HASZA-BAB 23

95 15 0
                                    


Maaf ya karena up nya lama

Bagaimana ceritanya?

Jangan bosan bosan ya

Sebelum kalian lanjut membaca cerita ini jangan lupa vote dulu



Jika ada kesalahan/typo dari kata-kata yang aku tulis di cerita ini mohon di maafkan

Sebelum kalian lanjut membaca cerita ini jangan lupa vote dulu•••Jika ada kesalahan/typo dari kata-kata yang aku tulis di cerita ini mohon di maafkan••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

°°°


"Kamu siap, hm?"

Perkataan yang membuat Ning Hasna diam seribu bahasa, mendengar itu Ning Hasna hanya tersenyum sambil menggelengkan kepalanya

"Kenapa?"

Ning hasna tetap menggelengkan kepalanya seraya tersenyum

"Kamu ternyata cantik juga ya" ujar Zayn sambil berjalan mendekat kearah wajah Ning hasna

Ning hasna kaget seketika melihat wajah Zayn sedekat itu,
Zayn yang mendekat ke arah wajah Ning Hasna mencoba untuk mencium

"It..itu... Mau ngapain bi..bi...bir kamu maju gitu" ucap Ning Hasna terbata bata

"Memangnya nggak boleh cium istri sendiri?" Tanya Zayn

Ning hasna yang mendapatkan pertanyaan itu seketika terdiam, dalam hatinya "ya boleh sih, tapi...."

"Ayo memangnya nggak boleh?" Zayn bertanya dengan pertanyaan yang sama

"Boleh sih, tapi..." Kalimat Ning Hasna tergantung dengan ia tidak mau melanjutkan perkataannya

"Ya sudah boleh berarti" Saat Zayn ingin mencium istrinya Tiba-tiba

Tok tok tok, assalamualaikum wahai tuan rumah apakah anda ada di dalam

ada yang mengetuk pintu hal hasil Zayn tidak bisa mencium istrinya, "itu ada tamu nanti saja ya" ujar Ning hasna buru buru ke luar tapi tangannya di cengkram oleh Zayn

"Kenapa? Hubby itu ada tamu" tanya Ning

"Pakai cadar kamu pasti itu si biang kerok, dua sejoli, si pengganggu" ujar Zayn, Ning hasna langsung mengerti siapa yang di maksud oleh suaminya

Langsung Ning hasna dan Zayn turun kebawah menemui si pengganggu itu,
"Waalaikumsalam, ngapain kesini ganggu aja lu berdua" ujar Zayn yang kesal

"Waduh! lagi ngapain kalian? Apa jangan jangan lagi tanam benih nih"

"Hus ngomong nya" ujar Ning hasna sambil tersenyum

Di situ Altaf mengetahui Ning Hasna tersenyum walaupun tertutup oleh cadar ia masih bisa melihat dari mata Ning Hasna yang berbentuk seperti bulan sabit "kenapa senyum gitu ngomongnya Ning?" Ujar Altaf

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 07 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

HASZA : Takdir Sebuah CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang