Setelah lelah bermain, Rania segera membawa putra nya kembali, rasanya Rania ingin kabur membawa Leon namun apalah daya, ia tidak tega meninggalkan bunga bersama pria kejam itu.
Dan sialnya Abi adalah suami ke-dua nya, apakah kebenaran ini sungguh nyata? Tolong bilang bahwa ini tidak nyata, kepala nya benar-benar pusing memikirkan alur novel yang melenceng sangat jauh.
Rania rasa nya ingin menghilang saja, sejak kapan Novel ini memiliki genre Harem?
"Sayang, kamu ikut pulang yah bersama Daddy, nanti kita akan bertemu lagi". Jelas Rania mengelus pipi chubby Leon yang memerah karena merasa senang sehabis bermain bersama ibu nya.
"Eyonn hiks mau ommy". Kata anak cadel itu, ia menggenggam erat rok selutut Rania. Bocah itu mengeluarkan jurus andalannya, menangis.
"Rania ikutlah pulang bersama ku". Ucap Louis ia tidak rela jika Rania tinggal bersama rival nya itu, mata tajam nya menatap benci ke arah Abi.
Abi jelas saja tidak terima, "Tidak! Rania ikut ke mansion ku".
Bunga, gadis manis itu nampak tidak setuju ia langsung saja menolak. "Ayah gak boleh bawa wanita itu!".
"Hanya bunga dan Mama yang boleh tinggal di mansion ku". Pekik bunga, Abi merasa aneh, sejak kapan mansion itu berpindah kepemilikan menjadi milik anak wanita jalang itu?
"Hey! Diam sebelum aku melempar mu ke kandang buaya milik ku".
Bunga tersentak kaget akan respon Abi yang justru marah pada nya, "Ayah aku ini anak kandung ayah, ayah kenapa gak pernah sayang sama bunga?".
Abi menyergit, "Ck! Kau itu hanya anak seorang supir".
"Abi jaga bicara mu!" Sentak Rania, bagaimana bisa Abi berkata seperti itu di depan bunga, bagaimana pun gadis itu masih anak-anak.
Abi sontak terdiam ia tidak melawan jika Rania yang bersuara, ia menatap tajam anak yang di asuh nya, tepat nya terpaksa dia asuh.
"Aku tidak akan ikut pulang bersama kalian berdua!". Ujar Rania mutlak, Louis sangat menyesal, ia merutuki diri nya sendiri.
"Eyonn mau ommy". Leon tidak melepas genggaman nya, ia menatap mommy nya dengan mata berkaca-kaca, berharap wanita yang telah melahirkan nya akan luluh.
Kali ini Louis mendukung rengekan dari putra nya, ia bahkan berharap jika Leon menangis keras dan membuat Rania luluh untuk ikut pulang bersama nya.
Rania menyamakan tinggi badan nya dengan sang putra, ia ingin membawa Leon namun itu belum bisa ia lakukan, jika Leon bersama Louis, maka anak itu akan lebih aman.
Apalagi Rania besok sudah harus mencari kerja, Rania tidak ingin melanjutkan menjadi model, lebih tepatnya pekerjaan asli si pemilik tubuh.
Rania lebih menyukai berkerja di kantor, bagaimana pun Rania itu pintar, entah Rania asli atau Aileen itu sama-sama pintar.
"Sayang dengarkan mommy ya! Kamu ikut sama Daddy dulu okay? Mommy janji akan menghubungi Leon terus". Ujar Rania menenangkan Leon yang susah untuk di ajak kompromi.
Namun bukan Rania jika tidak bisa menenangkan Leon yang keras kepala itu, jelas saja Rania berhasil membujuk Leon, bahkan Louis pun sampai kaget.
"Harus nya Leon terus merengek ajar Rania ikut pulang!".
"Aku tidak mungkin untuk meminta maaf duluan pada nya". Batin Louis, rasa gengsi nya masih saja tinggi.
Rania menatap Louis dan Abi bergantian, ia akan membuat Louis datang dan meminta maaf, sifat arogan dan gengsi untuk meminta maaf itu sungguh tidak bisa dibiarkan lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Mom
FantasyAileen Zovanka harus mati sia-sia karena terlampau kesal dengan ending novel yang ia baca, ending yang begitu buruk dan menyebalkan tentunya. namun musibah yang ia alami setelah meninggal bukanlah hal lucu. ia seorang gadis yang sangat menginginkan...