Seorang pria menatap bangunan-bangunan dari perusahaan lantai teratas nya, rahang nya mengeras dengan hati terbakar kecemburuan.
Baru saja tadi pagi ia merasa senang dan di siang ini melonjak turun menjadi amarah, bagaimana tidak? Istri cantik nya sedang melaksanakan makan siang bersama pria yang ia benci.
Yang sialnya adalah suami kedua sang istri.
Tok tok
Suara ketukan pintu membuat nya dengan terpaksa menyahut, "MASUK".
Diluar pria dengan setelan jas hitam nampak menahan rasa ketakutan nya, padahal ia sendiri yang melaporkan semua kegiatan yang dilakukan oleh istri tuan nya.
Ia merasa istri dari tuan nya ini hebat, bahkan lebih hebat dari tuan nya sendiri, seorang wanita yang mampu membuat kedua penguasa di dunia bisnis maupun dunia bawah itu tunduk ke pada nya.
Kira-kira dimana ia berguru?
Karena jujur saja ia juga ingin memiliki dua istri hehe,
"Maaf atas kelancangan saya yang menganggu waktu anda,, anda memiliki jadwal rapat dengan kolega dari Amerika tuan, tepat nya di jam 14:00".
Ujar Roy dengan sopan, Roy sendiri telah mengabdi kepada Louis sejak ia masih kecil, sebagai sahabat sekaligus tangan kanan Louis.
"Hmmm". Jawaban Louis yang terlihat begitu malas untuk berucap membuat Roy mendengus pelan, ia lalu undur diri malas berada di satu ruangan dengan sang tuan.
Jam masih menunjukkan pukul 13:00 masih ada satu jam lagi untuk rapat, ia merasa kaki nya begitu gatal ingin segera bertemu dengan Rania.
Tiba-tiba wajah nya berubah menjadi tersenyum, ia merogoh saku celananya lalu mengambil handphone berdigit aple itu, setelah beberapa menit sibuk mengetik sebuah pesan untuk asisten nya.
✉️ : Roy
Pindah tempat pertemuan untuk rapat,
Di luar sana, Roy sangat ingin mengumpat dengan seenak jidat tuan nya itu menyuruhnya untuk Menganti tempat rapat mereka.✉️ : Tuan :(
Pindah tempat pertemuan untuk rapat,
Baik tuan ku,
Roy jelas tau apa keinginan dari tuan besar nya itu, hanya kata umpatan dalam hati yang berani ia layangkan, jika saja ia memiliki keberanian seperti istri tuan nya, pasti dengan cepat ia layangkan makian pada sang tuan.
"Bucin nya kelewat tolol".
...
Rencana hanya lah rencana saja, Rania tidak jadi mengantar putra nya kembali ke mansion atau ke perusahaan suami nya, bukan malas tapi Rania masih ingin berlama-lama dengan putra nya.
Lagi pula ia tidak sibuk hanya tinggal melakukan sesi pemotretan terakhir di jam 16:00 PM nanti, dan Leon pun terlihat tidak ingin berjauhan dari sang ibu.
"Mommy Eyonn ndaa mahu puyangg".
"Mahu cama mommy caja".
Balita itu memperlihatkan wajah memelas nya, kedua tangan bantet nya sentiasa memeluk erat tubuh sang ibu, wajah nya pun mendusel di perut ibu nya.
Rania tersenyum geli, di novel balita ini di katakan laki-laki dengan wajah dingin dan sikap acuh namun yang sebenarnya terjadi adalah ia kekurangan kasih sayang.
Dengan penuh kasih sayang Rania akan memperbaiki masa depan, dimana ia tidak ingin ada korban yang mati, jika bisa maka kematian para tokoh tidak akan terjadi, ya semoga saja?
Leon yang mengetahui sang ibu tengah melamun dengan segera ia merengek agar ibu nya kembali memperhatikan nya.
"Mommyy hiks Eyonn ndaa mahu pulang yaaa? Cama mommy caja". Ujar balita itu sambil mendusel dengan wajah termanisnya.
Rania tersenyum simpul, mengelus rambut halus putra nya dan mengecupnya dengan penuh kasih sayang, Rania belum ingin kembali pulang jika Louis tidak meminta maaf pada nya.
Rania tau jika ia egois tapi membiarkan sifat menyebalkan milik Louis yang angkuh dan gengsi nya membuat nya geram sendiri.
"Sayang dengar kan mommy yaa!! Mommy masih memiliki beberapa urusan yang belum selesai, jadi sebagai pangeran yang baik Leon harus menurut hmm? Mommy akan segera kembali sayang".
Leon seakan terhipnotis ia menganggukkan kepalanya tanpa protes, dan Rania menghujami Leon dengan kecupan basah yang membuat Leon cekikikan.
"Hihiii~mommyy geyliii hihi".
Rania sangat bangga pada putra nya yang menurut tanpa merengek dan menangis, dengan wajah sumringah ia terus menghujami pipi kemerahan Leon yang menyembul.
Kegiatan itu tidak berselang lama karena sebuah pesan yang menjadi alasan Rania untuk melepaskan Leon yang sudah memerah wajah nya.
Sedangkan Leon mendesis tidak terima, netra yang selalu tampak hangat pada sang ibu terlihat berkilat ketidaksukaan, apa begitu susah untuk memiliki waktu berdua saja bersama sang ibu? Mengapa banyak hama berkeliaran di sekitar nya.
Rania menoleh pada putra nya yang dengan cepat merubah wajah nya menjadi tersenyum manis, "lihat, daddy mengajak kita bertemu dan menghabiskan waktu sore ini, ya walau hanya di restoran di samping perusahaan ini tapi bagus bukan?".
Raut wajah Leon masih tersenyum manis sambil mengangguk merespon ucapan sang ibu, namun berbeda sekali dengan hati nya yang kian merasa kesal.
"Sekalipun itu daddy, pria itu membuat ku harus jauh dari mommy!! Dan karena dia, dulu mommy begitu membenci ku, bukan kah lebih bagus jika hanya ada aku dan mommy di dunia ini?". Batin Leon.
Bersambung
Terimakasih sudah mau nunggu author upp
Jadi jangan lupa voteee nya
Kalau banyak yang vote author bakal lebih semangat nulis nya dan secepat mungkin buat upp lagi,,
Kalau vote nya banyak besok author upp... Okyyy?
Mommy raniaaa ~Terimakasih :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Mom
FantasyAileen Zovanka harus mati sia-sia karena terlampau kesal dengan ending novel yang ia baca, ending yang begitu buruk dan menyebalkan tentunya. namun musibah yang ia alami setelah meninggal bukanlah hal lucu. ia seorang gadis yang sangat menginginkan...