Aileen, oh lebih tepatnya sekarang dia menjadi tokoh penting di novel yang ia baca. Rania kyra Andromeda.
Seorang ibu yang amat membenci anak laki-laki nya sendiri, gila bukan? Ya memang. Entah dimana hati nurani sosok seorang ibu manusia ini tersimpan. Yang jelas Aileen benci. Dan parahnya Aileen memasuki tubuh ini.
Walau paras nya cantik, tapi sifat nya tidak begitu baik. Ah menyebalkan.
Tapi ia akan merubah takdir nya, ia akan memberikan kasih sayang yang melimpah untuk anak sebaik Leon.
"Ommy mau mam?".
Leon menatap mommy nya, yang kentara jika terlihat lumayan takut. Jelas jika ini adalah jiwa Rania asli ia akan amat marah.
Aileen, ah Rania memegang tangan mungil yang dipilin itu lalu mengecupnya pelan dan tulus. Ia tersenyum manis kala bayi laki-laki ini nampak merona dan senang.
"Mommy mau makan, tapi mommy mau nya ditemani oleh Leon".
Leon bayi mungil bertubuh gempal itu cengo ia mengangguk dengan antusias, "Yaaa Eyon temani ommy".
Diluar ruangan, Louise menatap kaget sang istri. Kalakuan nya begitu berbeda. Tapi jujur saja ia suka dengan prilalaku Rania.
Awalnya ia ingin masuk namun urung saat melihat kedua ibu dan anak itu sedang menikmati waktu bersama, apalagi putra nya yang terlihat amat bahagia.
Satu tetes air mata jatuh membasahi pipi tirus milik Louise, ia berharap bahwa ini bukanlah mimpi. Ia ingin Rania selalu seperti itu pada putranya, namun tak urung ada sebuah harapan bahwa Rania dapat menerima nya juga.
Saat akan berbalik, suara halus milik Rania terdengar begitu indah di telinganya. Ia berbalik menatap Rania yang juga sedang menatapnya.
"Makan lah! Saya akan keluar".
Lebih baik ia pergi dari pada membuat Rania kembali marah karena melihatnya. Rania bilang wanita cantik itu amat sangat membencinya.
"Umm masuklah, temani aku makan".
Makan? Apa pendengaran Louise mulai terganggu? Tidak mungkin bahwa Rania mengatakan itu.
"Kamu tidak marah?".
Rania menatap pria yang ada di dekat pintu itu, batin nya bergejolak, ia lumayan kesal pada pemilik tubuh ini yang menyia-nyiakan pria tampan dan baik hati itu.
"Kemari dan mari duduk bersama".
Ajak Rania, lantas pria itu berjalan mendekat. Duduk di samping Rania. Ia tersenyum lalu merapikan anak rambut yang menutupi wajah cantik istri nya.
Seolah sadar apa yang telah ia lakukan, Louise langsung menjauhkan tangan nya, "Maaf".
Rania salah tingkah, ternyata romantis juga pria ini. Eh suami nya.
"Baiklah Rania, aku Aileen akan memperbaiki semua kesalahan mu, dan membuat sebuah keluarga harmonis serta bahagia". Batin Aileen.
'kita panggil nya Rania aja ya'
"Ehem tidak papa, ouh Leon boleh mommy meminta sesuatu?".
Tanya Rania, Leon anak bertumbuh gempal itu mengangguk dengan antusias, karena apapun yang mommy nya mau. Akan ia turuti.
"Bolehkah Leon bersama Nani dulu? Ada yang perlu mommy bicarakan dengan Daddy".
Leon nampak sedih, namun tergantikan dengan ekspresi senang saat mendengar tawaran yang paling ia inginkan.
"Jika Leon menurut, nanti sore kita jalan-jalan disekitar rumah sakit. Apa Leon mau?".
"Yaaaaa eyoonn mauuu".
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Mom
FantasiAileen Zovanka harus mati sia-sia karena terlampau kesal dengan ending novel yang ia baca, ending yang begitu buruk dan menyebalkan tentunya. namun musibah yang ia alami setelah meninggal bukanlah hal lucu. ia seorang gadis yang sangat menginginkan...