil di televisi publik di depan seluruh negeri dengan nama mereka diumumkan di mana-mana. Ini juga tidak akan terlalu aneh. Kecil kemungkinan siswa kursus pahlawan tidak berhasil mencapai tantangan kedua, tetapi “Quirk” Dazai dan Fyodor tidak membantu mereka secara fisik. Tidak ada yang akan menuduh mereka tidak berusaha cukup keras.

Saat bel makan siang berbunyi Dazai langsung berlari menghampiri Fyodor yang hanya duduk tak tahu harus berbuat apa.

"Hai. Namaku Dazai Osamu. Kamu bisa memanggilku Osamu jika kamu mau. Aku akan pergi ke kantin bersama beberapa orang lain dari kelas ini. Anda ingin makan bersama kami?" Dazai berkata dengan nada yang hampir genit sambil mencondongkan tubuh ke meja Fyodor dan menatap langsung ke matanya.