HASZA-Bab 05

502 44 0
                                    

Sebelum kalian lanjut membaca cerita ini jangan lupa vote dulu



Jika ada kesalahan/typo dari kata-kata yang aku tulis di cerita ini mohon di maafkan


Sebelum kalian lanjut membaca cerita ini jangan lupa vote dulu•••Jika ada kesalahan/typo dari kata-kata yang aku tulis di cerita ini mohon di maafkan•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

•••
"Saya minta maaf Ning, saya pas itu lagi melamun jadi nggak lihat ada orang mau nyebrang"
•••


Zayn keluar dari kelas yang disusul oleh ustadz Ariz dan santri lainnnya

Saat itu Zayn yang melihat Altaf sedang menunggunya duduk di motor

"Altaf!!" panggil nya sambil menepuk pundaknya

Tepukan keras dari Zayn yang mampu membuat Altaf kaget

"ehhh Anjir!"

"Lu zay bikin kaget gue aja, ngapain lu disini?" Ujarnya Malah Altaf yang menanyakan keberadaan zay

"Lah! malah elu yang nanya, seharusnya gua yang nanya, lu ngapain kesini" Zayn yang kesal dengan keberadaan Altaf di pesantren

"Ohh iya ya, seharusnya elu yang nanya" jawabnya sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal

"Ya,Terus ngapain lu disini?!"

"Gue bosen zay, di markas" jawabnya

Zayn yang mendengar jawaban dari Altaf langsung menyeritkan dahinya
"Terus, si biru Lo gak ajak dia main?"

"Nggak, pokoknya gua bosen di markas" Jawabnya dengan ketus

"Ya, terus lu maunya gimana, taf"

"Gue, ikut lu aja belajar sekalian disini aja lah"

Zayn yang mendengar perkataan dari Altaf lagi dan lagi hanya bisa menyeritkan dahinya

"Ehhh tunggu, lu kok tau gua mondok di pesantren ini?" Tanya Zayn yang bingung kenapa Altaf tau alamat mondok Zayn

"Ya, ada deh" jawabnya

"Ehhh dasar lu! Ya udah, lu masuk terus gua minta izin dulu ke kyai Hasan"

"Gua ikut masuk kedalam, zay?" Ujar Altaf

"YA, IYALAH ALTAF!" Zayn yang kesal

"Sewot amat lu zay, slow men" ucapnya sambil menepuk pundak Zayn

Saat Mereka berdua sedang jalan ingin pergi ke ndalem, zayn melihat ustadz Ariz, Azam dan santri lainnnya yang terlihat bingung

HASZA : Takdir Sebuah CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang