Rania nampak cantik dengan balutan dress selutut berwarna biru muda dan sepatu sneaker putih. Tentu nya pakaian bermerek.
Rania mengambil tas selempang nya, lalu segera berjalan keluar, tak lupa ia kunci pintunya.
15 menit berlalu Rania telah sampai di salah satu mall terbesar, Rania berdecak kagum, namun ia segera menepis hal itu.
Dari arah depan ia lihat seorang pria bersama seorang anak perempuan, bisa Rania tebak itu adalah selingkuhan nya dan protagonis perempuan.
Rania berjalan mendekat, setelah kurang beberapa langkah sampai di depan pria itu, Rania akui jika pria itu tampan, mereka berdua sama-sama tampan.
Rania menyergit heran kala melihat respon anak perempuan itu yang menatap nya dengan kilatan benci, ah Rania baru sadar jika protagonis perempuan dan laki-laki memiliki perbedaan umur dua tahun.
Rupanya Leon lebih muda dua tahun, tapi itu tidak masalah toh hanya beda dua tahun kan.
"Rania". Pria itu bergumam lirih, dia begitu merindukan wanitanya itu, sebelum memeluk Rania pria itu menyempatkan untuk berbisik pada putrinya.
"Jangan kasar pada nya! Atau aku akan memukulmu". Bisik pria itu.
Anak perempuan itu nampak menunduk dalam saat sang ayah lebih memilih wanita jalang itu daripada dia.
Pria itu berjalan mendekati Rania dan ingin memeluk nya, namun Rania segera menghindar dan pria itu tidak menyukainya. Wanita yang dia cintai sudah mulai membangkang.
"Aku tidak memiliki banyak waktu".
Ucap Rania cuek, ia berjalan kearah si anak perempuan jika Di ingat-ingat nama nya adalah Bunga De'Laurence, Rania tersenyum manis.
"Apa dia menyakitimu?". Tanya Rania.
Bunga mengepalkan tangannya saat wanita itu ingin mengelus pipi nya, dengan segera bunga tepis dengan kasar.
"Jangan sentuh bunga". Kata bunga.
Rania tersenyum maklum, baiklah ini wajar karena bunga pasti menganggap Rania adalah perusak rumah tangga ayah nya.
Abizar Laurence berjalan mendekat ke arah putrinya, berani sekali anak itu berkata kasar pada Rania? Apa anak itu otak nya sudah hilang?.
"Apa kau tuli?". Abi sangat geram, dia mendekat ke arah bunga yang bergetar ketakutan. Rania dengan cepat menggenggam tangan berurat milik Abi.
"Aku ingin perhiasan!". Entah lah, Rania tiba-tiba berkata seperti itu. Anggap saja dia gila! Rania tidak papa kok.
Abi tersenyum manis, baru kali ini Rania berinisiatif untuk meminta sesuatu padanya, dan Abi senang tentu nya. Abi berdehem untuk menghilangkan rasa malu nya.
"Ayo masuk! Apapun yang kamu mau akan aku belikan".
Abi berjalan duluan karena pasti Rania lebih memilih berjalan bersama putri nya, sedangkan dibelakang Rania ingin mengandeng tangan kecil bunga.
"Aku membencimu jalang!". Umpat bunga, tunggu sejak kapan anak kecil tau bahasa itu?
Bunga berjalan lebih dulu lalu Rania mengikuti dari belakang, Rania bingung apa yang harus dia lakukan setelah ini? Tolong beri tahu Rania.
...
Sudah tiga Jam Rania berjalan-jalan bersama Bunga dan abizar. Jika di ingat-ingat di cerita novel itu seharusnya bunga dekat dengan ayah nya abizar, namun kelihatannya tidak.
Malah sejak tadi Abi begitu menempel layak nya lem pada Rania, jelas dong Rania risih namun bagaimana lagi? Rania harus mencari tau siapa bunga dan Abi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Mom
FantasyAileen Zovanka harus mati sia-sia karena terlampau kesal dengan ending novel yang ia baca, ending yang begitu buruk dan menyebalkan tentunya. namun musibah yang ia alami setelah meninggal bukanlah hal lucu. ia seorang gadis yang sangat menginginkan...